Bachelor of Craft Textile and Fashion Telkom University

Author: sigitrmdhn

Jan
20

Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Internal dengan Mitra Startup Pendidikan “Binar Calistung”

PENGEMBANGAN LEARNING MEDIA KIT DAN ANALISIS DATA MEDIA SOSIAL UNTUK PENINGKATAN INOVASI PRODUK DAN PENINGKATAN LAYANAN KONSUMEN DI STARTUP PENDIDIKAN BINAR CALISTUNG Kepedulian orang tua untuk belajar cara mengajar semakin tinggi selepas pandemi Covid-19 terjadi, banyak orang tua akhirnya sadar bahwa tangggung jawab pendidikan anak ada pada diri mereka bukan sepenuhnya ada di sekolah. Oleh karena itu, pola pikir orang tua yang memiliki anak usia dini saat ini sudah berubah, mereka harus paham bagaimana cara mengajarkan anak di rumah. Binar Calistung hadir sebagai solusi kereshan orang tua saat ini. Binar Calistung merupakan start up pada bidang pendidikan yang saat ini sedang berkembang dalam upaya membantu orang tua anak usia dini dalam mempersiapkan anak-anak untuk siap membaca dan berhitung. Pada tahun 2021 Tim Abdimas Kolaborasi Internal yang teridiri dari 3 tim dari Fakultas Industri Kreatif, Fakultas Rekaya Industr, dan Fakultas Ilmu Terapan sudah membantu Binar Calistung dalam menciptakan produk craft kit dan upaya meningkatkan layanan pada konsumen melalui rekomendasi manajemen dan pembuatan website. Dampak kegiatan abdimas tersebut membuat Binar Calistung semakin percaya diri untuk mengembangkan bisnisnya, sehingga pada Juli 2022 lalu berhasil mendapatkan penghargaan pada program Business Incubation Program for Women-Owned MSMEs W20 Sispreneur. Dari penghargaan tersebut Binar Calistung mendapatkan bantuan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Melalui hal tersebut Binar Calistung membutuhkan dukungan akademisi dalam rangka mencapai roadmap bisnisnya. Secara umum solusi dan tahapan kegiatan pengabdian terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: (1) Tim 1 : Melakukan pengembangan desain weaving craft kit yang sudah ada untuk menciptakan originaitas produk; (2) Tim 2 :  Optimalisasi brand dengan mengembangkan packaging dan merchandise dari kit media belajar yang sudah ada; (3) Tim 3 : Melakukan analisa data media sosial Binar Calistung dalam upaya optimalisasi digital marketing. Keluaran yang diharapkan dari pengabdian masayarakat ini adalah : (1) Inovasi media belajar weaving craft kit yang bersifat original, (2) Peningkatan branding dengan penguatan packaging dan merchandise pada produk kit belajar, (3) Adanya rekomendasi pengembanagn optimalisasi digital marketing. Pada Jumat, 9 Desember 2022 telah dilakukan komunikasi dengan pihak mitra dalam upaya mempresentasikan hasil desain alat tenun yang sudah dibuat dan meminta timbal balik dari pihak mitra. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Nani sebagai Founder dari Binar Calistung dan tentunya perwakilan dari tim Abdimas Kolaborasi Internal yaitu tim 1. Acara diawali dengan pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan hasil rancangan desain yang akan digunakan untuk pengembangan produk Craft Kit Binar Calistung. Produk edukatif yang dihasilkan dinamakan: Milooan atau Mini Loom for Binar Calistung ini bertujuan untuk menstimulus motorik halus anak usia dini dalam upaya menningkatkan kemampuan menulis serta mengasah fitrah estetika dari target market Binar Calistung yang merupakan pengembangan dari produk Craft Kit sebelumnya. Luaran Akhir Abdimas untuk Binar Calistung Tim 1 yang merupakan tim dosen dari Kelompok Keahlian Media and Craftmanship (MEDCRAFT) Fakultas Industri Kreatif, merancang produk berupa pengembangan alat tenun dari media belajar edukatif berbasis kreatif (craft kit) yang sebelumnya merupakan hasil penelitian dari mahasiswa tugas akhir Aprillia Indah Permatasi bersama dosen pembimbing Ibu Morinta Rosandini. Hasil yang didapatkan oleh Tim 1 berupa prototipe pengembangan alat tenun pada craft kit untuk pembelajaran anak, yang ditampilkan dalam Gambar 2 berikut: Tim 2 yang juga juga berasal dari dosen dan mahasiswa Fakultas Industri Kreatif, Kelompok Keahlian Design Concept and Strategy (DECONSTRA), merancangan desain kemasan (packaging) dari prduk Miniloom. Desain ini merupakan pengembangan dari desain produk Craft Kit sebelumnya pada Abdimas pertama dengan Binar Calistung. Berikut merupakan hasil desain packaging yang sudah dirancang beserta kegiatan phoshoot untuk video campaign: Tim 3 yang juga berasal dari dosen dan mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri, yang juga merupakan kolaborasi antara Prodi S1 Teknik Logistik dan Prodi S1 Teknik Industri, merekomendasikan beberapa usulan kebijakan berdasarkan analisis data yang dilakukan, antara lain: Proses pemasaran perlu fokus untuk memperkenalkan inovasi atau produk/layanan baru, untuk mendapatkan calon pelanggan yang sudah segmented, sudah bukan lagi memperkenalkan Startup Pendidikan Binar Calistung. Jika mempertahankan layanan lama, maka kelas gabungan (calistung) menjadi prioritas. Dengan adanya LMS, maka bisa memulai untuk memikirkan model bisnis baru, misalnya online learning video berbayar atau berbasis langganan (subscription) Untuk memperkuat engagement, kelas onsite bisa jadi menjadi pertimbangan dengan memperhatikan lokasi followers’ yang berpeluang besar menjadi customer. Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Internal dengan Mitra Startup Pendidikan “Binar Calistung” oleh Ketua Pelaksana: Morinta Rosandini, S.Ds. M.Ds. Tim 1: Pengembangan Craft Kit pada Startup Pendidikan Binar Calistung Morinta Rosandini, S.Ds. M.Ds. Citra Puspitasari, S.Ds., M.Ds. M. Sigit Ramadhan, S.Pd., M.Sn. Salma Nur Azizah G.S Aghnia Fauzul Muslikhani Tim 2: Perancangan Packaging pada Media Belajar Kreatif pada Startup Pendidikan Binar Calistung Widia Nur Utami, S.Ds., M.Ds. Rima Febriani, S.Ikom., MAB. Dr. Fajar Ciptandi, S.Ds., M.Ds Maulida Nur Rachman Fani Khoirunnisak Nabilah Tim 3: Analisis Data Media Sosial Sebagai Upaya Peningkatan Layanan Konsumen Hardian Kokoh Pambudi, S.T., M.T., M.B.A. Dr. Femi Yulianti, S.Si., M.T., CPLM. Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si., IPM. Arifa Fadhillah Zahra Farah Hidayah Jamaludin
DETAIL
Nov
10

Kuliah Kerja Nyata Tematik Budaya Telkom University bersama Keraton Sumedang Larang

Pengembangan Inovasi Visual dan Digitalisasi Motif dan Ornamen Tradisi Keraton Sumedang Larang Keraton Sumedang Larangan didirkan pada abad ke-8, merupakan salah satu kerajaan yang pernah berdiri di Jawa Barat dan memiliki sejarah yang cukup panjang. Saat ini meskipun keraton sudah tidak lagi memiliki kekuasaan secara politik, masyarakat adat masih tetap menghormati kehadiran keraton. Di tahun 2020 keraton Sumedang Larang resmi ditetapkan sebagai pusat kebudayaan sunda oleh pemerintah kabupaten Sumedang sebagai pusat kebudayaan sunda di Jawa Barat, keberadaan keraton Sumedang Larang diharapkan menjadi wadah dan pusat pelestarian kebudayaan di Sumedang. Salah satu produk budaya yang masih dilestarikan adalah Batik Kasumedangan. Saat ini Sumedang sudah memiliki sembilan motif atau ragam hias batik yang sudah dilegalkan ke dalam Perbup yaitu: Atawis Nanaga, Binongkasi, Lingga, Hanjuang, Terate, Cadas Pangeran, Ragam Hias Padjadjaran, Bunga Wijaya Kusuma dan Manuk Julang. Proses pembuatan ragam hias batik Kasumedangan mengacu pada keadaan geografis, sosial-ekonomi, dan budaya Sumedang. Berdasarkan hasil observasi pada Keraton Sumedang didapatkan informasi bahwa saat ini Keraton sedang menggiatkan kegiatan membatik dikalangan keraton dan masyarakat sekitar, dalam upaya pelestarian, pengembangan inovasi produk batik, dan peningkatan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kerjasama dengan institusi pendidikan yang lekat dengan kegiatan penelitian. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan kajian dan pendataan berkaitan dengan Batik Kasumedangan yang sudah hampir punah dan saat ini sedang berkembang, hal ini bertujuan untuk menciptakan arsip desain motif batik di Keraton Kasumedangan. Selain itu pengembangan desain motif juga diperlukan dalam upaya mengenalkan kembali Batik Kasumedangan kepada khalayak umum, serta upaya adaptasi budaya dengan perkembangan jaman modern agar dapat diterima dengan pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menerapkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh dosen prodi Kriya Tekstil dan Fashion (dari Kelompok Keahlian Media and Craftmanship serta Kelompok Keahlian Deconstra) agar dapat diaplikasikan pada kebutuhan yang ada pada Keraton Sumedang Larangan. Diharapkan dengan pengabdian masyarakat ini, transfer ilmu dapat dilakukan berdampak secara baik kepada Keraton Sumedang Larangan dan untuk masyarakat Sumedang secara umum.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jul
06

Pengabdian Masyarakat – Strategi Pembentukan Inovasi Bisnis Model untuk UMKM ‘CRAZYLITTLEPARTYCLUB’

Saat ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia ikut menyumbang pertumbuhan ekonomi dengan pencapaian sebesar 60%. Pertumbuhannya dapat dikatakan sangat pesat apalagi pada masa pandemi COVID – 19 seperti sekarang. Setiap bentuk bisnis yang akan dibangun sebaiknya dilengkapi dengan perencanaan bisnis itu sendiri agar perkembangan bisnis lebih jelas. Namun banyak pelaku UMKM yang umumnya fokus membangun inovasi produk tetapi belum paham tentang model bisnis. Agar UMKM semakin memberi dampak positif dan dapat terus berkembang, maka diperlukan adanya strategi pengembangan pada UMKM salah satunya dengan menjalankan model bisnis yang baik. Peserta sasar kali ini adalah UMKM CRAZYLITTLEPARTYCLUB yang merupakan salah satu UMKM atau Start Up brand lokal yang baru terbentuk pada tahun 2021. UMKM ini fokus bergerak dalam jasa desain dan pembuatan bingkisan ulang tahun untuk anak – anak. Dengan tidak adanya dasar keilmuan pada bidang kewirausahaan dan bisnis dari owner UMKM CRAZYLITTLEPARTYCLUB, UMKM ini dirasa memiliki progress pengembangan yang rendah. Melihat adanya potensi dalam pengembangan bisnis ini terutama pada saat pandemi, menjadikan salah satu alasan tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Telkom tertarik bekerjasama dalam menganalisa dan membentuk bisnis modelnya agar UMKM ini dapat terus berkembang dan mencapai target capaiannya. Diharapkan dengan diberikannya pengetahuan mengenai dasar ilmu mengenai kewirausahaan dalam bentuk coaching, peserta sasar dapat mengembangkan potensi creativepreneur dan menjadi UMKM yang tumbuh dengan baik.
DETAIL
Apr
14

Announcement of 2022 Partner Student Scholarship Winners

Announcement of 2022 Partner Student Scholarship Winners In 2022, the Student Partner Scholarship selection program is again carried out in full online, starting from registration, selection to the announcement stage of scholarship winners. The 2022 Partner Student Scholarship Program is the 7th time the FIK Telkom University Craft Study Program annual agenda is being held. This program was initiated independently by lecturers at the Craft Study Program with the aim of motivating final year students to work optimally by providing financial assistance that can be used for research purposes and the production of Final Project works . With an open call format for all final year 2022 students, 8 registrants were obtained who then entered the first stage of administrative selection. After passing the administrative selection stage in the form of academic achievement records and portfolios, the eight participants entered the next stage, namely an interview with the Craft Study Program represented by Mrs. Morinda Rosandini, Mrs. Widia Nur Utami and Mr. M. Sigit Ramadhan. At the interview stage, the lecturer team got to know more about personal and family conditions, and asked several questions about attitudes, vision and commitment, academic potential, as well as empathy and activities of the participants. Until finally, after going through the final discussion process, this year two names were obtained that met the criteria that had been formulated by the Crafts Study Program lecturer team. Congratulations to Qelmille Dewi Amanah Balqis and Tri Yuri Sakinah Aprilita who won the 2022 Student Partner Scholarship in the form of a Final Project development fund of Rp. 3.500.000,-. Qelmille or who is often called Iqel is the second of three children who have academic achievements with a GPA of 3.9 until the 8th semester. Iqel, who is quite active in student activities such as HIMAMIRA and Senior Residents, last year also received the Fashion profession certification.Designer and Fashion Stylist from BNSP with the organizer LSP Fashion Indonesia. Currently, Iqel is carrying out his Final Project with a focus on utilizing waste from the production of Rajapolah pandanus woven from Tasikmalaya. Meanwhile, Yuri, who is the third of four children from Palembang, has made achievements since he was in school and has represented Indonesia as a delegate at the 2017 Asian Youth International Model United Nations Kuala Lumpur to showcase Palembang culture. Last year Yuri was trusted to be the designer of Batik Siger in the ISEF 2021 fashion show. Currently Yuri is carrying out his Final Project with a focus on developing Palembang culture which is applied to modern children’s clothing. Iqel and Yuri will have the opportunity to develop themselves and train their soft skills through an internship program in Study Program for approximately six months. Hopefully in the following years this Partner Student Scholarship Program can provide more benefits for Telkom University Craft Study Program students. – MGR

DETAIL
Apr
14

Pengumuman Peraih Beasiswa Siswa Mitra 2022

Pada tahun 2022 ini program seleksi Beasiswa Siswa Mitra kembali dilaksanakan secara full online, dari mulai pendaftaran, seleksi sampai dengan tahap pengumuman peraih beasiswa. Program Beasiswa Siswa Mitra 2022 merupakan kali ke-7 agenda tahunan Program Studi Kriya FIK Telkom University ini dilaksanakan. Program ini digagas secara mandiri oleh dosen-dosen di Prodi Kriya dengan tujuan memberikan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir agar dapat berkarya secara optimal dengan memberikan bantuan dana yang dapat digunakan untuk keperluan riset dan produksi karya Tugas Akhir. Dengan format panggilan terbuka bagi seluruh mahasiswa tingkat akhir tahun 2022, diperoleh 8 orang pendaftar yang kemudian memasuki tahapan pertama seleksi administrasi. Setelah melewati tahap seleksi administrasi berupa rekam prestasi akademik dan portfolio, kedelapan orang peserta memasuki tahap selanjutnya yaitu wawancara dengan Prodi Kriya yang diwakili oleh Ibu Morinta Rosandini, Ibu Widia Nur Utami dan Pak M. Sigit Ramadhan. Pada tahap wawancara tersebut tim dosen berkenalan lebih dalam terkait kondisi pribadi dan keluarga, serta melayangkan beberapa pertanyaan seputar sikap, visi dan komitmen, potensi akademik, serta empati dan aktivitas para peserta. Hingga akhirnya setelah melalui proses pembahasan akhir, tahun ini diperoleh dua nama yang memenuhi kriteria yang telah dirumuskan oleh tim dosen Prodi Kriya. Selamat kami ucapkan kepada Qelmille Dewi Amanah Balqis dan Tri Yuri Sakinah Aprilita yang menjadi peraih Beasiswa Siswa Mitra tahun 2022 berupa dana pengembangan Tugas Akhir masing-masing sejumlah Rp. 3.500.000,-. Qelmille atau yang sering disapa Iqel ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang memiliki prestasi akademik dengan IPK 3.9 hingga semester 8 ini. Iqel yang cukup aktif di kegiatan kemahasiswaan seperti HIMAMIRA dan Senior Residents, pada tahun kemarin juga telah mendapatkan sertifikasi profesi Fashion Designer dan Fashion Stylist dari BNSP dengan penyelenggara LSP Mode Indonesia. Saat ini Iqel sedang menjalankan Tugas Akhir dengan fokus pemanfaatan limbah sisa produksi anyaman pandan Rajapolah Tasikmalaya. Sedangkan Yuri yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara asal Palembang ini sudah mencetak prestasi sejak duduk di bangku sekolah dan pernah mewakili Indonesia untuk menjadi delegasi pada acara Asian Youth International Model United Nations 2017 Kuala Lumpur untuk menampilkan budaya Palembang. Pada tahun kemarin Yuri dipercaya untuk menjadi desainer Batik Siger dalam fashion show ISEF 2021. Saat ini Yuri sedang menjalankan Tugas Akhir dengan fokus mengembangkan budaya Palembang yang diaplikasikan pada busana anak modern. Iqel dan Yuri akan berkesempatan untuk melakukan pengembangan diri dan melatih softskill-nya melalui program magang di Prodi selama kurang lebih enam bulan. Semoga di tahun-tahun berikutnya Program Beasiswa Siswa Mitra ini dapat memberikan manfaat yang lebih banyak untuk mahasiswa Program Studi Kriya Telkom University. – MGR  

By sigitrmdhn | Beasiswa . Event . Kemahasiswaan Prodi
DETAIL
Nov
25

Mask connector dan Mask Strap Pendukung Sanitasi Covid 19

Pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 ini mengakibatkan beberapa dampak negatif atau kerugian besar, terutama oleh santri, alumni dan masyarakat sekitar Pesantren Sirojul Huda, Soreang. Kerugian tersebut seperti terjadinya PHK besar-besaran, terjadinya penurunan daya beli yang mengakibatkan menurunnya pendapatan para pekerja harian lepas, pelaku UMKM serta usaha. Pandemi Covid-19 juga mengakibatkan berubahnya gaya atau style yang cukup drastis terhadap fashion, seperti wajib memakai masker, face shield dan beberapa upaya perlindungan diri atau dapat dikatakan juga sebagai sanitasi. Namun meskipun begitu, kita tetap dapat mengekspresikan diri dengan memakai pakaian yang fashionable namun tetap mematuhi aturan protokol kesehatan, salah satunya dengan menggunakan aksesoris fashion yang dapat menjadi suatu peluang usaha baru yang berkelanjutan dan diminati pada era pandemi Covid-19 ini. Berdasarkan potensi tersebut maka kami mengajak santri, alumni pesantren dan masyarakat sekitar pesantren ikut dalam kegiatan workshop pengembangan produk fashion mask connector dan mask strap dengan kreasi teknik crochet di Pesantren Sirojul Huda Yang berlokasi di Parung- Serab, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hal inilah yang melatarbelakangi adanya kegiatan ini. Para santri di ponpes menyambut dengan antusias tinggi pada kegiatan pembelajaran teknik crochet ini, meski pun teknik ini rumit. Selain untuk penambahan pengetahuan kegiatan ini ditujukan untuk membuat berbagai    macam produk sanitasi kerajinan tangan yang fashionable dan memiliki nilai jual tinggi karena produk tersebut sedang sangat diminati seperti mask strap dan mask connector dengan teknologi sederhana untuk mempresentasikan produk agar menarik untuk dijual secara online. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun ekonomi kreatif di pesantren Sirojul Huda dan warga lingkungan sekitar. Konsep ini diharapkan dapat menjadi kegiatan positif bagi santri, alumni, dan warga sekitar dalam mengisi waktu luang yang bermanfaat dan produktif sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Nov
25

Berkreasi Menghasilkan Produk Kriya dan Menciptakan Peluang Usaha Kecil Mandiri Berbasis Komunitas

Kondisi masyarakat yang minim kesadaran akan pentingnya pendidikan, kurang terserapnya informasi yang baik tentang pengasuhan anak, serta kemampuan ekonomi yang rendah, menjadi faktor yang menyebabkan hampir 30-40% masyarakat sekitar Kecamatan Batujajar tidak mendorong anaknya untuk menempuh pendidikan hingga ke sekolah lanjutan. Sehingga tidak jarang ditemukan siswa yang selepas SMP atau SMA memutuskan untuk bekerja. Namun, dengan kurangnya keterampilan dan pengalaman yang dimiliki menjadikan mereka bekerja hanya bisa bekerja dengan kemampuan seadanya. Hal yang memprihatinkan tersebut menjadi salah satu latar belakang perlunya pembekalan pengetahuan dan keterampilan tambahan sebagai modal para siswa untuk terjun ke masyarakat. Masyarakat sasar pada kegiatan ini adalah siswa-siswi anak asuh yang menjadi binaan Batujajar Community Care. Sebagai realisasi nyata, Batujajar Community Care turut berpartisipasi membangun karakter bangsa melalui berbagai kegiatan kreatif yang dikhususkan untuk anak dan remaja. Abdimas yang dilaksanakan oleh tim Universitas Telkom bekerjasama dengan mitra Batujajar Community Care ini merupakan tindak lanjut kegiatan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya di bulan April 2020. Diharapkan dengan diberikannya pengetahuan mengenai bagaimana mempersiapkan produk kreatif layak jual dan wawasan dasar ilmu mengenai kewirausahaan, masyarakat sasar dapat mengembangkan potensi creativepreneur dengan menggagas ide bisnis usaha kecil mandiri berdasarkan produk kreatif yang dihasilkan komunitas.Target luaran dari kegiatan ini adalah publikasi populer di website / blog, serta target luaran tambahan berupa prototipe drawstring bag yang telah dievaluasi serta rancangan konsep ide bisnis berbasis komunitas disertai dokumentasi lengkap berupa foto dan video.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL

Abdimas Pelatihan Surface Design bagi Warga Binaan Rutan Perempuan Kelas IIA Bandung

PELATIHAN PENERAPAN SURFACE DESIGN DENGAN TEKNIK STAMPING DAN HAND EMBROIDERY PADA PRODUK BAGI WARGA BINAAN RUTAN PEREMPUAN KELAS IIA (BANDUNG, 2021) Kreatifitas tidak terbatas dari teknologi, dengan alat dan media sederhana dapat menghasilkan produk yang memiliki keunikan. Cara mengolah dan teknik penerapan yang tepat dapat menghasilkan produk yang menarik. Teknik aplikasi atau surface design berupa dan hand embroyderi merupakan teknik yang mudah diterapkan dan sangat sederhana dipelajari bagi pemula. Kegiatan pengabdian ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya, pelatihan ini melatih mengolah benda sederhana yang ada disekeliling kita menjadi sebuah media gambar pada produk. Dengan keahlian dasar berupa jahit yang sudah dimiliki masyarakat sasar diharapkan dapat dikembangkan berupa hand embroyderi sebagai motif pada permukaan produk. Pelatihan ini akan diberikan kepada warga binaan rutan perempuan kelas IIA-Bandung yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan sebelumnya. Warga binaan ikut aktiv dalam kegiatan rutan yang berhubungan dengan pelatihan sebagai pembekalan pengetahuan dan keahlian secara mandiri maupun berkelompok. Diharapkan kegiatan pelatihan ini mampu menambahkan kemampuan dalam keterampilan dan membuat produk sederhana yang berdaya jual sebagai bekal sumber penghasilan setelah kembali ke masyarakat.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
18

Pembekalan Keterampilan dan Wawasan Kriya Tekstil sebagai Strategi untuk Mendukung Pengembangan Program Tanggap Isu Sosial Komunitas Bikin Lingkaran

Bikin Lingkaran adalah sebuah perpanjangan tangan dari Yayasan Rumah Cerdas Muslim (RCM) yang dikhususkan untuk pemudi. Bikin Lingkaran bergerak dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam rangka mengajak pemudi untuk mandiri dan berkarya. Bikin Lingkaran menjadi jembatan untuk remaja khususnya pemudi untuk tetap berkarya dan berprestasi di zaman milenial ini dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam. Komunitas Bikin Lingkaran juga berfokus pada isu-isu sosial yang berkembang di kalangan remaja, salah satunya adalah isu lingkungan. Saat ini isu lingkungan di Kota Bandung yang sedang banyak disoroti adalah penggunaan kantong belanja plastik yang masih digunakan oleh masyarakat untuk membawa barang. Namun selama pandemi ketergantungan masyarakat pada layanan antar atau pengiriman untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari semakin meningkat. Berdasarkan data dari Harian Kompas (2020) disebutkan juga bahwa penggunaan plastik selama pandemi diperkirakan meningkat hingga 80% dikarenakan masyarakat lebih banyak tinggal di rumah. Kondisi ini mendorong Komunitas Bikin Lingkaran untuk lebih tanggap terhadap isu sosial yang sedang terjadi saat ini, dengan mewujudkan re-usable shopping bag. Sehingga dapat meningkatkan kepedulian mereka akan pentingnya menjaga lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap penggunaan kantong belanja berbahan plastik. Agar penggunaan re-usable shopping bag ini dapat dipergunakan secara optimal, para anggota Komunitas Bikin Lingkaran akan dibekali dengan keterampilan Kriya Tekstil sehingga dapat membuat re-usable shopping bagnya sendiri secara DIY (Do-It-Yourself). Diharapkan dengan membuat produknya secara DIY, produk menjadi lebih variatif dari segi desain dan tentunya dapat menampilkan identitas si pembuat. Dengan begitu akan memberikan rasa kepuasan tersendiri atas produknya dan menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) yang lebih kuat dan dapat terus digunakan dalam keseharian masyarakat sasar di kemudian hari. Dari berbagai teknik Kriya Tekstil yang dapat diaplikasikan, DIY Stamp adalah salah satu yang dapat diaplikasikan untuk pembuatan produk re-usable shopping bag. DIY stamp adalah teknik reka latar (surface textile design) yang mengaplikasikan tinta tekstil dengan cap buatan sendiri ke atas permukaan kain. Menariknya dari teknik ini adalah kekuatan motif yang dapat dihasilkan dari berbagai cap yang digunakan, seperti penggunaan alat-alat rumah tangga, peralatan makan, atau benda apapun di sekitar rumah yang dapat digunakan sebagai cap tersebut. Alat-alat tersebut mudah didapatkan di rumah dan tentunya menghasilkan beragam motif yang unik. Dengan menggunakan beragam peralatan tersebut, memungkinkan bagi para anggota Bikin Lingkaran untuk tetap melakukannya secara aman dari rumah. Dengan berkreasi dari rumah, kami pun berharap sedikit banyak dapat memberikan aktivitas produktif yang memicu kreativitas sehingga mengurangi stress atau kebosanan selama masa pandemi ini. Serta yang terpenting adalah optimalisasi penggunaan produk ini dalam keseharian masyarakat sasar. Kata kunci: DIY Stamp, re-usable shopping bag, peduli lingkungan Video sharing knowledge dan workshop pendampingan dapat disimak selengkapnya pada: Terima kasih kepada: Tim Bikin Lingkaran dan para anggota Syahida Nisa, selaku perwakilkan Bikin Lingkaran Tim pelaksana: Widia Nur Utami Bastaman, S.Ds., M.Ds / NIP. 14880077 Morinta Rosandini, S.Ds., M.Ds / NIP. 14860089 Fajar Ciptandi, S.Ds., M.Ds / NIP. 14860096 Khansa Khairunnisa / NIM.160518104 Shofi Rifatul Imamah / NIM.1605184037 Dokumentasi kegiatan:
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
17

Abdimas Perancangan Desain Seragam sebagai Media Branding untuk Mitra Dampingan Komunitas Kopi Ambeu Preanger, Pangalengan

Pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia membuat segala lini kehidupan kita terdampak. Termasuk UKM mitra Komunitas Petani Kopi Ambeu Preanger di Pangalengan. Beruntung, kita hidup di era digital yang memungkinkan aktivitas yang bersifat fisik untuk sementara waktu dipindahkan. Media sosial, adalah salah satu contohnya. Selain untuk memperluas pertemanan, mencari hiburan, dan memperluas wawasan, media sosial pun telah menjadi semacam ‘market place’ atau semacam ‘etalase digital’ yang oleh banyak orang dimanfaatkan untuk mempromosikan atau menjual sesuatu—terlebih di masa pandemi ini. Selain itu media social juga digunakan untuk mengunggah konten yang berguna sebagai branding dan peningkat brand awareness. Konten yang berkarakter, unik, dan “catchy” lebih mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat. Faktor-faktor tersebut dapat direpresentasikan lewat berbagai cara, salah satunya melalui seragam. Selain meningkatkan tampilan yang lebih professional, menumbuhkan loyalitas serta kebanggan, seragam pun berperan sebagai identitas pembeda. Hal tersebut melatar belakangi tim untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Perancangan Desain Seragam Sebagai Media Branding Untuk Mitra Dampingan Komunitas Kopi Ambeu Preanger, Pangalengan. Tim berharap kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan brand awareness serta menguatkan karakter, yang berdampak positif bagi mitra sasar tersebut .
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
10

Pelatihan Pengolahan Material Embellishment Sisik Ikan dan Cangkang Kerang sebagai Cinderamata untuk Warga Binaan Perempuan Rutan Kelas IIA

Kali pertama Telkom University- Prodi S1 Kriya mendapat kesempatan melaksanakan pelatihan kepada masyarakat dilingkungan rutan perempuan kelas IIA-Bandung. Pelatihan ini diikuti oleh warga binaan dengan berbagai latar belakang Pendidikan dan pekerjaan sebelumnya. Kegiatan pengabdian ini berfokus pada pelatihan pengolahan material olahan berupa sisik ikan dan cangkang kerang sebagai material embellishment yang diharapkan sebagai pengembangan produk berupa cinderamata. Warga binaan ikut aktif dalam kegiatan rutan yang berhubungan dengan pelatihan sebagai pembekalan pengetahuan dan keahlian secara mandiri maupun berkelompok. Diharapkan kegiatan pelatihan ini mampu menambahkan kemampuan dalam keterampilan dan membuat produk sederhana yang berdaya jual sebagai bekal sumber penghasilan setelah kembali ke masyarakat.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
01

Pelatihan Membuat Tote Bag Multifungsi di Pesantren Sirajul Huda Kab. Bandung

Bepergian, jalan-jalan, berbelanja atau bahkan beraktivitas lainnya; kita sudah tidak asing lagi dengan salah satu produk fashion yang umumnya digunakan sehari-hari yaitu tas. Fungsi tas ditinjau dari aspek fungsional ialah untuk menyimpan benda-benda yang perlu dibawa dalam suatu kegiatan atau aktivitas.  Jenis, ukuran, bentuk, warna, material hingga detailnya sangatlah beragam.  Salah satu jenis tas yang cukup banyak digunakan sehari-hari yaitu tote bag, tas ini umumnya berbentuk sederhana walau pada perkembangannya saat ini sudah mulai banyak yang mengkreasikannya. Kreasi tote bag salah satunya dapat dilakukan dengan pengembangan desain, teknik menjahit dan penerapan elemen dekoratif. Kreasi dan pengembangan tote bag tersebut di atas telah dilakukan oleh Dosen Prodi Kriya Telkom University dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pondok Pesantren (PonPes) Sirojul Huda yang bertempat di Parung Serab, Soreang, Kabupaten Bandung. PonPes ini merupakan salah satu pondok pesantren yang sedang mengembangkan kompetensi santri dan warga sekitarnya  dalam bidang menjahit, para santri telah memiliki keterampilan menjahit sederhana dan mampu memproduksi produk berupa masker kain dan hijab instan. Untuk menambah varian produk yang dihasilkan, maka para santri dan warga sekitar memerlukan alternatif pengembangan produk serta keterampilan yang dapat memberikan sumber pendapatan lain, untuk itu kegiatan ini diselenggarakan. Kegiatan tersebut dilakuan pada bulan Mei 2021, selama dua hari dengan peserta sekira 18 orang yang terdiri dari pengurus, santri dan masyarakat sekitar. Mengingat masa pandemi ini belum sepenuhnya berakhir, sehingga dalam pelaksanaannya yang dilakukan secara tatap muka telah mempertimbangkan aspek protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, serta membatasi jumlah peserta. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan alternatif produk tas serta dapat meningkatkan penghasilan serta kesejahteraan bagi para santri dan warga sekitarnya.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
01

Sharing Knowledge “Kreatif Berkarya Mengolah Produk Tekstil dan Menciptakan Peluang Usaha Kecil Mandiri di Era Pandemi”

Berkembangnya tren pada busana ramah lingkungan di Indonesia membuat jenis busana yang tergolong dalam sustainable fashion menjadi komoditas yang potensial untuk menguasai pasar lokal dan internasional. Pemerintah terus berupaya memberikan dukungan terhadap para pelaku industri kreatif di tanah air sebagai langkah nyata membangun ekonomi masyarakat. Menyadari potensi tersebut kami melihat peluang untuk berkolaborasi terhadap beberapa komunitas dalam memberikan pengetahuan baru mengenai pengolahan produk tekstil yang dapat menggerakan perekonomian masyarakat dengan mencipatakan peluang usaha kecil mandiri. Bekerjasama dengan Komunitas Bikin Lingkaran, tim dosen Kriya Tekstil dan Mode - Fakultas Industri Kreatif mengadakan sharing knowlegde dan workshop secara daring mengenai pengolahan prduk tekstil dengan teknik surface design sebagai peluang membangun usaha kecil mandiri. Bikin Lingkaran adalah sebuah komunitas perpanjangan tangan dari Yayasan Rumah Cerdas Muslim (RCM) yang dikhususkan untuk pemudi. Komunitas ini bergerak dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam rangka mengajak pemudi untuk mandiri dan berkarya. Adapun manfaatnya adalah agar remaja di Indonesia, dan khususnya angota Komunitas Bikin Lingkaran selaku masayarakat sasar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang perkembangan dunia fashion, serta praktek pengolahan produk fashion  menjadi suatu produk kreatif yang layak untuk dipasarkan. Serta wawasan mengenai dasar-dasar kewirausahaan sederhana yang aplikatif. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Komunitas Bikin Lingkaran, Yayasan Rumah Cerdas Muslim dengan metode daring. Kata kunci: tren fashion Indonesia, pengolahan teksil surface design,  kreatif, produktif, usaha kecil mandiri, new normal   Video Rekaman Sharing Knowledge “Kreatif Berkarya Mengolah Produk Tekstil dan Menciptakan Peluang Usaha Kecil Mandiri di Era Pandemi” dapat disimak secara lengkap pada akun YouTube S1 Kriya Tel U dengan link : https://www.youtube.com/watch?v=PzsJ638ZJKY   Terima kasih kepada : Tim Bikin Lingkaran dan para anggota Syahida Nisa, selaku perwakilan Bikin Lingkaran Tim Pelaksana : Rima Febriani, S.I.Kom, MBA / 20880014 (Ketua) Ahda Yunia Sekar, S.Sn, M.Sn / 14850088 (Angota) Prafitra Viniani, S.Ds, M.Sc / 14880077 (Anggota) Nabilla Syarah / 1605170003 (Anggota) Nurulizza Shariati / 1605174019 (Anggota)
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Mei
24

Pelatihan Teknik Cetak pada Material Tekstil untuk Perancangan Produk Berbasis Kriya sebagai Upaya Pemberdayaan Komunitas

Kondisi masyarakat yang minim kesadaran akan pentingnya pendidikan, kurang terserapnya informasi yang baik tentang pengasuhan anak, serta kemampuan ekonomi yang rendah, menjadi faktor yang menyebabkan hampir 30-40% masyarakat sekitar Kecamatan Batujajar tidak mendorong anaknya untuk menempuh pendidikan hingga ke sekolah lanjutan. Sehingga tidak jarang ditemukan siswa yang selepas SMP atau SMA memutuskan untuk bekerja. Namun, dengan kurangnya keterampilan dan pengalaman yang dimiliki menjadikan mereka bekerja hanya bisa bekerja dengan kemampuan seadanya. Hal yang memprihatinkan tersebut menjadi salah satu latar belakang perlunya pembekalan pengetahuan dan keterampilan tambahan sebagai modal para siswa untuk terjun ke masyarakat. Pada tanggal 3 April 2021 yang lalu, tim Pengabdian Masyarakat Telkom University dari Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion bekerjasama dengan Komunitas Batujajar Community Care menyelenggarakan program pelatihan keterampilan teknik cetak screen printing (sablon). Masyarakat sasar pada kegiatan ini adalah siswa-siswi anak asuh yang menjadi binaan Batujajar Community Care. Batujajar Community Care sebagai salah satu komunitas yang berperan sebagai salah satu institusi non-formal memiliki rasa tanggung jawab untuk mendukung pemerintah dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Sebagai realisasi nyata, Batujajar Community Care turut berpartisipasi membangun karakter bangsa melalui berbagai kegiatan kreatif yang dikhususkan untuk anak dan remaja. Diharapkan dengan diberikannya pengetahuan mengenai teknik cetak screen printing kepada mereka dapat meningkatkan daya kreativitas, mengembangkan potensi creativepreneur dan memperkuat karakter anak bangsa. Terimakasih kepada Batujajar Community Care, Para guru SMPN 2 Batujajar, Kab. Bandung Barat, dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini Tim pelaksana M. Sigit Ramadhan, S.Pd.,M.Sn. Aldi Hendrawan, S.Ds., M.Ds. Sari Yuningsih, S.Pd., M.Ds., Kikit Nur Yulianti, dan Era Arifiani Wijaya
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Apr
06

Pengumuman Peraih Beasiswa Siswa Mitra 2021

Pada tahun 2021 ini program Beasiswa Siswa Mitra dilaksanakan secara full online, dari mulai pendaftaran, seleksi sampai dengan tahap pengumuman peraih beasiswa. Memasuki tahun kedua pandemi COVID-19 di Indonesia, seluruh kegiatan perkuliahanpun khususnya di Telkom University masih dilakukan secara jarak jauh. Besar harapan kita semua dengan telah dimulainya tahap vaksinasi yang dilakukan pemerintah, penyebaran virus ini dapat dibatasi dan secara perlahan segala kegiatan yang kita lakukan dapat berangsur normal kembali. Program Beasiswa Siswa Mitra 2021 merupakan kali ke-6 agenda tahunan Program Studi Kriya FIK Telkom University ini dilaksanakan. Program ini digagas secara mandiri oleh dosen-dosen di Prodi Kriya dengan tujuan memberikan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir agar dapat berkarya secara optimal dengan memberikan bantuan dana yang dapat digunakan untuk keperluan riset dan produksi karya Tugas Akhir. Dengan format panggilan terbuka bagi seluruh mahasiswa tingkat akhir tahun 2021, diperoleh 5 orang pendaftar yang kemudian memasuki tahapan pertama seleksi administrasi. Dapat dikatakan bahwa tahun ini terdapat penurunan jumlah peserta yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2020 kemarin yang mencapai 14 orang pendaftar. Setelah melewati tahap seleksi administrasi berupa rekam prestasi akademik dan portfolio, kelima orang peserta memasuki tahap selanjutnya yaitu wawancara dengan Prodi Kriya yang diwakili oleh Ibu Morinta Rosandini, Ibu Sari Yuningsih dan Pak M. Sigit Ramadhan. Pada tahap wawancara tersebut tim dosen berkenalan lebih dalam terkait kondisi pribadi dan keluarga, serta melayangkan beberapa pertanyaan seputar sikap, visi dan komitmen, potensi akademik, serta empati dan aktivitas para peserta. Hingga pada akhirnya diperoleh satu nama yang memenuhi kriteria yang telah dirumuskan oleh tim dosen Prodi Kriya. Selamat kami ucapkan kepada Maame K. Putri Bankah yang menjadi peraih Beasiswa Siswa Mitra tahun 2021 berupa dana pengembangan Tugas Akhir sejumlah Rp. 6.500.000,-. Mahasiswi yang sering disapa Makey ini merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang memiliki prestasi akademik dengan IPK 3.9 hingga semester 8 ini. Selama kuliah Makey aktif sebagai salah satu pengurus HIMA SERAT (2018-2021), UKM Korps Protokoler (2017-2020), UKM Capoeira (2017-2018) dan juga sebagai Senior Residents (2018-2020). Beberapa prestasi yang pernah diraihnya diantaranya adalah sebagai 2nd runner up Kompetisi Desain Karya Bordir 2020 oleh BI Tasikmalaya dan semifinalis Modest Fashion Project 2020. Saat ini Makey sedang menjalankan Tugas Akhir dengan fokus pengembangan potensi produk kerajinan anyaman yang juga melibatkan para pengrajin anyam Rajapolah Tasikmalaya. Selepas sidang akhir nanti, Makey akan berkesempatan untuk melakukan pengembangan diri dan melatih softskill-nya melalui program magang di Prodi selama kurang lebih tiga bulan. Semoga di tahun-tahun berikutnya Program Beasiswa Siswa Mitra ini dapat memberikan manfaat yang lebih banyak untuk mahasiswa Program Studi Kriya Telkom University. – MGR  

By sigitrmdhn | Beasiswa . Event . Kemahasiswaan Prodi
DETAIL
Des
11

Sharing Knowledge “Membangun Kreativitas Anak Muda di EraPandemi Covid-19 Agar Tetap Produktif Berkarya” bersama Masyarakat Sasar Komunitas Bikin Lingkaran, Yayasan Cerdas Muslim (Batununggal)

Bikin Lingkaran adalah sebuah perpanjangan tangan dari Yayasan Rumah Cerdas Muslim (RCM) yang dikhususkan untuk pemudi. Bikin Lingkaran bergerak dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam rangka mengajak pemudi untuk mandiri dan berkarya. Bikin Lingkaran menjadi jembatan untuk remaja khususnya pemudi untuk tetap berkarya dan berprestasi di zaman milenial ini dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam. Namun selama hampir dua belas minggu setelah ditetapkan sebagai masa tanggap darurat COVID- 19, dan diputuskan aturan untuk menyelenggarakan pembelajaran dari rumah atau School From Home (SFH), sedikit banyak mempengaruhi proses kreatif para anggota Bikin Lingkatan dan berdampak pada produktifitas sehari-hari. Mengingat peraturan SFH khususnya di Jawa Barat resmi akan diperpanjang hingga awal tahun 2021 mendatang, hal ini menjadi perhatian untuk mengadakan pelatihan selama masa pandemi ini. Kegiatan pengabdian masyarakat dibagi menjadi tiga tahapan yang akan dilakukan secara berkelanjutan hingga tahun depan. Pada tahap pertama ini kami fokus untuk membidik sisi psikologis melalui sharing knowledge yang akan dilakukan melalui media platform digital (aplikasi) untuk para anggota komunitas Bikin Lingkaran agar dapat lebih termotivasi untuk tetap kreatif dan produktif. Bekerjasama dengan professional di bidangnya yaitu psikolog sekaligus dosen di bidang desain, besar harapan kami agar dapat membantu komunitas Bikin Lingkaran siap menghadapi masa pandemi sehingga para anggota Bikin Lingkaran dapat terus dapat beradaptasi dan semangat menghadapi kondisi New Normal atau masa Adaptasi Kebiasaan Baruyang belum dapat diprediksi hingga kapan berakhir. Dalam sharing knowledge ini kami mengambil tema Kenali Diri, Optimalkan Potensi, bersama narasumber Listia Rahmandaru G., M.Psi. Listia berbagi mengenai karakter manusia yang terdiri dari beberapa kategori menurut teori psikologi. Dimana setiap kategori memiliki cara berpikir, belajar, serta beradaptasi yang berbeda-beda. Dari perbedaan itulah, Listia mencoba mengarahkan para anggota Bikin Komunitas untuk dapat mengenal lebih jauh karakter masing-masing dan mencoba menemukan metode yang pas ketika menghadapi emosi. Karena sejatinya emosi yang berasal dari kata emotion yang berarti energy motion, sudah seharusnya energi dapat tersalurkan dengan baik. Bagaiamana untuk menyalurkan emosi dengan tepat, hal inilah yang belum banyak diketahui. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dapat memahami karakter masing-masing. Oleh karena itu, kami para tim pelaksana Pengabdian Masyarakat sepakat membawa isu penting untuk mengenal karakter diri lebih dalam pada sharing knowledge kali ini. Kami percaya, ketika seseorang secara psikologis sudah siap, maka akan siap untuk melakukan aktivitas lainnya. Setelah tahap pertama memperkuat dari sisi psikologis, selanjutnya akan diarahkan ke tahap kreatif pada tahun depan. Tujuan akhir dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan para anggota Bikin Lingkaran agar tetap dapat bertahan selama pandemi dengan cara kreatif. Kata kunci: COVID-19, kreatif, produktif, psikologis, new normal Video sharing knowledge ‘Kenali Diri, Optimalkan Potensi’, dapat disimak selengkapnya pada:Akun Youtube S1 Kriya Tel-UAtau pada link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=JX27PCQrcgw Terima kasih kepada:Tim Bikin Lingkaran dan para anggotaSyahida Nisa, selaku perwakilan Bikin Lingkaran Tim pelaksana:Widia Nur Utami B, S.Ds.,M.Ds / NIP.14880077 (Ketua)Morinta Rosandini, S.Ds., M.Ds / NIP. 14860089 (Anggota)Aldi Hendrawan, S.Ds., M.Ds / NIP.14850044 (Anggota)Erien Septiani / NIM.1605181028 (Anggota)Vathya Dzannurazkia / NIM.1605184010 (Anggota)

By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Des
10

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kemasan Plastik Makanan Sebagai Media Kegiatan Berkebun Dalam Rangka Tetap Positif Walau Di rumah saja (Darurat COVID-19)

Berawal dari mewabahnya COVID 19 yang melanda Indonesia sehingga menimbulkan dampak positif maupun negatif untuk kita terutama untuk ibu rumah tangga. Salah satu dampak positif dari pandemi ini ialah perubahan pola hidup sehari-hari, yang biasanya kegiatan yang kita lakukan diluar rumah sekarang lebih dominan dilakukan didalam rumah atau lingkup yang lebih kecil lagi, seperti dalam keluarga. Untuk mengurangi kejenuhan akibat perubahan pola hidup tersebut, maka berkebun dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk ibu rumah tangga dalam mengisi waktu luang agar lebh bermanfaat sambil mengembangkan kreativitas yang ada. Oleh karena itu, pada pengabdian masyarakat yang dilakukan pada bulan November 2020, dosen dan mahasiswa program studi S1 Kriya Telkom University berkesempatan untuk mengajarkan kepada ibu rumah tangga kelompok ibu rumah tangga cerdas muslimah di Bandung melalui pelatihan pemanfaatan limbah kemasan plastik makanan sebaga bahan alternatif pembuatan pot tanaman yang dilakukan secara virtual. Pot tanaman merupakan salah satu media dasar yang digunakan sebagai pelengkap dalam berkebun. Melalui penggunaan teknik dan material yang sederhana, teknik tersebut dapat menghasilkan sebuah produk dengan nilai jual tinggi. Salah satu teknik yang dapat diaplikasikan adalah teknik interlocking. Teknik interlocking merupakan teknik kuncian yang menggabungkan komponen atau modul sehingga dapat dengan mudah ditukar atau digantikan untuk menghasilkan struktur yang lebih besar dan menjadi satu kesatuan yang kokoh. Menggunakan teknik yang sederhana serta pemanfaatan material limbah yang ada seperti bungkus kopi. Dalam hal ini pengabdian masyarakat dilakukan untuk memberikan pengenalan dan pendampingan dalam proses produksi pembuatan pot tanaman. Kegiatan ini diharapkan dampak memberikan dampak baik wawasan, keterampilan, dan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid 19 ini. 

By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Des
08

Hibah Anti-Spitting Hat sebagai Upaya Pencegahan Virus COVID-19 bagi Pelaku Usaha di Kawasan Rest Area Pasir Jambu

Aktifitas warga di luar rumah merupakan salah satu faktor yang memiliki resiko terbesar dalam penyebaran virus Covid-19. Namun hal ini sulit untuk dihindari karena desakan faktor ekonomi. Para pelaku usaha yang secara intens melakukan kontak langsung dengan masa memiliki resiko yang lebih besar untuk terpapar dan menyebarkan virus Covid-19. Ancaman tersebut juga dirasakan oleh para pelaku usaha di sentra UKM Rest Area Pasirjambu, Ciwidey, yang secara aktif berinteraksi langsung dengan banyak orang dan pengunjung dari berbagai daerah.  Dalam upaya pecegahan permasalahan tersebut, tim dari Telkom University melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa hibah anti-spitting hat pada para pelaku usaha di Rest Area Pasir Jambu. anti-spitting hat berfungsi untuk melindungi bagian wajah dari droplet yang dapat meneababkan penularan. Bentuk topi dipilih agar dapat menutupi kepala secara penuh, walaupun menurut WHO belum ada bukti penyebaran virus melalui udara, hal ini dilakukan sebagai antisipasi dan upaya untuk menjaga kebersihan para pelaku usaha. Selain itu bentuk topi juga dapat lebih paraktis digunakan, berkesan trendy serta dapat berintegrasi dengan seragam dari sentra UKM tersebut.

By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL