Bachelor of Craft Textile and Fashion Telkom University

Event

Jun
18

Pembekalan Keterampilan dan Wawasan Kriya Tekstil sebagai Strategi untuk Mendukung Pengembangan Program Tanggap Isu Sosial Komunitas Bikin Lingkaran

Bikin Lingkaran adalah sebuah perpanjangan tangan dari Yayasan Rumah Cerdas Muslim (RCM) yang dikhususkan untuk pemudi. Bikin Lingkaran bergerak dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam rangka mengajak pemudi untuk mandiri dan berkarya. Bikin Lingkaran menjadi jembatan untuk remaja khususnya pemudi untuk tetap berkarya dan berprestasi di zaman milenial ini dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam. Komunitas Bikin Lingkaran juga berfokus pada isu-isu sosial yang berkembang di kalangan remaja, salah satunya adalah isu lingkungan. Saat ini isu lingkungan di Kota Bandung yang sedang banyak disoroti adalah penggunaan kantong belanja plastik yang masih digunakan oleh masyarakat untuk membawa barang. Namun selama pandemi ketergantungan masyarakat pada layanan antar atau pengiriman untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari semakin meningkat. Berdasarkan data dari Harian Kompas (2020) disebutkan juga bahwa penggunaan plastik selama pandemi diperkirakan meningkat hingga 80% dikarenakan masyarakat lebih banyak tinggal di rumah. Kondisi ini mendorong Komunitas Bikin Lingkaran untuk lebih tanggap terhadap isu sosial yang sedang terjadi saat ini, dengan mewujudkan re-usable shopping bag. Sehingga dapat meningkatkan kepedulian mereka akan pentingnya menjaga lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap penggunaan kantong belanja berbahan plastik. Agar penggunaan re-usable shopping bag ini dapat dipergunakan secara optimal, para anggota Komunitas Bikin Lingkaran akan dibekali dengan keterampilan Kriya Tekstil sehingga dapat membuat re-usable shopping bagnya sendiri secara DIY (Do-It-Yourself). Diharapkan dengan membuat produknya secara DIY, produk menjadi lebih variatif dari segi desain dan tentunya dapat menampilkan identitas si pembuat. Dengan begitu akan memberikan rasa kepuasan tersendiri atas produknya dan menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) yang lebih kuat dan dapat terus digunakan dalam keseharian masyarakat sasar di kemudian hari. Dari berbagai teknik Kriya Tekstil yang dapat diaplikasikan, DIY Stamp adalah salah satu yang dapat diaplikasikan untuk pembuatan produk re-usable shopping bag. DIY stamp adalah teknik reka latar (surface textile design) yang mengaplikasikan tinta tekstil dengan cap buatan sendiri ke atas permukaan kain. Menariknya dari teknik ini adalah kekuatan motif yang dapat dihasilkan dari berbagai cap yang digunakan, seperti penggunaan alat-alat rumah tangga, peralatan makan, atau benda apapun di sekitar rumah yang dapat digunakan sebagai cap tersebut. Alat-alat tersebut mudah didapatkan di rumah dan tentunya menghasilkan beragam motif yang unik. Dengan menggunakan beragam peralatan tersebut, memungkinkan bagi para anggota Bikin Lingkaran untuk tetap melakukannya secara aman dari rumah. Dengan berkreasi dari rumah, kami pun berharap sedikit banyak dapat memberikan aktivitas produktif yang memicu kreativitas sehingga mengurangi stress atau kebosanan selama masa pandemi ini. Serta yang terpenting adalah optimalisasi penggunaan produk ini dalam keseharian masyarakat sasar. Kata kunci: DIY Stamp, re-usable shopping bag, peduli lingkungan Video sharing knowledge dan workshop pendampingan dapat disimak selengkapnya pada: Terima kasih kepada: Tim Bikin Lingkaran dan para anggota Syahida Nisa, selaku perwakilkan Bikin Lingkaran Tim pelaksana: Widia Nur Utami Bastaman, S.Ds., M.Ds / NIP. 14880077 Morinta Rosandini, S.Ds., M.Ds / NIP. 14860089 Fajar Ciptandi, S.Ds., M.Ds / NIP. 14860096 Khansa Khairunnisa / NIM.160518104 Shofi Rifatul Imamah / NIM.1605184037 Dokumentasi kegiatan:
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
17

Abdimas Perancangan Desain Seragam sebagai Media Branding untuk Mitra Dampingan Komunitas Kopi Ambeu Preanger, Pangalengan

Pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia membuat segala lini kehidupan kita terdampak. Termasuk UKM mitra Komunitas Petani Kopi Ambeu Preanger di Pangalengan. Beruntung, kita hidup di era digital yang memungkinkan aktivitas yang bersifat fisik untuk sementara waktu dipindahkan. Media sosial, adalah salah satu contohnya. Selain untuk memperluas pertemanan, mencari hiburan, dan memperluas wawasan, media sosial pun telah menjadi semacam ‘market place’ atau semacam ‘etalase digital’ yang oleh banyak orang dimanfaatkan untuk mempromosikan atau menjual sesuatu—terlebih di masa pandemi ini. Selain itu media social juga digunakan untuk mengunggah konten yang berguna sebagai branding dan peningkat brand awareness. Konten yang berkarakter, unik, dan “catchy” lebih mudah dikenal dan diingat oleh masyarakat. Faktor-faktor tersebut dapat direpresentasikan lewat berbagai cara, salah satunya melalui seragam. Selain meningkatkan tampilan yang lebih professional, menumbuhkan loyalitas serta kebanggan, seragam pun berperan sebagai identitas pembeda. Hal tersebut melatar belakangi tim untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Perancangan Desain Seragam Sebagai Media Branding Untuk Mitra Dampingan Komunitas Kopi Ambeu Preanger, Pangalengan. Tim berharap kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan brand awareness serta menguatkan karakter, yang berdampak positif bagi mitra sasar tersebut .
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
10

Pelatihan Pengolahan Material Embellishment Sisik Ikan dan Cangkang Kerang sebagai Cinderamata untuk Warga Binaan Perempuan Rutan Kelas IIA

Kali pertama Telkom University- Prodi S1 Kriya mendapat kesempatan melaksanakan pelatihan kepada masyarakat dilingkungan rutan perempuan kelas IIA-Bandung. Pelatihan ini diikuti oleh warga binaan dengan berbagai latar belakang Pendidikan dan pekerjaan sebelumnya. Kegiatan pengabdian ini berfokus pada pelatihan pengolahan material olahan berupa sisik ikan dan cangkang kerang sebagai material embellishment yang diharapkan sebagai pengembangan produk berupa cinderamata. Warga binaan ikut aktif dalam kegiatan rutan yang berhubungan dengan pelatihan sebagai pembekalan pengetahuan dan keahlian secara mandiri maupun berkelompok. Diharapkan kegiatan pelatihan ini mampu menambahkan kemampuan dalam keterampilan dan membuat produk sederhana yang berdaya jual sebagai bekal sumber penghasilan setelah kembali ke masyarakat.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
01

Pelatihan Membuat Tote Bag Multifungsi di Pesantren Sirajul Huda Kab. Bandung

Bepergian, jalan-jalan, berbelanja atau bahkan beraktivitas lainnya; kita sudah tidak asing lagi dengan salah satu produk fashion yang umumnya digunakan sehari-hari yaitu tas. Fungsi tas ditinjau dari aspek fungsional ialah untuk menyimpan benda-benda yang perlu dibawa dalam suatu kegiatan atau aktivitas.  Jenis, ukuran, bentuk, warna, material hingga detailnya sangatlah beragam.  Salah satu jenis tas yang cukup banyak digunakan sehari-hari yaitu tote bag, tas ini umumnya berbentuk sederhana walau pada perkembangannya saat ini sudah mulai banyak yang mengkreasikannya. Kreasi tote bag salah satunya dapat dilakukan dengan pengembangan desain, teknik menjahit dan penerapan elemen dekoratif. Kreasi dan pengembangan tote bag tersebut di atas telah dilakukan oleh Dosen Prodi Kriya Telkom University dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pondok Pesantren (PonPes) Sirojul Huda yang bertempat di Parung Serab, Soreang, Kabupaten Bandung. PonPes ini merupakan salah satu pondok pesantren yang sedang mengembangkan kompetensi santri dan warga sekitarnya  dalam bidang menjahit, para santri telah memiliki keterampilan menjahit sederhana dan mampu memproduksi produk berupa masker kain dan hijab instan. Untuk menambah varian produk yang dihasilkan, maka para santri dan warga sekitar memerlukan alternatif pengembangan produk serta keterampilan yang dapat memberikan sumber pendapatan lain, untuk itu kegiatan ini diselenggarakan. Kegiatan tersebut dilakuan pada bulan Mei 2021, selama dua hari dengan peserta sekira 18 orang yang terdiri dari pengurus, santri dan masyarakat sekitar. Mengingat masa pandemi ini belum sepenuhnya berakhir, sehingga dalam pelaksanaannya yang dilakukan secara tatap muka telah mempertimbangkan aspek protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, serta membatasi jumlah peserta. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan alternatif produk tas serta dapat meningkatkan penghasilan serta kesejahteraan bagi para santri dan warga sekitarnya.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Jun
01

Sharing Knowledge “Kreatif Berkarya Mengolah Produk Tekstil dan Menciptakan Peluang Usaha Kecil Mandiri di Era Pandemi”

Berkembangnya tren pada busana ramah lingkungan di Indonesia membuat jenis busana yang tergolong dalam sustainable fashion menjadi komoditas yang potensial untuk menguasai pasar lokal dan internasional. Pemerintah terus berupaya memberikan dukungan terhadap para pelaku industri kreatif di tanah air sebagai langkah nyata membangun ekonomi masyarakat. Menyadari potensi tersebut kami melihat peluang untuk berkolaborasi terhadap beberapa komunitas dalam memberikan pengetahuan baru mengenai pengolahan produk tekstil yang dapat menggerakan perekonomian masyarakat dengan mencipatakan peluang usaha kecil mandiri. Bekerjasama dengan Komunitas Bikin Lingkaran, tim dosen Kriya Tekstil dan Mode - Fakultas Industri Kreatif mengadakan sharing knowlegde dan workshop secara daring mengenai pengolahan prduk tekstil dengan teknik surface design sebagai peluang membangun usaha kecil mandiri. Bikin Lingkaran adalah sebuah komunitas perpanjangan tangan dari Yayasan Rumah Cerdas Muslim (RCM) yang dikhususkan untuk pemudi. Komunitas ini bergerak dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam rangka mengajak pemudi untuk mandiri dan berkarya. Adapun manfaatnya adalah agar remaja di Indonesia, dan khususnya angota Komunitas Bikin Lingkaran selaku masayarakat sasar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang perkembangan dunia fashion, serta praktek pengolahan produk fashion  menjadi suatu produk kreatif yang layak untuk dipasarkan. Serta wawasan mengenai dasar-dasar kewirausahaan sederhana yang aplikatif. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Komunitas Bikin Lingkaran, Yayasan Rumah Cerdas Muslim dengan metode daring. Kata kunci: tren fashion Indonesia, pengolahan teksil surface design,  kreatif, produktif, usaha kecil mandiri, new normal   Video Rekaman Sharing Knowledge “Kreatif Berkarya Mengolah Produk Tekstil dan Menciptakan Peluang Usaha Kecil Mandiri di Era Pandemi” dapat disimak secara lengkap pada akun YouTube S1 Kriya Tel U dengan link : https://www.youtube.com/watch?v=PzsJ638ZJKY   Terima kasih kepada : Tim Bikin Lingkaran dan para anggota Syahida Nisa, selaku perwakilan Bikin Lingkaran Tim Pelaksana : Rima Febriani, S.I.Kom, MBA / 20880014 (Ketua) Ahda Yunia Sekar, S.Sn, M.Sn / 14850088 (Angota) Prafitra Viniani, S.Ds, M.Sc / 14880077 (Anggota) Nabilla Syarah / 1605170003 (Anggota) Nurulizza Shariati / 1605174019 (Anggota)
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Mei
24

Pelatihan Teknik Cetak pada Material Tekstil untuk Perancangan Produk Berbasis Kriya sebagai Upaya Pemberdayaan Komunitas

Kondisi masyarakat yang minim kesadaran akan pentingnya pendidikan, kurang terserapnya informasi yang baik tentang pengasuhan anak, serta kemampuan ekonomi yang rendah, menjadi faktor yang menyebabkan hampir 30-40% masyarakat sekitar Kecamatan Batujajar tidak mendorong anaknya untuk menempuh pendidikan hingga ke sekolah lanjutan. Sehingga tidak jarang ditemukan siswa yang selepas SMP atau SMA memutuskan untuk bekerja. Namun, dengan kurangnya keterampilan dan pengalaman yang dimiliki menjadikan mereka bekerja hanya bisa bekerja dengan kemampuan seadanya. Hal yang memprihatinkan tersebut menjadi salah satu latar belakang perlunya pembekalan pengetahuan dan keterampilan tambahan sebagai modal para siswa untuk terjun ke masyarakat. Pada tanggal 3 April 2021 yang lalu, tim Pengabdian Masyarakat Telkom University dari Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion bekerjasama dengan Komunitas Batujajar Community Care menyelenggarakan program pelatihan keterampilan teknik cetak screen printing (sablon). Masyarakat sasar pada kegiatan ini adalah siswa-siswi anak asuh yang menjadi binaan Batujajar Community Care. Batujajar Community Care sebagai salah satu komunitas yang berperan sebagai salah satu institusi non-formal memiliki rasa tanggung jawab untuk mendukung pemerintah dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Sebagai realisasi nyata, Batujajar Community Care turut berpartisipasi membangun karakter bangsa melalui berbagai kegiatan kreatif yang dikhususkan untuk anak dan remaja. Diharapkan dengan diberikannya pengetahuan mengenai teknik cetak screen printing kepada mereka dapat meningkatkan daya kreativitas, mengembangkan potensi creativepreneur dan memperkuat karakter anak bangsa. Terimakasih kepada Batujajar Community Care, Para guru SMPN 2 Batujajar, Kab. Bandung Barat, dan seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini Tim pelaksana M. Sigit Ramadhan, S.Pd.,M.Sn. Aldi Hendrawan, S.Ds., M.Ds. Sari Yuningsih, S.Pd., M.Ds., Kikit Nur Yulianti, dan Era Arifiani Wijaya
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Apr
06

Pengumuman Peraih Beasiswa Siswa Mitra 2021

Pada tahun 2021 ini program Beasiswa Siswa Mitra dilaksanakan secara full online, dari mulai pendaftaran, seleksi sampai dengan tahap pengumuman peraih beasiswa. Memasuki tahun kedua pandemi COVID-19 di Indonesia, seluruh kegiatan perkuliahanpun khususnya di Telkom University masih dilakukan secara jarak jauh. Besar harapan kita semua dengan telah dimulainya tahap vaksinasi yang dilakukan pemerintah, penyebaran virus ini dapat dibatasi dan secara perlahan segala kegiatan yang kita lakukan dapat berangsur normal kembali. Program Beasiswa Siswa Mitra 2021 merupakan kali ke-6 agenda tahunan Program Studi Kriya FIK Telkom University ini dilaksanakan. Program ini digagas secara mandiri oleh dosen-dosen di Prodi Kriya dengan tujuan memberikan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir agar dapat berkarya secara optimal dengan memberikan bantuan dana yang dapat digunakan untuk keperluan riset dan produksi karya Tugas Akhir. Dengan format panggilan terbuka bagi seluruh mahasiswa tingkat akhir tahun 2021, diperoleh 5 orang pendaftar yang kemudian memasuki tahapan pertama seleksi administrasi. Dapat dikatakan bahwa tahun ini terdapat penurunan jumlah peserta yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2020 kemarin yang mencapai 14 orang pendaftar. Setelah melewati tahap seleksi administrasi berupa rekam prestasi akademik dan portfolio, kelima orang peserta memasuki tahap selanjutnya yaitu wawancara dengan Prodi Kriya yang diwakili oleh Ibu Morinta Rosandini, Ibu Sari Yuningsih dan Pak M. Sigit Ramadhan. Pada tahap wawancara tersebut tim dosen berkenalan lebih dalam terkait kondisi pribadi dan keluarga, serta melayangkan beberapa pertanyaan seputar sikap, visi dan komitmen, potensi akademik, serta empati dan aktivitas para peserta. Hingga pada akhirnya diperoleh satu nama yang memenuhi kriteria yang telah dirumuskan oleh tim dosen Prodi Kriya. Selamat kami ucapkan kepada Maame K. Putri Bankah yang menjadi peraih Beasiswa Siswa Mitra tahun 2021 berupa dana pengembangan Tugas Akhir sejumlah Rp. 6.500.000,-. Mahasiswi yang sering disapa Makey ini merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang memiliki prestasi akademik dengan IPK 3.9 hingga semester 8 ini. Selama kuliah Makey aktif sebagai salah satu pengurus HIMA SERAT (2018-2021), UKM Korps Protokoler (2017-2020), UKM Capoeira (2017-2018) dan juga sebagai Senior Residents (2018-2020). Beberapa prestasi yang pernah diraihnya diantaranya adalah sebagai 2nd runner up Kompetisi Desain Karya Bordir 2020 oleh BI Tasikmalaya dan semifinalis Modest Fashion Project 2020. Saat ini Makey sedang menjalankan Tugas Akhir dengan fokus pengembangan potensi produk kerajinan anyaman yang juga melibatkan para pengrajin anyam Rajapolah Tasikmalaya. Selepas sidang akhir nanti, Makey akan berkesempatan untuk melakukan pengembangan diri dan melatih softskill-nya melalui program magang di Prodi selama kurang lebih tiga bulan. Semoga di tahun-tahun berikutnya Program Beasiswa Siswa Mitra ini dapat memberikan manfaat yang lebih banyak untuk mahasiswa Program Studi Kriya Telkom University. – MGR  

By sigitrmdhn | Beasiswa . Event . Kemahasiswaan Prodi
DETAIL
Des
23

Pengembangan Perlengkapan Ibadah Berupa Desain Mukena Untuk Masa Pandemi Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru

Mukena merupakan sebuah perlengkapan ibadah bagi wanita muslim yang digunakan untuk menutup aurat dari atas kepala hingga ujung bawah kaki. Pada saat ini, jenis – jenis mukena sangat beragam, mulai dari bentuk, material hingga nilai fungsi dari mukena tersebut. Melihat kondisi saat ini, banyak aktivitas ataupun kegiatan yang diberhentikan sementara guna mencegah penyebaran Covid-19 yang sedang menimpa beberapa negara saat ini. Akan tetapi, tidak sedikit masyarakat yang tetap harus keluar untuk memenuhi tanggung jawab dalam menafkahi keluarganya, hal tersebut tidak hanya menimpa para kaum pria saja, namun juga banyak wanita yang mengalaminya. Berdasarkan fenomena tersebut, perlu adanya upaya untuk mencegah penularan virus pada orang tersebut. Salah satunya yaitu dengan menciptakan inovasi desain mukena dengan material yang dapat menahan droplet/ cairan sehingga lebih higienis. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, dosen Program Studi S1 Kriya memberikan pelatihan dalam bentuk online kepada kelompok santri dan masyarakat pesantren Sirajul Huda yang berada di Parung – Serab, Soreang, Jawa Barat, mengenai alternatif material untuk mukena yang sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan baru akan alternatif produk mukena yang dapat meningkatkan penghasilan serta kesejahteraan bagi pesantren, santri dan juga masyarakat sekitar. https://youtu.be/0ay2BerpZcY?t=7

By ahdayuniasekar | Community Service . Event
DETAIL
Des
11

Sharing Knowledge “Membangun Kreativitas Anak Muda di EraPandemi Covid-19 Agar Tetap Produktif Berkarya” bersama Masyarakat Sasar Komunitas Bikin Lingkaran, Yayasan Cerdas Muslim (Batununggal)

Bikin Lingkaran adalah sebuah perpanjangan tangan dari Yayasan Rumah Cerdas Muslim (RCM) yang dikhususkan untuk pemudi. Bikin Lingkaran bergerak dalam berbagai bentuk kegiatan positif dalam rangka mengajak pemudi untuk mandiri dan berkarya. Bikin Lingkaran menjadi jembatan untuk remaja khususnya pemudi untuk tetap berkarya dan berprestasi di zaman milenial ini dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Islam. Namun selama hampir dua belas minggu setelah ditetapkan sebagai masa tanggap darurat COVID- 19, dan diputuskan aturan untuk menyelenggarakan pembelajaran dari rumah atau School From Home (SFH), sedikit banyak mempengaruhi proses kreatif para anggota Bikin Lingkatan dan berdampak pada produktifitas sehari-hari. Mengingat peraturan SFH khususnya di Jawa Barat resmi akan diperpanjang hingga awal tahun 2021 mendatang, hal ini menjadi perhatian untuk mengadakan pelatihan selama masa pandemi ini. Kegiatan pengabdian masyarakat dibagi menjadi tiga tahapan yang akan dilakukan secara berkelanjutan hingga tahun depan. Pada tahap pertama ini kami fokus untuk membidik sisi psikologis melalui sharing knowledge yang akan dilakukan melalui media platform digital (aplikasi) untuk para anggota komunitas Bikin Lingkaran agar dapat lebih termotivasi untuk tetap kreatif dan produktif. Bekerjasama dengan professional di bidangnya yaitu psikolog sekaligus dosen di bidang desain, besar harapan kami agar dapat membantu komunitas Bikin Lingkaran siap menghadapi masa pandemi sehingga para anggota Bikin Lingkaran dapat terus dapat beradaptasi dan semangat menghadapi kondisi New Normal atau masa Adaptasi Kebiasaan Baruyang belum dapat diprediksi hingga kapan berakhir. Dalam sharing knowledge ini kami mengambil tema Kenali Diri, Optimalkan Potensi, bersama narasumber Listia Rahmandaru G., M.Psi. Listia berbagi mengenai karakter manusia yang terdiri dari beberapa kategori menurut teori psikologi. Dimana setiap kategori memiliki cara berpikir, belajar, serta beradaptasi yang berbeda-beda. Dari perbedaan itulah, Listia mencoba mengarahkan para anggota Bikin Komunitas untuk dapat mengenal lebih jauh karakter masing-masing dan mencoba menemukan metode yang pas ketika menghadapi emosi. Karena sejatinya emosi yang berasal dari kata emotion yang berarti energy motion, sudah seharusnya energi dapat tersalurkan dengan baik. Bagaiamana untuk menyalurkan emosi dengan tepat, hal inilah yang belum banyak diketahui. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dapat memahami karakter masing-masing. Oleh karena itu, kami para tim pelaksana Pengabdian Masyarakat sepakat membawa isu penting untuk mengenal karakter diri lebih dalam pada sharing knowledge kali ini. Kami percaya, ketika seseorang secara psikologis sudah siap, maka akan siap untuk melakukan aktivitas lainnya. Setelah tahap pertama memperkuat dari sisi psikologis, selanjutnya akan diarahkan ke tahap kreatif pada tahun depan. Tujuan akhir dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan para anggota Bikin Lingkaran agar tetap dapat bertahan selama pandemi dengan cara kreatif. Kata kunci: COVID-19, kreatif, produktif, psikologis, new normal Video sharing knowledge ‘Kenali Diri, Optimalkan Potensi’, dapat disimak selengkapnya pada:Akun Youtube S1 Kriya Tel-UAtau pada link berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=JX27PCQrcgw Terima kasih kepada:Tim Bikin Lingkaran dan para anggotaSyahida Nisa, selaku perwakilan Bikin Lingkaran Tim pelaksana:Widia Nur Utami B, S.Ds.,M.Ds / NIP.14880077 (Ketua)Morinta Rosandini, S.Ds., M.Ds / NIP. 14860089 (Anggota)Aldi Hendrawan, S.Ds., M.Ds / NIP.14850044 (Anggota)Erien Septiani / NIM.1605181028 (Anggota)Vathya Dzannurazkia / NIM.1605184010 (Anggota)

By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Des
10

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kemasan Plastik Makanan Sebagai Media Kegiatan Berkebun Dalam Rangka Tetap Positif Walau Di rumah saja (Darurat COVID-19)

Berawal dari mewabahnya COVID 19 yang melanda Indonesia sehingga menimbulkan dampak positif maupun negatif untuk kita terutama untuk ibu rumah tangga. Salah satu dampak positif dari pandemi ini ialah perubahan pola hidup sehari-hari, yang biasanya kegiatan yang kita lakukan diluar rumah sekarang lebih dominan dilakukan didalam rumah atau lingkup yang lebih kecil lagi, seperti dalam keluarga. Untuk mengurangi kejenuhan akibat perubahan pola hidup tersebut, maka berkebun dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk ibu rumah tangga dalam mengisi waktu luang agar lebh bermanfaat sambil mengembangkan kreativitas yang ada. Oleh karena itu, pada pengabdian masyarakat yang dilakukan pada bulan November 2020, dosen dan mahasiswa program studi S1 Kriya Telkom University berkesempatan untuk mengajarkan kepada ibu rumah tangga kelompok ibu rumah tangga cerdas muslimah di Bandung melalui pelatihan pemanfaatan limbah kemasan plastik makanan sebaga bahan alternatif pembuatan pot tanaman yang dilakukan secara virtual. Pot tanaman merupakan salah satu media dasar yang digunakan sebagai pelengkap dalam berkebun. Melalui penggunaan teknik dan material yang sederhana, teknik tersebut dapat menghasilkan sebuah produk dengan nilai jual tinggi. Salah satu teknik yang dapat diaplikasikan adalah teknik interlocking. Teknik interlocking merupakan teknik kuncian yang menggabungkan komponen atau modul sehingga dapat dengan mudah ditukar atau digantikan untuk menghasilkan struktur yang lebih besar dan menjadi satu kesatuan yang kokoh. Menggunakan teknik yang sederhana serta pemanfaatan material limbah yang ada seperti bungkus kopi. Dalam hal ini pengabdian masyarakat dilakukan untuk memberikan pengenalan dan pendampingan dalam proses produksi pembuatan pot tanaman. Kegiatan ini diharapkan dampak memberikan dampak baik wawasan, keterampilan, dan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid 19 ini. 

By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Des
09
Des
08

Hibah Anti-Spitting Hat sebagai Upaya Pencegahan Virus COVID-19 bagi Pelaku Usaha di Kawasan Rest Area Pasir Jambu

Aktifitas warga di luar rumah merupakan salah satu faktor yang memiliki resiko terbesar dalam penyebaran virus Covid-19. Namun hal ini sulit untuk dihindari karena desakan faktor ekonomi. Para pelaku usaha yang secara intens melakukan kontak langsung dengan masa memiliki resiko yang lebih besar untuk terpapar dan menyebarkan virus Covid-19. Ancaman tersebut juga dirasakan oleh para pelaku usaha di sentra UKM Rest Area Pasirjambu, Ciwidey, yang secara aktif berinteraksi langsung dengan banyak orang dan pengunjung dari berbagai daerah.  Dalam upaya pecegahan permasalahan tersebut, tim dari Telkom University melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa hibah anti-spitting hat pada para pelaku usaha di Rest Area Pasir Jambu. anti-spitting hat berfungsi untuk melindungi bagian wajah dari droplet yang dapat meneababkan penularan. Bentuk topi dipilih agar dapat menutupi kepala secara penuh, walaupun menurut WHO belum ada bukti penyebaran virus melalui udara, hal ini dilakukan sebagai antisipasi dan upaya untuk menjaga kebersihan para pelaku usaha. Selain itu bentuk topi juga dapat lebih paraktis digunakan, berkesan trendy serta dapat berintegrasi dengan seragam dari sentra UKM tersebut.

By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Agu
27

Coming Soon SWASTAMITA 2020!

Bersiaplah untuk acara tahunan Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion Telkom University! SWASTAMITA 2020 Akan menampilkan karya-karya terbaik mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Fashion yang dibuat dalam rentang waktu satu tahun terakhir berupa karya busana, aksesoris fashion, lembaran kain, serta fabric art melalui format exhibition dan fashion show. Swastamita akan hadir pada bulan Oktober – November 2020, selama satu bulan penuh kita akan disuguhkan rangkaian kegiatan menarik yang bisa kita ikuti bersama!

DETAIL
Jun
22

Pengembangan Reusable Mask dengan Teknik Surface Textile

  Pada masa pandemi Covid-19, World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan anjuran untuk menggunakan masker non medis bagi seluruh masyarakat yang sehat (tidak terpapar virus). Seiiring dengan kondisi tersebut, terdapat permintaan pasar yang cukup tinggi untuk kebutuhan masker, terutama setelah pemerintah mewajibkan setiap masyarakat untuk mengenakan masker saat  beraktivitas di luar rumah. Peluang tersebut menyebabkan produksi masker non medis ini terus ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan jumlah masyarakat yang besar, diperlukan pula masker kain dengan jumlah yang besar, untuk itu hal ini dapat menjadi peluang usaha khususnya bagi masyarakat yang terimbas covid-19 dan kehilangan perkerjaan atau pendapatan. Disisi lain semakin gencarnya produksi masker, tentunya membuat persaingan produk masker menjadi semakin tinggi. Sehingga diperlukan suatu rancangan masker yang dapat memenuhi kualitas, fungsi dan value untuk bersaing di pasaran. Untuk itu kami tim pengabdian masyarakat Telkom University Program Studi Kriya , mengembangkan produk reusable mask dengan eksplorasi teknik surface textile. Produk tersebut merupakan pengembangan alternatif produk masker yang dapat dikembangkan oleh kelompok usaha kecil salah satunya yaitu ibu-ibu kelompok mawar 15 yang bertempat di Kp. Sodong Rw.15. Ds. Kerta Jaya, Kec. Padalarang, Kab. Bandung Barat. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu memberikan bekal untuk mengembangkan keterampilan serta pendapatan di masa tanggap darurat covid-19. Proses kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara tidak langsung, sesuai dengan anjuran pemerintah. Untuk kelancaran kegiatan kami melakukan komunikasi melalui aplikasi jejaring yang dimiliki oleh peserta serta media modul sebagai alat penyampaian materi, sebab tidak semua ibu-ibu kelompok ini terhubung dengan aplikasi jejaring berupa gawai. Kegiatan berlangsung pada tanggal 15 sampai dengan 22 Mei 2020, dengan proses kegiatan mulai dari menyiapkan pola, memotong, menjahit hingga pembuatan eksplorasi teknik surface textile pada produk.  Hasil produk reusable mask ini telah dijual dan cukup diminati oleh masyarakat sekitar sehingga saat ini mulai diproduksi ulang dan dipasarkan dalam skala kecil.              

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jun
04

PENGEMBANGAN DESAIN INOVASI MOTIF BATIK GANASAN (Masyarakat Sasar UMKM BATIK GANASAN, Kec. Binong, Kab. Subang, Prov. Jawa Barat)

Subang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Indramayu di timur, Kabupaten Sumedang di tenggara, Kabupaten Bandung Barat di selatan, serta Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang di barat. Subang secara budaya tidak memiliki akar budaya membatik pada tradisinya. Namun, berdasarkan pengakuan UNESCO tersebut, dpemerintah daerah berinisiatif untuk mewujudkan karakteristik Subang melalui kreativitas membatik dan produk batik berakarakter tradisi Subang. Gambar 1 UMKM Batik Ganasan, Subang Melalui PERDA 2010 tersebut, Bapak Mulyana sebagai salah satu warga Subang, menggagas UMKM Batik Ganasan yang merupakan salah satu unit bisnis yang berherak di bidang batik. UMKM tersebut mulai berdiri di akhir tahun 2012, terletak di Desa Nanggerang, Kecamatan Binong, Kabupaten Subang. Bapak Mulyana sebagai motor dari unit ini berupaya untuk menampilkan ciri khas Subang sebagai keunggulan produk batiknya. Hingga saat ini UMKM Batik Ganasan menjadi salah salu UMKM binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subang yang memiliki reputasi paling baik. Dari segi motif Batik Ganasan memiliki beragam variasi motif yang didominasi oleh motif Nanas sebagai trademark kota Subang, juga terdapat motif guci yang menjadi artefak yang pernah ditemukan di Subang serta motif Sisingaan yang merupakan budaya asli dari tradisi ke-Sunda-an. Lembaran kain produk batik Ganasan sudah banyak dilirik dan dipakai oleh instansi pemerintah untuk digunakan sebagai seragam dinas. Namun, dari sekian banyak motif yang sudah dihasilkan oleh pengrajin di UMKM Batik Ganasan, hanya baru 3 motif yang di HAKi kan dan selebihnya masih belum terdokumentasikan dengan baik. Sekitar 50 lebih motif belum didokumentasikan baik padahal memiliki filosofi motif dari setiap komposisinya yang perlu diabadikan dengan baik untuk mendukung pengembangan motif serta pelestarian kebudayaan Subang. Dari sisi teknik pengolahan batiknya masih belum ada perkembangan yang inovatif, Bapak Mulyana mengungkapkan bahwa beliau membutuhkan inovasi baru pada desain motif, khususnya dengan menggunakan inspirasi kegiatan budaya lokal Nadran. Berdasarkan keterangan dari Bapak Mulyana, Nadran adalah upcara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat pesisir laut Desa Blanakan Kabupaten Subang, tradisini ini dilakukan setiap tahunnya dalam upaya menghormati dewa laut. Inspirasi Nadran ini dapat menjadi salah satu referensi inovasi karya baru dari koleksi UKM Batik Subang. Dengan adanya hal tersebut, tim dosen dari Program Studi Kriya Tekstil dan Mode melakukan pengembangan desain inovasi pada motif batik Subang, khususnya pada UMKM Batik Ganasan. Inspirasi desain diambil dari salah satu tradisi lokal Nadran. Berikut merupakan proses kreatif dari penciptaan motif inovasi : Gambar 2 Inpirasi desain Motif Dari inspirasi tersebut dibuatlah pengembangan desain dengan stilasi yang sesuai dengan karakter motif batik Ganasan. Menggunakan warna-warna bumi dan laut, dengan tetap mempertahankan karakter stilasi buah Nanas sebagai identitas Batik Ganasan. Berikut pengembangan desain dari motif batik Ganasan dengan tema Nadran : Motif Nadran 1 Nadran 1 Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020 Motif Nadran 2 Nadran 2 Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020 Motif Nadran 3 Nadran 3 Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020 Motif Nadran 4 Nadran 4 Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020 Dengan adanya pengembangan ini diharapkan menambah referensi desain motif kepada UKM untuk memberikan alternatif baru pada ragam motif yang sudah ada sebelumnya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi UKM, terlebih lagi setelah pandemi berakhir, upaya strategi pengembangan UKM pun harus kuat, dengan adanya referensi motif baru untuk UKM Batik Ganasan, akan mempercepat pemulihan krisis ekonomi pada bisnis dan meningkatkan gairah jual beli kembali di UMKM Batik Ganasan pasca pandemic COVID-19.

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jun
03

Pemanfaatan Teknologi 3D Printing untuk Pembuatan Alat Pelindung Diri Berupa Faceshield bagi Para Tenaga Medis di Daerah Terdampak Covid-19

Dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir, bantuan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) bagi para pelaksana pelayanan kesehatan di daerah masih dirasakan kurang, karena pasokannya yang sedikit dan distribusi yang masih diutamakan bagi daerah yang menjadi episentrum kasus pandemi ini. Padahal APD sangat diperlukan terutama bagi para tenaga medis yang mau tidak mau harus berhadapan langsung dengan pasien tidak terkecuali dimanapun fasilitas kesehatan itu berada. Hal inilah yang melatarbelakangi tim pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Kriya untuk berkolaborasi dengan Infinomedia Studio yang merupakan salah satu studio seni rupa intermedia di Bandung untuk memproduksi APD berupa faceshield dengan menggunakan teknologi 3D printing bagi para petugas medis di Puskesmas yang merupakan meeting point pertama dengan pasien. Seperti yang sudah diumumkan oleh Gubernur Jawa Barat sebelumnya bahwa sejumlah Kota dan Kabupaten di Jabar akan melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dikarenakan di daerah tersebut sudah ditemukan suspect positif yang terinfeksi virus COVID-19. Masyarakat sasar pada kegiatan ini adalah tenaga medis di Puskesmas Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah yang merupakan tiga fasilitas kesehatan di Kabupaten Bandung yang akan melaksanakan PSBB dalam waktu dekat ini. Maka dari itu pemilihan masyarakat sasar kegiatan ini berdasarkan atas kebutuhan para tenaga medis di daerah ini yang masih kekurangan bantuan APD sehingga program ini dapat lebih bermanfaat dan tepat guna dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 sekarang.

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jun
02

PEMANFAATAN MESIN 3D PRINTING DALAM PRODUKSI APD (FACE SHIELD) UNTUK DOKTER GIGI DI ERA COVID – 19 PADA ANGGOTA PDGI KOTA CIMAHI

Berdasarkan pendataan yang tim prodi Kriya lakukan terkait pandemi COVID-19 kepada Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang kota Cimahi, diperoleh informasi bahwa kebutuhan fasilitas penunjang dalam bekerja seperti Alat Pelindung Diri (APD) belum memadai, sedangkan jadwal praktek dokter gigi setiap pekannya di masa pandemik ini masih terbilang padat. Pada praktek keseharian, tenaga kerja profesional Dokter Gigi memiliki resiko yang tinggi terpapar virus COVID -19. Seperti yang kita ketahui, area mulut dan gigi merupakan sumber utama yang menjadi awal mula penyebaran virus COVID -19 ini. Face Shiled adalah salah satu  alat pelindung diri yang dapat membantu menghindarkan terpaparnya percikan droplet sebagai penyebaran secara langsung terhadap manusia khususnya bagi para tenaga medis dalam melakukan aktivitas pekerjaan hariannya. Hingga kini juga semakin banyak staff medis yang mulai terpapar oleh virus ini karena kekurangan APD yang layak. Sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, pihak Kampus Telkom berperan serta untuk melakukan upaya yang dapat memutus rantai penyebaran COVID -19. Bentuk dari upaya terseput salah satunya ialah membuat serta menyalurkan APD (Face Shield) untuk dokter gigi. APD berupa Face Shield diproduksi dengan mesin 3D Printing. Kerjasama produksi dilakukan dengan PT. Infinomedia. Face Shiled termasuk jenis APD yang dinilai efektif dan efisien pada penggunaannya, karena produk ini dapat dipakai berulang kali dengan cara menstrelisasi bagian frame dengan alkohol atau pembersih lainnya. Pada level ini Face Shield yang dihasilkan diharapkan tidak hanya dapat mencegah percikan atau droplet saja, namun diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi masker yang dirasa kurang memiliki tingkat kenyamanan dalam penggunaan aktivitas kerja sehari – hari. Dengan adanya program ini diharapkan tim pengabdian masyarakat Telkom University dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar khususnya masyarakat yang berada di garda terdepan dan berada dalam zona merah pandemi COVID-19. Sehingga setidaknya dapat menjadi salah satu solusi pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19 di Jawa Barat dan Kota Bandung serta kota Cimahi khususnya. Target luaran dari kegiatan ini adalah produk Alat Pelindung Diri berupa Face Shield, publikasi populer di website / blog, serta luaran tambahan berupa dokumentasi lengkap berupa foto dan video.    Feedback Video dari PDGI Kota Cimahi : IMG_3204.TRIM

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Apr
24

PENGUMUMAN PERAIH BEASISWA SISWAMITRA PRODI KRIYA 2020

Tidak seperti biasanya pengumuman peraih Beasiswa Siswa Mitra pada tahun ini harus dilakukan melalui media online. Keadaan disekitar pada kurang lebih satu bulan terakhir ini mengharuskan kita untuk berkegiatan dari rumah, dalam upaya pencegahan semakin menyebarnya COVID-19. Dengan segala perubahan yang mendadak, mau tidak mau semua kegiatan yang sedang kita lakukan harus tetap berjalan tentunya dengan segala penyesuaian yang tidak sedikit menguras waktu, tenaga dan pikiran kita. Sebagai salah satu agenda tahunan Prodi Kriya FIK Telkom University, Beasiswa Siswa Mitra sudah memasuki tahun ke-5 pelaksanaannya. Program ini diinisiasi secara mandiri oleh dosen-dosen di Prodi Kriya untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir agar dapat berkarya secara optimal dengan memberikan support dana yang dapat digunakan untuk pemenuhan keperluan Tugas Akhir. Dengan format open call bagi seluruh mahasiswa tingkat akhir, diperoleh 14 orang pendaftar yang kemudian memasuki tahapan pertama seleksi administrasi. Berbeda dengan tahun sebelumnya jumlah pendaftar tahun ini meningkat hampir tiga kali lipat, dengan kualitas yang bisa dikatakan berada di atas rata-rata. Namun, setelah melewati tahapan seleksi administrasi berupa rekam prestasi akademik dan portofolio serta tahapan akhir wawancara oleh tim dosen, akhirnya diperoleh satu nama yang memenuhi kriteria yang telah dirumuskan oleh tim dosen Prodi Kriya. Selamat kami ucapkan kepada Jeng Oetari yang menjadi peraih Beasiswa Siswa Mitra tahun 2020 berupa dana pengembangan Tugas Akhir sejumlah Rp. 6.500.000,-. Ajeng begitu sapaannya, merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara yang memiliki prestasi akademik dengan IPK 3.9 hingga semester 8 ini. Selama kuliah Ajeng aktif sebagai salah satu pengurus HIMA SERAT dan juga UKM Voli Telkom University yang sudah meraih prestasi di beberapa kompetisi tingkat nasional. Saat ini selain menjalankan Tugas Akhir Ajeng juga menjadi salah satu asisten di mata kuliah Perancangan Tekstil dan Fashion Digital. Selepas sidang akhir nanti, Ajeng akan berkesempatan untuk melakukan pengembangan diri dan melatih softskill-nya melalui program magang di Prodi selama kurang lebih tiga bulan. Semoga di tahun-tahun berikutnya Program Beasiswa Siswa Mitra ini dapat memberikan manfaat yang lebih banyak untuk mahasiswa Program Studi Kriya Telkom University. – MGR

By bktm | Beasiswa . Event
DETAIL
Nov
30

Pelatihan Teknik Macramé pada Siswa-Siswi SMA NEGERI 8 BANDUNG

Trend workshop class dengan tema craft di Bandung mulai meningkat beberapa tahun ini. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya permintaan yang tinggi oleh masyarakat terhadap pengadaan event workshop class tersebut. Macrame menjadi salah satu workshop class yang diminati oleh masyarakat sejak tahun 2017. Macrame sendiri merupakan salah satu teknik reka rakit tekstil (structure textile design) dengan proses simpul menyimpul dengan menggunakan tali-temali. Teknik ini popular untuk diterapkan diterapkan sebagai produk kreatif, salah satunya adalah produk aksesoris fesyen. Berdasarkan data di lapangan, saat ini semakin banyak orang yang tertarik untuk menggeluti macramé sebagai peluang bisnis. Para penggiat macramé menilai potensi bisnis macrame masih sangat luas karena permintaan yang terus berdatangan untuk pembuatan lembaran macramé baik yang diperuntukkan sebagai aksesoris fesyen maupun elemen home décor. Maka dari itu, tidak heran jika permintaan untuk mengadakan workshop class macramé meningkat mengingat potensinya sebagai salah satu industri kreatif yang dapat berkontribusi terhadap permasalahan sosial di masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja baru. Indonesia perlu menumbuhkan kewirausahaan karena saat ini jumlah wirausaha di Indonesia relatif masih kecil, hanya 1,65 % dari total penduduk dengan pendapatan perkapitanya 3.600 dollar AS pertahun. Agar mencapai jumlah yang ideal, perlu diupayakan untuk menumbuhkan kewirausahaan khususnya di kalangan generasi muda. Salah satu aspek penting dalam kewirausahaan adalah adanya keterampilan atau skill yang mumpuni. Berdasarkan hal tersebut, tim dosen Kriya Tekstil dan Mode, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom bekerja sama dengan salah satu SMA Negeri 8 Bandung yang memiliki ekstra kurikuler di bidang seni budaya, memberikan stimulasi kreativitas melalui program pelatihan kepada peserta didik di lingkungan SMA yang merupakan bagian dari generasi muda. Pelatihan yang diberikan berupa pengetahuan dasar mengenai teknik macramé yang nantinya dapat diaplikasikan sebagai produk akesoris fesyen maupun produk home décor. Pelatihan yang diberikan kepada siswa-siswi SMA Negeri 8 Bandung dilaksanakan pada 8 Maret 2019 di Kampus SMA Negeri 8 Bandung Jl. Solontongan no.3, Buah batu, Bandung. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari pihak sekolah yang diwakili oleh siswa dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik Drs. H. Yudin Wahyudin, M.Pd. Gambar 1. Sambutan dari pihak mitra Sumber: dokumentasi tim abdimas (2019) Kegiatan ini terbagi menjadi 3 tahap. Pertama, kuliah umum tentang peranan generasi muda dalam pembangunan bangsa melalui pengembangan sektor ekonomi kreatif dengan menciptakan peluang bisnis di bidang kreatif atau creativepreneurship. Gambar 2.  Sesi kuliah umum Sumber: dokumentasi tim abdimas (2019) Dalam sesi kuliah umum ini juga para peserta diberi materi pengenalan berbagai teknik pengolahan tekstil yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk kreatif. Selanjutnya, praktik salah satu teknik desain struktur tekstil yaitu teknik simpul atau macramé. Pada tahap ini siswa melihat demonstrasi mengenai persiapan dan mekanisme teknik macramé itu sendiri yang meliputi 3 simpul dasar yaitu simpul kepala, simpul pipih (square knot) dan simpul half hitch. Setelah pemaparan mengenai simpul dasar macramé dilanjutkan dengan workshop pengaplikasian teknik ini menjadi lembaran. Pada tahap ini dipaparkan pula infomasi mengenai bahan atau material yang biasa digunakan dengan teknik macramé. Gambar 3. Contoh presentasi prototype produk kreatif berupa bros Sumber: dokumentasi tim abdimas (2019) Tahap terakhir adalah evaluasi dan diskusi pembahasan potensi karya, yang diikuti oleh Tim pelaksana dan para peserta kegiatan Abdimas. Sesi evaluasi dan pembahasan karya ini bertujuan untuk menganalisa potensi pengaplikasian teknik macramé pada produk fashion atau aksesoris fesyen berdasarkan kajian visual dan teknis dalam proses workshop. Selain itu pada sesi ini disajikan juga kesan dan pesan dari para peserta terhadap kegiatan yang diselenggarakan ini.

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Nov
30

Pengabdian Masyarakat Prodi KTM Universitas Telkom: Pengembangan Modular Bunga Menjadi Arm Chain Sebagai Pelengkap Aksesoris Busana Modest Untuk Kelompok Ibu Rumah Tangga Kompleks Griya Saluyu

Berbicara mengenai proses kreatifitas, tidak hanya bisa dilakukan oleh pelaku – pelaku kreatif tapi kini bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak menutup kemungkinan misalnya bisa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga sekalipun. Dimana seorang ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang yang lebih banyak sehingga menjadi salah satu alternatif solusi yang digunakan untuk mengisi kegiatan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dengan mengasah kreatifitas dan pengetahuannya. Selain dapat membuat sesuatu untuk dirinya sendiri, hal ini dapat meningkatkan perekonomian dengan cara yang sederhana. Dalam prosesnya, ibu rumah tangga yang memiliki waktu senggang membutuhkan cara, referensi dan edukasi dalam menemukan kreasi baru untuk membuat sebuah produk dengan nilai jual yang cukup baik. Pada pengabdian masyarakat yang dilakukan pada bulan Oktober 2019, dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Kriya berkesempatan untuk mengajarkan kepada ibu rumah tangga kelompok PKK di Komplek Griya Saluyu, Bandung, keterampilan membuat aksesoris untuk busana muslim berupa arm chain. Arm chain merupakan salah satu aksesoris fesyen yang digunakan sebagai pelengkap atau penunjang dalam penampilan khususnya dibagian tangan. Dalam proses pembuatannya teknik dan material yang sederhana dapat mengasilkan sebuah aksesoris yang indah dan bernilai jual tinggi. Salah satu teknik sederhana yang dapat diaplikasikan diantaranya teknik layering, modular, burning dan bidding. Menggunakan material yang sederhana, keempat teknik tersebut dapat dilakukan secara individu, dengan komposisi dan pemanfaatan karakter kain, keempatnya dapat dikombinasikan dan membentuk sebuah embellishments 3 Dimensi untuk aksesoris fesyen. Hal tersebut dapat menjadi  salah satu alternatif solusi yang digunakan untuk mengisi kegiatan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dengan mengasah kreatifitas dan pengetahuannya. Selain dapat membuat sesuatu untuk dirinya sendiri, hal ini dapat meningkatkan perekonomian dengan cara yang sederhana. Dalam hal ini pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pengenalan dan pendampingan dalam proses produksi aksesoris fesyen khususnya arm chain. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak baik wawasan, keterampilan, pertumbuhan ekonomi, serta keefektifan waktu. Serta dapat menjalankan proses transfer ilmu pada masyarakat secara akademisi. https://youtu.be/WLiV7GfbJgY  

DETAIL