Bachelor of Craft Textile and Fashion Telkom University

Event

Nov
20

SWASTAMITA 2019!

Prodi Kriya x Serat 2019 Proudly Present ㅤㅤㅤㅤ “SWASTAMITA” Alpha Omega ㅤㅤㅤㅤ Sebuah pagelaran hasil karya mahasiswa Program Studi Kriya Telkom University yang disajikan dalam format pameran serta fashion show yang dikemas secara menarik. Menampilkan karya terbaik dari mahasiswa koleksi tahun 2019 berupa produk kriya, fashion dan aksesoris serta eksplorasi material dalam ranah kriya tekstil. Ikuti juga rangkaian kegiatan talk show dan workshop dari para praktisi berpengalaman di industri kriya tekstil dan bisnis fashion yang dapat memperkaya khazanah keilmuan kita. ㅤㅤㅤㅤ So, tunggu apa lagi? Tandai tanggal-tanggal berikut di kalendermu sekarang juga! ㅤㅤㅤㅤ Pra Event : ㅤㅤㅤㅤ Illustration Competition 1-20 November 2019 ㅤㅤㅤㅤ Ootd Competition 1-21 November 2019 ㅤㅤㅤㅤ Main Event : ㅤㅤㅤㅤ Opening Exhibition & Fashion Show “Alpha Omega” 22 November 2019 on 18.30 ㅤㅤㅤㅤ Talk Show “The Journey of Creative Industries 4.0” 23 November 2019 ㅤㅤㅤㅤ Workshop “Xerography Image Transfer on Textile” 23 November 2019 ㅤㅤㅤㅤ @Galeri Yuliansyah Akbar Jl Cigadung Raya Barat no. 5 Bandung

DETAIL
Nov
08

Pelatihan Pengolahan Motif MenggunakanTeknik Stencil untuk Produk Re-Usable Shopping Bag oleh Tim Dosen Prodi KTM bersama Komunitas Bikin Lingkaran

Kantong plastik saat ini penggunaannya mulai disoroti oleh masyarakat, pecinta lingkungan hingga pemerintah, salah satunya pemerintah Kota Bandung telah menerbitakan Peraturan Daerah (Perda) khusus menyikapi banyaknya penggunaan kantong plastik. Perda nomor 17 tahun 2012 menyebutkan bahwa masyarakat dan stakeholder dihimbau untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dengan menggantinya menggunakan kantong belanja lainnya yang lebih ramah lingkungan. Adanya peraturan tersebut mendorong beberapa kalangan untuk membuat solusi berupa kantong belanja yang dapat dipakai berulang (re-usable shopping bag), dengan adanya produk tersebut dapat membantu mengurangi penggunaan kantong plastik. Re-usable shopping bag saat ini banyak menggunakan bahan tekstil berupa kain yang dimana desainnya sudah semakin berkembang, hal ini menjadi lahan potensi untuk dapat mengembangkan inovasi desain, baik dari segi material hingga hiasan onamentatif (motif) pada bagian produknya. Pengembangan inovasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik reka latar tekstil pada bagian re-usable shopping bag tersebut. Disamping itu pula pemintaan re-usable bag saat ini mengalami peningkatan. Oleh karena itu, hal tersebut dapat menjadi potensi pengembangan produk yang memiliki potensi daya jual yang tinggi pada masyarakat, khususnya kota Bandung dan sekitarnya. Masyarakat sasar pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Komunitas Bikin Lingkaran. Komunitas ini menggerakkan pemuda pemudi potensial untuk mengembangkan serta mengaktualisasikan diri menjadi pribadi yang bermanfaat. Diharapkan dengan diberikannya pengetahuan mengenai pengolahan motif dengan menggunakan teknik stencil dan sablon kepada mereka dapat meningkatkan daya kreativitas, mengembangkan potensi bisnis serta ikut serta dalam mengurangi kantong sampah plastik. Minggu, 29 September 2019 Pelaksanaan Pelatihan Pengolahan Motif Menggunakan Teknik Stencil untuk diterapkan pada Re-Usable Shopping Bag dilakukan pada hari Minggu, 29 September 2019 bertempat di Yayasan Rumah Cerdas Muslim, Batununggal, Bandung. Bekerjasama dengan Komunitas Bikin Lingkaran Bandung, pelatihan ini dikoordinasi oleh dosen Prodi Kriya, Ibu Morinta Rosandini, M.Ds, beranggoatakan Bapak M. Sigit Ramadhan, M.Sn dan Ibu Rima Febriani, MBA berbagi ilmu mengenai kreativitas yang dapat dilakukan dalam upaya mengurangi penggunaan sampah plastik. Pada pelatihan tersebut tim abdimas prodi Kriya dibantu  bersama dengan tim mahasiswa Erien Septiani, Vathya Danuradzkia, Aviva Nur Alika dan Murni Manurung, melakukan pelatihan dengan membagi sesi menjadi dua bagian; bagian pertama adalah sesi materi dan sharing keilmuan mengenai teknik penglahan motif, teknik aplikasi motif dengan stencil dan juga materi potensi bisnis re-usable shopping bag dengan menggunakan motif dan aplikasi stencil, bagian kedua dari pelatihan ini adalah praktek membuat re-usable shopping bag dengan aplikasi motif menggunakan teknik stencil. Pada bagian kedua ini, peserta diminta untuk mencari inspirasi motif dengan tema besar ‘Bandung’, Bandung menjadi inspirasi pada pengolahan motif kali ini dikarenakan Bandung memiliki banyak visual dan budaya menarik yang dapat diolah menjadi bentuk motif. Peserta yang dibagi menjadi 6 kelompok, mengolah beragam inspirasi dari Bandung, salah satunya dari kuliner bandung, seperti bandros, kembang yang menjadi ciri khas Bandung Kota Kembang,  jembatan Pasupati, hingga air sebagai makna dari kata ‘ci’ pada bahasa Sunda, serta masih banyak lagi inspirasi bentuk yang diolah. Sekitar 20 peserta mayoritas remaja, melakukan stilasi motif pada lembaran mika sebagai bahan dasar pembuatan motif untuk ditempelkan pada screen cetak sablon. Para peserta melakukan pelatihan ini dengan semangat dikarenakan sebagian besar baru mengenal teknik stencil ini, sehingga memiliki ketertarikan yang tinggi saat melakukan praktek. Hasil dari penelitian ini adalah produk berupa re-usable shopping bag dengan motif hiasan bertemakan Bandung, untuk dapat digunakan sehari-hari menggantikan kantong plastik. Moif yang menjadi ciri khas memberikan kebanggan tersendiri bagi para peserta dalam menambah rasa kepemilikan terhadap produk tersebut, sehingga harapan nya dapat memberikan kebanggan saat memakainya. Tim abdimas mendapatkan feedback yang sangat baik dari para peserta bahwa materi dan praktek yang diberikan sangat bermanfaat bagi mereka untuk kemudian dapat mereka gunakan selanjutnya. Semoga dengan paltihan ini dapat membantu masyarakat khususnya anak muda dalam menambah ilmu kreativitas untuk membuat produk serta secara tidak langsung dapat memberikan kesadaran untuk mengganti plastik belanja menjadi kantong kain.

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Oct
02

Kuesioner Mahasiswa Aktif Program Studi KTM

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran dan fasilitas, Program Studi Kriya Tekstil dan Mode mengadakan survey kepada mahasiswa aktif untuk memperoleh masukan yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan perancangan kurikulum serta fasilitas program studi kedepan. Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat berpartisipasi mengisi kuesioner pada link dibawah ini http://bit.ly/kuisionerktm  

DETAIL
Sep
04

Tracer Study Telkom University

  Calling for all Alumni! Sudahkah kalian mengisi data tracer study Telkom University? Diharapkan kepada seluruh alumni Prodi Kriya Tekstil dan Mode untuk dapat mengisi kuesioner yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di kampus kita tercinta ini. Ada doorprize loh bagi yang sudah mengisi kuesionernya! Sampaikan juga info ini ke teman-teman seangkatanmu! Berikut link kuesionernya: https://tracerstudy.telkomuniversity.ac.id/

DETAIL
Aug
29

Rektor Telkom University Terpilih Periode 2019-2024

Setelah dilakukan proses Pemilihan Rektor Telkom University masa bakti 2019-2024 mulai dari tahapan penjaringan bakal calon pada Desember 2018, 5 besar bakal calon hingga menjadi 3 besar bakal calon, dimana ketiga nama tersebut, yaitu Prof. Adiwijaya, Prof. Joni Hermana dan Prof. Suwarno telah masuk ke dewan pembina Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) pada Juni 2019 untuk dilakukan seleksi terakhir Sesuai dengan timeline tahapan kegiatan pemilihan Rektor Telkom University masa bakti 2019-2024, tepat tanggal 27 Agustus 2019 Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) telah memiliki 1 nama rektor terpilih untuk masa bakti 2019-2024. Maka berdasarkan surat keputusan nomor ND.04373 / Yayasan Pendidikan Telkom – YPT / DGA-02 / 2019, Ketua Yayasan Pendidikan Telkom, Dr. Ir. Dwi S Purnomo, MM menyatakan secara resmi bahwa Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si. terpilih sebagai Rektor Telkom University masa bakti 2019-2024. Adapun acara prosesi serah terima jabatan dan pelantikan Rektor Telkom University masa bakti 2019-2024 akan dilaksanakan pada hari Jumat, 30 Agustus 2019 di Aula Gd. Manterawu Lantai 1, Telkom University pada pukul 14.00 WIB.

By bktm | Event
DETAIL
Jul
05

Jadwal Sidang Akhir Prodi KTM Semester Genap 2018/2019

Dear Mahasiswa Tingkat Akhir, Berikut info terbaru perihal Jadwal Sidang Akhir yang akan diselenggarakan tanggal 8 – 19 Juli 2019. Prepare your very very best final presentation! JADWAL SIDANG AKHIR KTM – GENAP 18-19

By bktm | Event
DETAIL
Jul
02

Pelatihan Teknik Produksi Tekstil dengan Mengolah Pewarna Alam Indigofera bagi Siswa-siswa SMAN 8 Bandung

Ekonomi kreatif memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan sebagai ujung tombak perekonomian nasional. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Prof. Dr. Rahadi Ramelan, M.Sc. pada simposium “Kebangkitan Pewarna Alam pada Wastra Indonesia” pada tanggal 12 Mei 2018, bahwa tumpuan ekonomi Indonesia dalam 25 tahun ke depan adalah sektor Industri Kreatif. Hal ini diperkuat juga dengan data yang dikeluarkan oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dalam OPUS – Ekonomi Kreatif Outlook 2017 bahwa dari 16 subsektor dalam industri kreatif, subsektor terbesar adalah fesyen dan kriya. Fesyen dan kriya merupakan subsektor terbesar dalam hal jumlah tenaga kerja; subsektor yang produknya paling banyak diekspor, dan penymbang PDB terbanyak, dimana fesyen dan kriya ini merupakan bidang kajian kami pada Prodi S1 Kriya – Universitas Telkom. Ekonomi kreatif yang merupakan bentuk aktivitas ekonomi yang mengutamakan kreatifitas sebagai modal utama dalam menciptakan sesuatu yang baru, memiliki nilai, serta bersifat komersil digerakan oleh pihak-pihak yang sering disebut creativepreneur. Creativepreneur dalam hal ini berperan penting sebagai penggerak aktivitas ekonomi kreatif tersebut. Creativepreneur juga berpotensi menjadi  salah satu solusi permasalahan sosial di masyarakat dengan tersedianya berbagai lapangan kerja baru. Peluang untuk melahirkan para creativepreneur di Indonesia terbuka lebar mengingat Indonesia memiliki masyarakat mayoritas usia muda, dan ekonomi kreatif identik dengan generasi tersebut. Untuk memanfaatkan peluang tersebut diperlukan berbagai upaya, salah satunya dengan pembinaan generasi muda melalui pembekalan pengetahuan dalam hal teknik produksi yang pada kegiatan pengabdian masyarakat ini dikhususkan pada teknik produksi tekstil. Pengetahuan ini bermanfaat sebagai modal dalam eksplorasi pengembangan produk yang dapat menciptakan kebaruan dan inovasi. Upaya ini pun memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak seperti instansi pendidikan dengan masyarakat. Instansi pendidikan yang berisi para akademisi memiliki tanggung jawab untuk membagikan ilmu pengetahuan dan hasil riset kepada masyarakat luas. Berdasarkan pemaparan diatas, beberapa dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Kriya, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom, bermaksud untuk memberikan pelatihan kepada civitas akademika SMAN 8 Bandung. Pelatihan yang diberikan berupa beberapa teknik pengolahan visual pada media tekstil untuk keperluan produk tekstil sebagai elemen estetis, maupun produk fashion. Dengan kegiatan ini, diharapkan bekal pengetahun dasar mengenai teknik produksi tekstil dapat bermanfaat untuk menginspirasi dan menstimulus tumbuhnya jiwa creativepreneur pada siswa-siswi SMAN 8 Bandung. Berikut adalah dokumentasi dari kegiatan yang telah berlangsung pada 8 Maret 2018 tersebut:                      

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jul
01

Lowongan Kerja PT. Kizaru Kusuma Cipta

Calling  for KTM Final-year and Fresh graduated Students  more info Pancaning Dini Hasni Winantu (081325905956) Human Resource Development of PT Kizaru Kusuma Cipta jl. Merkuri Tengah 24, Margahayu, Bandung, Indonesia, 40225 (6222) 873 09391 http://kizaruanimanga.com

DETAIL
Jul
01

Lowongan Kerja PT. Kizaru Kusuma Cipta

Calling  for KTM Final-year and Fresh graduated Students  more info Pancaning Dini Hasni Winantu (081325905956) Human Resource Development of PT Kizaru Kusuma Cipta jl. Merkuri Tengah 24, Margahayu, Bandung, Indonesia, 40225 (6222) 873 09391 http://kizaruanimanga.com

By bktm | Event . Job Vacancy
DETAIL
Jun
19

Pelatihan Teknik Celup Ikat Untuk Siswa Siswi SMA N 8 Bandung

Ekonomi kreatif memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan sebagai ujung tombak perekonomian nasional. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Prof. Dr. Rahadi Ramelan, M.Sc. pada simposium “Kebangkitan Pewarna Alam pada Wastra Indonesia” pada tanggal 12 Mei 2018, bahwa tumpuan ekonomi Indonesia dalam 25 tahun ke depan adalah sektor Industri Kreatif. tahun 2025 Indonesia ditargetkan menjadi salah satu pusat mode dunia dengan menggerakkan kekuatan lokal. Industri kreatif potensial karena tidak membutuhkan investasi yang besar namun berdampak signifikan bagi perekonomonian nasional. Creativepreneur dalam hal ini berperan penting sebagai penggerak aktivitas ekonomi kreatif tersebut. Menurut Ketua Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, Creativepreneur merupakan orang-orang yang terlibat dalam ekonomi kreatif dengan gagasan apapun yang punya nilai dan bisa mensejahterakan baik yang menciptakannya maupun yang menggunakannya. Creativepreneur juga dapat menjadi salah satu solusi permasalahan sosial di masyarakat dalam tersedianya lapangan pekerjaan. Mengingat pentingnya peran Creativepreneur, berbagai upaya pembinaan terhadap generasi muda perlu dilakukan untuk memupuk dan menumbuhkan jiwa creativepreneurship. Prodi Kriya Tekstil dan Mode Telkom University pun berupaya untuk berkontribusi dalam hal tersebut. Salah satunya dengan mengirim perwakilan tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa untuk memberikan pelatihan teknik desain tekstil kepada berbagai komunitas. Pada tanggal 8 Maret 2019, kegiatan pelatihan dilaksanakan di kampus SMAN 8 Bandung dengan masyarakat sasar siswa-siswi sekolah tersebut.   Materi pelatihan yang diberikan adalah teknik celup ikat, yang merupakan salah satu warisan budaya Nusantara. Pada pelaksaanya akan dilakukan berbagai penyesuain dalam hal alat dan bahan yang sederhana serta terjangkau, agar lebih mudah dilakukan. Teknik tersebut dapat dijadikan modal sebagai pengetahuan teknik dalam mendesain berbagai produk fashion maupun produk tekstil. Kegiatan pembekalan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan memupuk jiwa creativepreneurship pada generasi muda, karena Industri kreatif pun merupakan sektor yang identik dengan generasi tersebut.

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jun
18

Pengenalan dan Pendampingan Penerapan Pounce Methode Beads Pada Busana Untuk Pengrajin Payet Desa Ganeas-Sumedang

Beads work adalah salah satu teknik rekalatar yang memfokuskan pada pemasangan manik- manik pada permukaan kain. Beads work membutuhkan skill atau keahlian teknik pemasangan yang sangat detail. Biasanya beads work banyak diaplikasikan pada busana pesta, busana pengantin, atau busana khusus lainnya yang diperuntukan untuk moment khusus. Teknik beads work ini sangat berkembang pada busana pengantin khususnya di Kota Bandung, hal ini terlihat pada banyaknya bermunculan rumah sewa baju pengantin, dan designer wear yang menyediakan jasa sewa ataupun made by order busana pengantin ataupun busana pesta dan sejenisnya. Hal diatas tidak terlepas dari peran sumber daya manusia yang terlibat dalam proses produksi pembuatan busana. Dalam hal ini SDM merupakan peran dibalik perkembangan tersebut dengan pembekalan keterampilan dasar beads work. Pada umumnya SDM merupakan kelompok kecil masyarakat yang terdiri dari ibu rumah tangga dengan istilah pengrajin payet. Salah satu pengrajin payet yang saat ini masih aktif dalam kegiatan ini adalah Pengrajin Payet Desa Ganeas, Sumedang. Dalam proses imbuh berupa pemasangan payet, kelompok payet membutuhkan cara dalam mempercepat proses pemasangan dan peletakan komposisi motif berupa beads pada pengulangan model busana yang sama maupun secara pengulangan pada busana yang sama secara presisi. Dalam hal ini pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pengenalan dan pendampingan Pounce Methode dalam proses produksi imbuh pada busana. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak baik wawasan, keterampilan, pertumbuhan ekonomi, serta kuantiti produksi. Serta dapat menjalankan proses transfer ilmu pada masyarakat secara akademisi   Dokumentasi kegiatan

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jun
18

Pengenalan Trend Hijab Instant Sebagai Peluang Untuk Membangun Usaha Kecil Mandiri

Berkembangnya tren modest wear di Indonesia membuat busana muslim menjadi komoditas yang potensial untuk menguasai pasar lokal dan internasional. Indonesia ditargetkan menjadi  kiblat fashion muslim dunia pada tahun 2025 (Bekraf, 2018). Pemerintah terus berupaya memberikan dukungan terhadap para pelaku industri kreatif di tanah air sebagai langkah nyata membangun ekonomi masyarakat. Desa Ciaro (Kec. Nagreg, Kab. Bandung) yang berbatasan langsung dengan Kab. Garut merupakan desa binaan pemerintah, menyadari potensi kaum perempuan desa tersebut khususnya yang berusia produktif dalam pengembangan usaha hijab instant. Peluang ini dapat dikembangkan terutama bagi para lulusan sekolah kejuruan jurusan tata busana yang cukup banyak terdapat di desa tersebut. Bekerjasama dengan SMKN 6 Garut, yang terletak tidak jauh dari Desa Ciaro, juga sekaligus Sebagai sekolah kejuruan tata busana yang terdekat dalam area Desa Ciaro, tim dosen Kriya Tekstil dan Mode akan mengadakan penyuluhan dan pelatihan mengenai pengenalan tren hijab instant sebagai peluang membangun usaha kecil mandiri. Gambar 1. Pembukaan dan Pengenalan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Berdasarkan pertimbangan potensi yang dimiliki dan kendala yang dihadapi oleh siswa-siswi SMKN 6 dan para lulusannya, maka diputuskan untuk mengadakan sharing knowledge dan pelatihan pembuatan produk sederhana yang siap jual berdasarkan kemampuan para siswa-siswi. Adapun sharing knowledge yang diberikan meliputi materi mengenai “Tren Hijab Indonesia 2018” dan “Kiat – kiat membangun Usaha Kecil Mandiri oleh Anak Muda”,  yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan praktek pembuatan hijab instant dan aksesorisnya.   Gambar 2. Praktek pembuatan hijab instant Gambar 3. Pembuatan aksesoris hijab menggunakan teknik tekstil rekarakit Siswa-siswi dan alumni pun dalam pelaksanaan  rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat kooperatif dan menyambut dengan antusias. Selain dibantu oleh para guru dalam penyelenggaraan,  para siswa dan alumni pun aktif membantu teknis kegiatan selama sharing knowledge dan pelatihan berlangsung. Walaupun terbagi ke dalam beberapa sesi selama beberapa minggu, para siswa dan alumni tetap hadir semua, hanya 3 siswa yang sempat tidak hadir saat pelatihan dikarenakan sakit. Selain aktif dalam membantu teknis pelaksanaan kegiatan, para siswa pun dapat mengikuti pelatihan dengan baik. Bersedia mengikuti aturan yang telah disepakati seperti bekerja dalam kelompok serta aktif mengembangkan teknik-teknik yang diajarkan. Inisiatif para siswa dan alumni pun dinilai sangat baik. Sehingga produk akhir yang dihasilkan dapat dikembangkan secara maksimal. Dan termotivasi untuk mencoba dikembangkan sebagai usaha sampingan dan usaha mandiri setelah lulus. Adapun manfaatnya adalah agar para siswa-siswi dan alumni SMKN 6 Garut khususnya, dan umumnya masyarakat Desa Ciaro selaku masayarakat sasar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang perkembangan tren hijab instant serta perkembangan aksesoris pelengkap hijab yang dibuat dengan teknik makrame, juga praktek pengerjaannya menjadi suatu produk kreatif yang layak untuk dipasarkan. Selain itu juga mendapatkan wawasan mengenai dasar-dasar kewirausahaan sederhana yang aplikatif. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SMKN 6 Garut utamanya kepada siswa-siswi kelas XI & XII. Video Dokumentasi :

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jun
17

Membangkitkan Eksistensi Komunitas Kreatif Dwaya Manikam Melalui Strategi Pembekalan Keterampilan Kriya

Kelurahan Cicadas yang terletak di pusat Kota Bandung merupakan kawasan urban yang memiliki tingkat kepadatan penduduk sangat tinggi, sehingga secara umum jika dilihat dari segi potensi Sumber Daya Manusia, maka Cicadas memiliki jumlah masyarakat usia produktif yang besar.  Akan tetapi faktanya potensi yang besar tersebut belum teroptimalkan dengan baik melihat masih tingginya jumlah masyarakat usia produksti yang menjadi pengangguran dan buruh lepas.  Salah satu upaya untuk mendorong masyarakat tersebut agar dapat keluar dari kondisi tersebut dan mencapai kesejahteraan adalah dengan menciptakan wadah-wadah yang positif dalam bentuk komunitas yang di dalamnya berisi kegiatan-kegiatan positif untuk membekali mereka keterampilan dan pengetahuan. Pada tahun 2012 sebuah komunitas kreatif bernama Dwaya Manikam hadir diinisiasi oleh sekelompok perempuan yang berasal dari kawasan Cicadas, dengan memberikan berbagai kegiatan positif berupa pembekalan keterampilan menjahit dan mengolah limbah perca untuk dijadikan berbagai produk aksesoris fesyen. Kegiatan ini mendapat dukungan secara penuh dari pihak kelurahan setempat.  Bahkan sejak awal berdiri hingga tahun 2014 Komunitas Dwaya Manikam ini aktif mengadakan berbagai pelatihan, pameran, dan workshop. Dengan demikian masyarakat di Cicadas, khususnya kaum wanita dapat betul-betul merasakan dampak manfaat dari kegiatan ini. Akan tetapi sejak tahun 2015 hingga kini telah terjadi penurunan eksistensi komunitas Dwaya Manikam tersebut.  Kegiatan-keiatan yang sebelumnya secar aktif diselenggarakan mulai tidak berjalan, salah satunya disebabkan oleh kurang adanya inovasi pada kegiatan tersebut, khususnya dalam hal pembekalan keterampilan dan pengetahuan yang diberikan, sehingga memicu peserta dalam komunitas tersebut mengalami kejenuhan.  Program kegiatan di merupakan salah satu faktor yang berperan sangat penting untuk mempertahankan keberlangsungan suatu kelompok / komunitas.  Maka, penting untuk memberikan program-program pembekalan keterampilan yang selain dibutuhkan juga menarik, sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kembali eksistensi dari komunitas tersebut. Para tanggal 27 dan 28 Maret 2019 lalu beberapa tim dosen dari Fakultas Industri Kreatif, Program Studi Kriya, Universitas Telkom, digawangi oleh Fajar Ciptandi melakukan kegiatan pengabdian masyarakat kepada komunitas tersebut dalam rangka meningkatkan eksistensinya melalui proses pendampingan keterampilan kriya untuk menghasilkan inovasi produk yang menjadi salah satu identitas dari komunitas tersebut.  Kegiatan tersebut bertempat di gedung pertemuan Kelurahan Cicadas, beralamat di Gang Proklamasi, Jalan Asep Berlian, Cicadas-Bandung dan dihadiri oleh beberapa orang Ibu-bu anggota komunitas Dwaya Manikam tersebut. Secara Umum kegiatan tersebut berjalan dengan lancar, dan mendapatkan feedback cukup baik dari seluruh peserta. Analisa perbandingan antara permasalahan masyarakat sasar terhadap keseluruhan hasil yang dicapai dari segi luaran telah mampu mencapai sesuai dengan yang diharapkan, dimana telah terbukti dari proses eksperimen yang dilakukan telah berhasil mewujudkan produk inovatif berupa handbook yang unik dan eststis. Hal ini menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan keteramilan dari para anggota komunitas tersebut jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Sementara itu dari segi feedback masyarakat sasar menunjukan adanya penerimaan yang baik ketika program ditawarkan, serta ada respon positif dari masyaarakat sasar dengan mau melaksanakan arahan-arahan yang diberikan.  Tak hanya itu, tanggapan dari feedback pun menunjukan adanya motivasi tinggi dari pihak masyarakat sasar untuk terus terlibat jika dilaksanakan kegiatan sejenis.

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jun
17

Pelatihan Surface Design Textile Block-Printing Bagi Siswa SMAN 8 Bandung

umat, 8 Maret 2019 Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom dengan diwakili oleh tim dosen dan mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di salah satu sekolah mengengah atas di Bandung yaitu SMA Negeri 8 yang terletak di Jl. Solontongan, Buahbatu, Bandung. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa pelatihan perancangan motif dan pengaplikasiannya dengan menggunakan salah satu teknik pengolahan permukaan tekstil yaitu block-printing pada lembaran kain. Sejumlah 27 peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan siswa-siswi yang tergabung dalam kelompok kegiatan ekstrakurikuler GAMA KARYA SMAN 8 Bandung. GAMA KARYA merupakan ekstrakurikuler yang berkegiatan di bidang kreativitas siswa, seringkali mereka membuat perancangan dekorasi untuk kegiatan sekolah atau kesiswaan, membuat rancangan produk ataupun berbagai kegiatan lainnya yang bersifat kreatif. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang kegiatan pengabdian masyarakat ini menyasar pada siswa-siswi kreatif dengan harapan dapat menjadi stimulasi bagi mereka kedepannya untuk dapat lebih mengembangkan pengetahuan dan kemampuan praktek di industri kreatif. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan dua sesi. Sesi pertama kegiatan pelatihan ini merupakan kuliah umum yang disampaikan oleh salah satu dosen Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, M Sigit Ramadhan. Beliau menyampaikan tentang pengertian teknik dasar pengolahan tekstil block-printing, sejarah, material hingga langkah pengerjaannya secara teori. Selain itu peserta dikenalkan juga dengan potensi pengaplikasiannya pada berbagai jenis produk kreatif bernilai ekonomi yang dapat dihasilkan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan jiwa creativepreneur sedari sekolah sebelum mereka terjun ke masyarakat. Sesi kedua dilanjutkan dengan praktek eksperimen. Pada sesi kedua ini peserta memperoleh meteri tentang proses pengaplikasian teknik ­block-printing secara lebih detail sekaligus mencoba langsung melalui kegiatan praktek yang dilakukan. Di awal sesi, peserta merancang terlebih dahulu sebuah motif yang nantinya akan dijadikan plat cetak yang dibuat dari bahan kayu yang diukir menggunakan pisau cukil, lalu kemudian mengecap plat cetak tersebut ke bahan kain yang telah disediakan. Selain pada lembaran kain, peserta diarahkan untuk mengaplikasian motif yang dibuatnya ke salah satu produk fesyen totebag, sebagai gambaran untuk para peserta bahwa teknik ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai elemen estetis yang menarik dalam perancangan produk kreatif. Melalui pelatihan yang diselenggarakan ini diharapkan peserta mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dengan mengenal teknik block-printing yang dapat diaplikasikan pada material tekstil. Selain itu diaharapkan dapat menjadi stimulasi tumbuhnya jiwa creativepreuneur pada diri peserta karena material tekstil yang dioleh dengan teknik block-printing berpotensi untuk dijadikan produk kreatif di bidang fesyen yang memiliki nilai ekonomi tinggi.   Dokumentasi kegiatan  

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jun
12

Pengumuman Peraih Beasiswa SISWAMITRA Prodi Kriya Tekstil dan Mode 2019

Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom sesuai dengan kalender akademik tengah menyelenggarakan siding Preview III selama satu minggu dari tanggal 20-24 Mei 2019. Sebanyak 122 mahasiswa mengikuti sidang Preview III dengan memajang perkembangan karya Tugas Akhirnya yang bertempat di Aula Fakultas Industri Kreatif. Di hari terakhir pelaksanaan Preview III, Tim dari Beasiswa Siswa Mitra Prodi KTM mengumumkan secara langsung peraih Beasiswa Siswa Mitra tahun 2019. Hal ini berbeda dari biasanya, pada tahun-tahun sebelumnya, pengumuman Beasiswa Siswa Mitra dilakukan bersamaan dengan  sosialisasi agenda Tugas Akhir. Pada tahun ini Tim Beasiswa Siswa Mitra ingin memberikan kejutan langsung kepada peraih beasiswa dengan mengumumkannya selepas sidang Preview III. Ukhti Nurfajriati Karimah adalah salah satu dari 122 peserta Preview III Tugas Akhir Semester Genap 2018/2029 yang berhasil mendapatkan Beasiswa Siswa Mitra 2019. Ukhti berhasil terpilih sebagai kandidat Siswa Mitra 2019 setelah menyelesaikan seleksi administrasi dan wawancara unggul dari 5 peserta lainnya. Ukhti merupakan anak ke 1 dari 2 bersaudara yang memiliki prestasi akademik dengan meraih IPK 3.7 hingga semester 8 ini juga beberapa kali menjuarai Kejuaraan Taekwondo tingkat Regional hingga Nasional. Prestasi pada bidang olahraga tertinggi dia peroleh sebagai Juara 1 Senior Poomsae Individu Pemula Putri pada kejuaraan Taekwondo Tingkat Jawa Barat. Saat pengumuman Beasiswa Siswa Mitra diberikan selepas Ukhti menutup sidang Preview III-nya, mata Ukhti berkaca-kaca tak kuasa menahan haru. Membantu mengurai beban orang tua sudah menjadi motivasinya dalam mengikuti seleksi Beasiswa Siswa Mitra kali ini. Pada program tahun ini Ukhti akan diberikan dana sebesar Rp. 6.500.000,- dan diberikan kesempatan mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan pengabdian di Program Studi sebagai Asisten Prodi selama tiga bulan. Beasiswa Siswa Mitra merupakan program yang diinisiasi oleh dosen-dosen di Prodi Kriya Tekstil dan Mode untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa Tugas Akhir untuk dapat berkarya dengan optimal dengan memberikan bantuan dana kepada mahasiswa yang membutuhkan. Timbal balik nya, mahasiswa tersebut akan mengabdi pada prodi untuk melakukan pengembangan diri dan melatih softskill sebagai asisten prodi. Tahun ini merupakan tahun ke-4 Beasiswa Siswa Mitra dilaksanakan, semoga di tahun-tahun berikutnya Beasiswa ini dapat memberikan manfaat yang semakin banyak untuk mahasiswa khususnya mahasiswa prodi Kriya Tekstil dan Mode. -MRO     Link download Informasi Beasiswa Siswa Mitra Siswa Mitra 2019

By bktm | Beasiswa . Event
DETAIL
Jan
28

Beasiswa Telkom University 2019

Hi Mahasiswa Prodi KTM! Raihlah kesempatan untuk mendapatkan Beasiswa Telkom University  2019. Syarat dan ketentuan terlampir download di attachment image Perhatikan dan baca secara teliti untuk syarat dan ketentuannya ya. Jika masih ada pertanyaan silakan bisa menghubungi : OA Line @bov9160o Instagram @bk_univtelkom WA 081214242600 Download surat persyaratan: bit.ly/persyaratan2k19 Pendaftaran online: bit.ly/telkombeasiswa19  

DETAIL
Jan
16

Pelatihan Pola Busana Muslim Wanita dan Aplikasi Imbuh untuk Kelompok Usaha Mawar 15, Kp. Sodong, Kab.Bandung Barat.

Pada bulan Oktober sampai dengan November 2018, Program Kriya Tekstil dan Mode, Diwakili oleh Dosen Pola dan Adibusana serta mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Pelatihan Pola Busana Muslim Wanita dan Aplikasi Imbuh untuk Kelompok Usaha Mawar 15, Kp. Sodong, Kab.Bandung Barat. Kelompok Usaha Mawar 15 merupakan sebuah kelompok usaha yang dibentuk oleh ibu ibu rumah tangga di sekitar area tersebut, dan diketuai oleh Ibu Etty Rusmiati sebagai pengelola kelompok usaha tersebut. Salah satu kegiatan rutinyang dilakukan oleh kelompok usaha Mawar 15 adalah menerima pesanan untuk pembuatan suvenir berupa tas lipat untuk institusi dan perorangan. Lebih lanjut, kelompok usaha ini turut menyediakan jasa membuat seragam berupa T-Shirt atau Polo Shirt dengan tambahan bordir atau sablon, bekerja sama dengan kelompok karang taruna setempat untuk pembuatan bordir dan sablon. Kelompok Usaha Mawar 15, dengan potensi dan sumber daya yang telah ada, berniat mempelajari keterampilan baru, terutama melihat adanya potensi untuk menyediakan jasa pembuatan busana wanita dan anak anak untuk kebutuhan wisuda, pernikahan, dan seragam kegiatan bagi konsumen di lingkungan sekitar kelompok usaha tersebut. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka bentuk pelatihan yang diberikan oleh kelompok pengabdian masyarakat Program Studi Kriya Tekstil dan Mode difokuskan kepada praktek pembuatan pola busana sederhana dan aplikasi imbuh yang telah disederhanakan, sehingga dapat diaplikasi dengan mudah oleh ibu-ibu kelompok usaha Mawar 15. Pelatihan yang telah dilaksanakan sebanyak empat (4) kali praktek tatap muka, dimulai dari pelatihan membuat pola busana dengan memanfaatkan bentuk geometris sederhana, sehingga penggunaan rumus pola busana menjadi tidak signifikan, kecuali untuk ukuran dasar wajib berupa lebar bahu, lebar dada, dan lebar pinggul serta panjang lengan. Pada proses ini, ibu-ibu peserta turut diberikan edukasi perihal metode pemotongan pola busana dengan konsep zero waste. Salah satu permasalahan Kelompok Usaha Mawar 15 adalah bagaimana mengelola limbah hasil pemotongan material tekstil yang umumnya hanya dibuang ke TPU. Lebih lanjut, penggunaan material tekstil menjadi kurang optimal sehingga mempengaruhi harga produksi untuk produk tas atau busana. Selain pelatihan mengenai proses pembuatan pola busana busana, sebagai tambahan ilmu, kelompok usaha Mawar 15 turut diajarkan bagaimana membuat aplikasi imbuh berupa aplikasi payet dan bahan lace sebagai pendukung estetika pada busana. Pada materi pelatihan ini, ibu-ibu peserta memanfaatkan material lace sederhana dan dikreasikan kembali dengan payet  sebagai aplikasi imbuh setelah busana selesai dibuat. Proses pelatihan yang berlangsung selama empat (4) minggu dibagi menjadi dua sesi yang mencakup pelatihan pola busana sederhana dengan teknik geometris dan metode pemotongan zero waste serta pelatihan aplikasi imbuh. Pelatihan dimulai dengan proses pembuatan pola busana sederhana dengan memanfaatkan bentuk geometris, kemudian  dilanjutkan dengan pendampingan proses penjahitan. Lebih lanjut, setelah proses penjahitan, busana kemudian diberikan aplikasi imbuh payet dan lace, yang telah dimodifikasi terlebih dahulu sebelum di aplikasikan pada busana dengan proses jahit manual (jahit manual). Diharapkan dengan adanya edukasi perihal metode zero waste dan pembuatan pola busana sederhana ini, Kelompok Usaha Mawar mampu menawarkan jasa pembuatan busana untuk seragam dan busana wisuda, ataupun busana hari raya dengan harga jual yang lebih terjangkau untuk konsumen di sekitar lingkungan tersebut. Lebih lanjut, untuk kedepannya kelompok usaha ini akan mempunyai rasa percaya diri untuk turut menawarkan pada brand-brand lokal untuk jasa makloon.

By bktm | Community Service . Event
DETAIL
Jan
16

Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa Prodi Kriya Tekstil dan Mode di Komunitas Rumah Pelangi, Baleendah

September 2018 menjadi hari yang menyenangkan bagi anak-anak di Komunitas Rumah Pelangi, Baleendah, Kabupaten Bandung. Pada bulan itu, anak-anak dari komunitas tersebut didatangi oleh kakak-kakak dari Kampus Telkom University, khususnya Program Studi Kriya Tekstil dan Mode (KTM). Bersama dengan dosen pembimbing nya, mahasiswa dari prodi KTM melaksanakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan tekstil cetak sederhana. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya kreativitas anak-anak Rumah Pelangi agar dapat berkarya menggunakan teknik yang baru bagi mereka, sehingga tingkat keterampilan mereka juga dapat meningkat. Sebanyak kurang lebih 20 anak-anak yang berusia satu hingga 13 tahun ikut serta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kecil dengan usia 1-6 tahun dan kelompok besar dari 7-13 tahun. Teknik yang diajarkan adalah berupa teknik cetak manual atau biasa disebut sebagai teknik sablon. Melalui teknik ini anak-anak berkarya menggunakan cat dan memanfaatkan bahan-bahan disekitar dengan membangun daya imajinasi mereka. Hasil dari pelatihan ini adalah berupa lembaran tekstil sederhana yang memiliki motif dari hasil cetak yang dimana lembaran tersebut dikemudian hari dapat dimanfaatkan untuk diaplikasikan menjadi sebuh produk fungsional. Selain itu kelekatan antara anak-anak dan mahasiswa membangun rasa simpati dan empati untuk memahami sesama. Mahasiswa yang berperan dalam kegiatan ini adalah mahasiswa dari himpunan mahasiswa Kriya, SERAT, terdiri dari tim mahasiswa yang menjadi tutor belajar teknik cetak. Mahasiswa yang berperan sudah mendapatkan keilmuan tekstil cetak tersebut dibangku kuliah, sehingga mereka dapat menerapkan keilmuan mereka dengan baik. Melalui pelatihan ini anak-anak diharapkan mendapatkan ilmu berkarya sederhana yang dapat dipraktekkan dikehidupan sehari-hari, sehingga dapat bermanfaat dalam meningkatkan kreativitas anak-anak Rumah Pelangi.

DETAIL
Dec
20

Dosen dan Mahasiswa dari Prodi Kriya di Universitas Telkom Melakukan Kegiatan Pengabdian Masyarakat kepada Para Penenun Tradisional di Tuban

Sangat menarik ketika kita berkunjung ke Tuban, Jawa Timur dan menyempatkan diri untuk mampir ke sentra kain tradisional yang terdapat di Kecamatan Kerek. Perlu menempuh perjalanan sekitar 1 jam menggunakan mobil dengan sepanjang perjalanan melihat pemandangan sawah tada hujan, kebun jagung, dan kebun kacang sambil sesekali melihat para petani melintas sambil besepeda membawa sayuran dan rerumputan. Tuban sendiri diketahui telah sejak lama memiliki tradisi membuat kain tradisional yang dikenal dengan sebutan tenun gedog.  Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak sekitar abad ke-10 sebagaimana disebutkan dalam prasasti Biluluk II di Jawa.  Hingga saat ini tradisi membuat kain tenun gedog tersebut pun masih dilakukan oleh sebagian masyarakat perajin di Tuban tanpa banyak mengalami perubahan bentuk. Desain kain yang diciptakan oleh para pengrajin tenun gedog di Tuban saat ini masih mempertahankan karakteristik tradisionalnya yang memiliki kesan sangat kuat menyerupai kain primitif. Pada perkembangannya tradisi membuat kain tradisional tersebut pun kini turut dituntut untuk memberikan kebaruan dan inovasi baik pada bentuk maupun nilai. Menyikapi hal tersebut, upaya-upaya pengembangan kain tenun gedog pun telah dilakukan oleh dosen dari Prodi Kriya, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Fajar Ciptandi pada tahun 2018 dengan membuat 5 buah desain struktur tenun gedog yang baru.  Akan tetapi inovasi tersebut masih berhenti pada sketsa / gambar rancangan desain kain tenun gedog dan beberapa buah sampel kain yang dikerjakan pada skala labolatorium saja.  Masyarakat perajin tenun gedog sendiri sebagai ujung tombak dari pelaksana tradisi tersebut belum secara aktif terlibat dalam mewujudkan inovasi tersebut. Melihat belum tepat sasarannya inovasi pada kain tenun gedog tersebut, maka tim dari prodi Kriya, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom yang terdiri dari dosen dan mahasiswa pun berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan keterampilan para pengrajin di Kerek tersebut agar mampu mewujudkan inovasi kain tenun gedog tersebut pada skala terpakai. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terealisasi pada tanggal 19 dan 20 Oktober 2018 dengan tempat pelaksanaan workshop peningkatan keterampilan menenun gedog dengan para pengrajin dilaksanakan di workshop batik gedog Lestari Art, Dusun Kedungrejo, Kecamatan kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan eksperimentatif melalui berbagai percobaan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat perajin tenun gedog tradisional di Tuban.  Cara ini dilakukan dengan memberikan penugasan eksperimen kepada perajin tenun gedog dengan cara dikomunikasikan kepada masyarakat pengrajin hingga dapat menerima gagasan dan teknologi tersebut ke dalam tradisi mereka dengan mengelompokkan berdasarkan level keterampilannya, yaitu : inovator (mahir) dan pengadopsi awal (pengikut); serta dikelompokan pula berdasarkan level usianya, yaitu : usia muda antara 18 sampai 30 tahun, usia paruh baya antara 35 sampai 45 tahun, dan usia di atas 50 tahun.  Masing-masing kelompok level usia tersebut akan diberikan perlakuan yang sama agar menerapkan konsep desain yang telah diberikan dengan bertumpu kepada keterampilan, pengetahuan dan motivasi yang mereka miliki. Melalui kegiatan eksperimen tersebut telah menghasilkan beberapa sampel prototipe yang dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat pengrajin tenun gedog di Tuban memiliki kemampuan adaptasi yang baik dalam merespon inovasi yang diberikan dari luar.  Adapun beberapa contoh prototipe berupa kain hasil pengembangan keterampilan menenun, sebagai berikut: Solusi kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dijalankan dalam bentuk pendampingan desain kepada masyarakat perajin tenun gedog tradisional di Tuban ini telah mampu mentransfer pengetahuan berupa inovasi desain kain tenun gedog yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya kepada masyarakat penenun gedog tradisional di Tuban.  Dengan demikian wujud inovasi pada kain tenun gedog tersebut bukan lagi hanya berupa konsep dan wacana saja, melainkan telah sampai pada tingkat aplikasi langsung oleh masyarakat perajin di Tuban.  Secara tidak langsung apa yang dilakukan tersebut dapat mendorong peningkatan permintaan kain tenun gedog, sehingga mampu menghidupkan kembali aktifitas menenun di Tuban.

DETAIL

STUDENT ACHIVEMENT 2017

Sebagai salah satu program studi unggulan pada Fakultas Industri Kreatif, mahasiswa Kriya Tekstil Mode juga aktif dalam kegiatan non akademik seperti ikut serta dalam beberapa perlombaan baik dalam skala nasional maupun internasional. Berikut beberapa prestasi yang diraih mahasiswa Kriya Tekstil Mode pada tahun 2017. 1. DHEA ELZA KHAIRANI (KTM 2014) Finalis Sakura Collection Asia Students Award 2016 2. TRIA JATNIKA (KTM 2014) Finalis Sakura Collection Asia Students Award 2016 3. INKA PERMATASARI (KTM 2016) Juara 1 Wedding Make-Up Contest Inez Cosmetics 2017 4. ZEFAYA NADINE (KTM 2016) Juara 3 Pejaten Village Icon 2017 5. HASNA BARABA (KTM 2014) Runner Up Ambassador Zoya 2017 6. ZEFAYA NADINE (KTM 2016) Favorite Miss Jakarta Fair 2017 7. INKA PERMATASARI (KTM 2016) Juara 2 Kejuaraan Make Up Tradisional Modifikasi by Inez Cosmetic 8. ADINDA SARASWATI BALQIS (KTM 2016) Finalis Plaza Senayan Palm Award Fashion Design Competition 2017

DETAIL