Bachelor of Craft Textile and Fashion Telkom University

pengabdian masyarakat

Feb
20

PELATIHAN DEKORASI MOTIF DENGAN PENERAPAN TEKNIK STAMPING DI PONDOK PESANTREN SIROJUL HUDA – SOREANG

Pengabdian Masyarakat – Pesantren Sirojul Huda Soreang   Kebutuhan dan perkembang busana Muslim di Indonesia yang sangatlah pesat dan luas baik dikalangan dewasa dan remaja. Hal tersebut terlihat dari berkembangnya trend industri fashion dan demand yang tinggi terhadap trend muslim di pasar Indonesia yang melahirkan local brand. Melihat fenomena tersebut, industri yang berkembang tidak terlepas dari sumber daya manusia yang terlibat dan mendukung proses produksi suatu industri. Maka diperlukan upaya pengembangan kemampuan dan keterampilan dari potensi yang sudah ada untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki, khususnya dalam membangun potensi anak muda Indonesia. Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, Prodi Kriya Tekstil dan Fashion melihat adanya potensi pengembangan keahlian kepada beberapa anak muda khususnya para santri dan masyarakat Pesantren Sirojul Huda Parung- Serab, Soreang, Jawa Barat. Dengan berbekal kemampuan menjahit, fasilitas alat jahit berupa mesin jahit, kemampuan menjahit mukena anti bakteri dan pengaplikasian surface design dengan teknik eco printing dan beading pada kerudung di pelatihan sebelumnya, perlu pengembangan keterampilan dari potensi yang sudah ada dalam menciptakan produk dan membuat produk tersebut menjadi nilai jual. Pelatihan ini diharapkan kedepannya para santri dan masyarakat sekitarnya dapat ikut menjadi pelaku industri Busana Muslim Indonesia dan menjadi pelaku wirausaha muda yang mampu meningkatkan ekonomi sekitar. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada bulan September 2023 dengan memberikan pengetahuan lanjutan dari abdi masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya. Maka dari itu, akan dilaksanakan pelatihan lanjutan yaitu dengan Teknik stamping pada kerudung sesuai dengan trend saat ini. Besar harapan dengan adanya kegiatan ini maka potensi, keterampilan dan pengetahuan kewirausahaan para santri dan masyarakat sekitar pesantren berkembang dan dapat diimplementasikan dalam industri Muslim sehingga mampu meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada di sekitar wilayah pesantren.   Kata kunci: Trend, Keterampilan dan Potensi, Ekonomi, Kewirausahaan.  

DETAIL
Jan
20

Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Internal dengan Mitra Startup Pendidikan “Binar Calistung”

PENGEMBANGAN LEARNING MEDIA KIT DAN ANALISIS DATA MEDIA SOSIAL UNTUK PENINGKATAN INOVASI PRODUK DAN PENINGKATAN LAYANAN KONSUMEN DI STARTUP PENDIDIKAN BINAR CALISTUNG Kepedulian orang tua untuk belajar cara mengajar semakin tinggi selepas pandemi Covid-19 terjadi, banyak orang tua akhirnya sadar bahwa tangggung jawab pendidikan anak ada pada diri mereka bukan sepenuhnya ada di sekolah. Oleh karena itu, pola pikir orang tua yang memiliki anak usia dini saat ini sudah berubah, mereka harus paham bagaimana cara mengajarkan anak di rumah. Binar Calistung hadir sebagai solusi kereshan orang tua saat ini. Binar Calistung merupakan start up pada bidang pendidikan yang saat ini sedang berkembang dalam upaya membantu orang tua anak usia dini dalam mempersiapkan anak-anak untuk siap membaca dan berhitung. Pada tahun 2021 Tim Abdimas Kolaborasi Internal yang teridiri dari 3 tim dari Fakultas Industri Kreatif, Fakultas Rekaya Industr, dan Fakultas Ilmu Terapan sudah membantu Binar Calistung dalam menciptakan produk craft kit dan upaya meningkatkan layanan pada konsumen melalui rekomendasi manajemen dan pembuatan website. Dampak kegiatan abdimas tersebut membuat Binar Calistung semakin percaya diri untuk mengembangkan bisnisnya, sehingga pada Juli 2022 lalu berhasil mendapatkan penghargaan pada program Business Incubation Program for Women-Owned MSMEs W20 Sispreneur. Dari penghargaan tersebut Binar Calistung mendapatkan bantuan dana untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Melalui hal tersebut Binar Calistung membutuhkan dukungan akademisi dalam rangka mencapai roadmap bisnisnya. Secara umum solusi dan tahapan kegiatan pengabdian terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: (1) Tim 1 : Melakukan pengembangan desain weaving craft kit yang sudah ada untuk menciptakan originaitas produk; (2) Tim 2 :  Optimalisasi brand dengan mengembangkan packaging dan merchandise dari kit media belajar yang sudah ada; (3) Tim 3 : Melakukan analisa data media sosial Binar Calistung dalam upaya optimalisasi digital marketing. Keluaran yang diharapkan dari pengabdian masayarakat ini adalah : (1) Inovasi media belajar weaving craft kit yang bersifat original, (2) Peningkatan branding dengan penguatan packaging dan merchandise pada produk kit belajar, (3) Adanya rekomendasi pengembanagn optimalisasi digital marketing. Pada Jumat, 9 Desember 2022 telah dilakukan komunikasi dengan pihak mitra dalam upaya mempresentasikan hasil desain alat tenun yang sudah dibuat dan meminta timbal balik dari pihak mitra. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Nani sebagai Founder dari Binar Calistung dan tentunya perwakilan dari tim Abdimas Kolaborasi Internal yaitu tim 1. Acara diawali dengan pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan hasil rancangan desain yang akan digunakan untuk pengembangan produk Craft Kit Binar Calistung. Produk edukatif yang dihasilkan dinamakan: Milooan atau Mini Loom for Binar Calistung ini bertujuan untuk menstimulus motorik halus anak usia dini dalam upaya menningkatkan kemampuan menulis serta mengasah fitrah estetika dari target market Binar Calistung yang merupakan pengembangan dari produk Craft Kit sebelumnya. Luaran Akhir Abdimas untuk Binar Calistung Tim 1 yang merupakan tim dosen dari Kelompok Keahlian Media and Craftmanship (MEDCRAFT) Fakultas Industri Kreatif, merancang produk berupa pengembangan alat tenun dari media belajar edukatif berbasis kreatif (craft kit) yang sebelumnya merupakan hasil penelitian dari mahasiswa tugas akhir Aprillia Indah Permatasi bersama dosen pembimbing Ibu Morinta Rosandini. Hasil yang didapatkan oleh Tim 1 berupa prototipe pengembangan alat tenun pada craft kit untuk pembelajaran anak, yang ditampilkan dalam Gambar 2 berikut: Tim 2 yang juga juga berasal dari dosen dan mahasiswa Fakultas Industri Kreatif, Kelompok Keahlian Design Concept and Strategy (DECONSTRA), merancangan desain kemasan (packaging) dari prduk Miniloom. Desain ini merupakan pengembangan dari desain produk Craft Kit sebelumnya pada Abdimas pertama dengan Binar Calistung. Berikut merupakan hasil desain packaging yang sudah dirancang beserta kegiatan phoshoot untuk video campaign: Tim 3 yang juga berasal dari dosen dan mahasiswa Fakultas Rekayasa Industri, yang juga merupakan kolaborasi antara Prodi S1 Teknik Logistik dan Prodi S1 Teknik Industri, merekomendasikan beberapa usulan kebijakan berdasarkan analisis data yang dilakukan, antara lain: Proses pemasaran perlu fokus untuk memperkenalkan inovasi atau produk/layanan baru, untuk mendapatkan calon pelanggan yang sudah segmented, sudah bukan lagi memperkenalkan Startup Pendidikan Binar Calistung. Jika mempertahankan layanan lama, maka kelas gabungan (calistung) menjadi prioritas. Dengan adanya LMS, maka bisa memulai untuk memikirkan model bisnis baru, misalnya online learning video berbayar atau berbasis langganan (subscription) Untuk memperkuat engagement, kelas onsite bisa jadi menjadi pertimbangan dengan memperhatikan lokasi followers’ yang berpeluang besar menjadi customer. Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Internal dengan Mitra Startup Pendidikan “Binar Calistung” oleh Ketua Pelaksana: Morinta Rosandini, S.Ds. M.Ds. Tim 1: Pengembangan Craft Kit pada Startup Pendidikan Binar Calistung Morinta Rosandini, S.Ds. M.Ds. Citra Puspitasari, S.Ds., M.Ds. M. Sigit Ramadhan, S.Pd., M.Sn. Salma Nur Azizah G.S Aghnia Fauzul Muslikhani Tim 2: Perancangan Packaging pada Media Belajar Kreatif pada Startup Pendidikan Binar Calistung Widia Nur Utami, S.Ds., M.Ds. Rima Febriani, S.Ikom., MAB. Dr. Fajar Ciptandi, S.Ds., M.Ds Maulida Nur Rachman Fani Khoirunnisak Nabilah Tim 3: Analisis Data Media Sosial Sebagai Upaya Peningkatan Layanan Konsumen Hardian Kokoh Pambudi, S.T., M.T., M.B.A. Dr. Femi Yulianti, S.Si., M.T., CPLM. Dr. Iphov Kumala Sriwana, ST., M.Si., IPM. Arifa Fadhillah Zahra Farah Hidayah Jamaludin
DETAIL
Jul
06

Pengabdian Masyarakat – Strategi Pembentukan Inovasi Bisnis Model untuk UMKM ‘CRAZYLITTLEPARTYCLUB’

Saat ini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia ikut menyumbang pertumbuhan ekonomi dengan pencapaian sebesar 60%. Pertumbuhannya dapat dikatakan sangat pesat apalagi pada masa pandemi COVID – 19 seperti sekarang. Setiap bentuk bisnis yang akan dibangun sebaiknya dilengkapi dengan perencanaan bisnis itu sendiri agar perkembangan bisnis lebih jelas. Namun banyak pelaku UMKM yang umumnya fokus membangun inovasi produk tetapi belum paham tentang model bisnis. Agar UMKM semakin memberi dampak positif dan dapat terus berkembang, maka diperlukan adanya strategi pengembangan pada UMKM salah satunya dengan menjalankan model bisnis yang baik. Peserta sasar kali ini adalah UMKM CRAZYLITTLEPARTYCLUB yang merupakan salah satu UMKM atau Start Up brand lokal yang baru terbentuk pada tahun 2021. UMKM ini fokus bergerak dalam jasa desain dan pembuatan bingkisan ulang tahun untuk anak – anak. Dengan tidak adanya dasar keilmuan pada bidang kewirausahaan dan bisnis dari owner UMKM CRAZYLITTLEPARTYCLUB, UMKM ini dirasa memiliki progress pengembangan yang rendah. Melihat adanya potensi dalam pengembangan bisnis ini terutama pada saat pandemi, menjadikan salah satu alasan tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Telkom tertarik bekerjasama dalam menganalisa dan membentuk bisnis modelnya agar UMKM ini dapat terus berkembang dan mencapai target capaiannya. Diharapkan dengan diberikannya pengetahuan mengenai dasar ilmu mengenai kewirausahaan dalam bentuk coaching, peserta sasar dapat mengembangkan potensi creativepreneur dan menjadi UMKM yang tumbuh dengan baik.
DETAIL
Jun
10

Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Internal dengan mitra Startup Pendidikan “Familia Kreativa”

Strategi Peningkatan Layanan Konsumen pada Startup Pendidikan Familia Kreativa Di Masa Pandemi Berupa Perancangan Media Belajar Kreatif, Pengembangan Strategi Bisnis Berbasis Analitik Data, dan Optimalisasi Website dengan Fitur E-Commerce Global Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak selama pandemi Covid-19, khususnya pendidikan anak usia dini dan dasar. Pada awal pandemi ribuan Sekolah PAUD dan Sekolah Dasar ditutup sementara, murid dan guru ‘dipaksa’ untuk melakukan proses belajar mengajar secara daring. Banyak sekolah belum siap beradaptasi pada transisi metode belajar daring sehingga menyebabkan program sekolah menjadi tidak efektif. Tugas mengajar berpindah kepada orang tua, orang tua menjadi guru sekolah bagi anaknya di rumah. Orang tua dari kalangan milenial, yang lebih cakap akan penggunaan teknologi, mencari alternatif lain untuk membantu proses belajar anak di rumah. Lembaga Pendidikan non-formal menjadi pilihan yang banyak ditempuh oleh orang tua. Startup Pendidikan Familia Kreativa menjadi salah satu komunitas sekaligus brand yang diminati oleh orang tua. Mengingat Familia Kreativa merupaka salah satu pegiat home schooling sejak lama. Namun saat ini Familia Kreativa memilki keterbatasa sumber daya manusia dan keterbatasan pengetahuan dalam mengembangan media dan platform ajar dengan semakin meluasnya konsumen, bahkan hingga ke mancanegara. Dalam upaya meningkatkan layanan pada konsumen dan mendukung sarana pembelajaran Familia Kreativa maka dibutuhkan adanya pengembangan media ajar, pengembangan strategi bisnis yang tepat, serta pengembangan website yang mampu mengakomodir kebutuhan konsumen domestik maupun mancanegara. terutama dalam beradaptasi dengan kondisi pandemi saat ini. Secara umum solusi dan tahapan kegiatan pengabdian terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: (1) Tim 1 : Merancang media ajar kreatif berbasis craft dan kreativitas; (2) Tim 2 : Pengembangan strategi bisnis berbasis analitik data; (3) Pengembangan website dengan fitur e-commerce global   Luaran dari pengabdian masayarakat ini adalah : (1) Terciptanya media ajar kreatif yang dapat digunakan dalam mendukung pembelajaran anak usia 3 - 9 tahun dengan konsep open-ended, yaitu craft kit "Amazing Tie Dye" dengan menawarkan tiga teknik perintang yang berbeda dan dengan warna yang berbeda-beda. Tim 2 melakukan analisis data terhadap data aktivitas akun Instagram Startup Pendidikan Familia Kreativa. Analisis dilakukan: Terhadap profil akun Instagram Startup Pendidikan Familia Kreativa Terhadap rata-rata keterkaitan (engagement) berdasarkan horizon waktu Terhadap waktu posting dan reaksi pengikut terhadap aktivitas akun tersebut Serta analisis tambahan berupa jenis media yang dipublikasikan, tags and mentions, serta hastags yang digunakan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka tim memberikan rekomendasi strategi bisnis untuk Startup Pendidikan Familia Kreativa, khususnya yang terkait dengan optamilisasi akun media sosial Instagram, yaitu: Akun @familiakreativa memiliki tingkat keterlibatan yang sedikit di bawah rata-rata jika dibandingkan dengan akun dengan segmen serupa. Jumlah konten yang lebih interaktif dapat meningkatkan tingkat keterlibatan Waktu posting perlu diperhatikan dengan memperhatikan waktu aktivitas followers. Rekomendasi: posting pada jam mendekati waktu istirahat dan di akhir pekan Penggunaan hashtag terkait kegiatan, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing, perlu dipertahankan Perlu mempertimbangkan untuk melengkapi deskripsi bio dengan kegiatan inti bisnis. Tim 3 melakukan pembangunan website ecommerce pada  Startup Pendidikan Anak Familia Kreativa. Hasil dari pembangunan website e commerce adalah sebagai berikut.
DETAIL
Nov
30

Pengabdian Masyarakat Prodi KTM Universitas Telkom: Pengembangan Modular Bunga Menjadi Arm Chain Sebagai Pelengkap Aksesoris Busana Modest Untuk Kelompok Ibu Rumah Tangga Kompleks Griya Saluyu

Berbicara mengenai proses kreatifitas, tidak hanya bisa dilakukan oleh pelaku – pelaku kreatif tapi kini bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak menutup kemungkinan misalnya bisa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga sekalipun. Dimana seorang ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang yang lebih banyak sehingga menjadi salah satu alternatif solusi yang digunakan untuk mengisi kegiatan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dengan mengasah kreatifitas dan pengetahuannya. Selain dapat membuat sesuatu untuk dirinya sendiri, hal ini dapat meningkatkan perekonomian dengan cara yang sederhana. Dalam prosesnya, ibu rumah tangga yang memiliki waktu senggang membutuhkan cara, referensi dan edukasi dalam menemukan kreasi baru untuk membuat sebuah produk dengan nilai jual yang cukup baik. Pada pengabdian masyarakat yang dilakukan pada bulan Oktober 2019, dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Kriya berkesempatan untuk mengajarkan kepada ibu rumah tangga kelompok PKK di Komplek Griya Saluyu, Bandung, keterampilan membuat aksesoris untuk busana muslim berupa arm chain. Arm chain merupakan salah satu aksesoris fesyen yang digunakan sebagai pelengkap atau penunjang dalam penampilan khususnya dibagian tangan. Dalam proses pembuatannya teknik dan material yang sederhana dapat mengasilkan sebuah aksesoris yang indah dan bernilai jual tinggi. Salah satu teknik sederhana yang dapat diaplikasikan diantaranya teknik layering, modular, burning dan bidding. Menggunakan material yang sederhana, keempat teknik tersebut dapat dilakukan secara individu, dengan komposisi dan pemanfaatan karakter kain, keempatnya dapat dikombinasikan dan membentuk sebuah embellishments 3 Dimensi untuk aksesoris fesyen. Hal tersebut dapat menjadi  salah satu alternatif solusi yang digunakan untuk mengisi kegiatan ibu rumah tangga yang tidak bekerja dengan mengasah kreatifitas dan pengetahuannya. Selain dapat membuat sesuatu untuk dirinya sendiri, hal ini dapat meningkatkan perekonomian dengan cara yang sederhana. Dalam hal ini pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pengenalan dan pendampingan dalam proses produksi aksesoris fesyen khususnya arm chain. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak baik wawasan, keterampilan, pertumbuhan ekonomi, serta keefektifan waktu. Serta dapat menjalankan proses transfer ilmu pada masyarakat secara akademisi. https://youtu.be/WLiV7GfbJgY  

DETAIL
Jan
16

Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa Prodi Kriya Tekstil dan Mode di Komunitas Rumah Pelangi, Baleendah

September 2018 menjadi hari yang menyenangkan bagi anak-anak di Komunitas Rumah Pelangi, Baleendah, Kabupaten Bandung. Pada bulan itu, anak-anak dari komunitas tersebut didatangi oleh kakak-kakak dari Kampus Telkom University, khususnya Program Studi Kriya Tekstil dan Mode (KTM). Bersama dengan dosen pembimbing nya, mahasiswa dari prodi KTM melaksanakan pengabdian masyarakat berupa pelatihan tekstil cetak sederhana. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya kreativitas anak-anak Rumah Pelangi agar dapat berkarya menggunakan teknik yang baru bagi mereka, sehingga tingkat keterampilan mereka juga dapat meningkat. Sebanyak kurang lebih 20 anak-anak yang berusia satu hingga 13 tahun ikut serta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kecil dengan usia 1-6 tahun dan kelompok besar dari 7-13 tahun. Teknik yang diajarkan adalah berupa teknik cetak manual atau biasa disebut sebagai teknik sablon. Melalui teknik ini anak-anak berkarya menggunakan cat dan memanfaatkan bahan-bahan disekitar dengan membangun daya imajinasi mereka. Hasil dari pelatihan ini adalah berupa lembaran tekstil sederhana yang memiliki motif dari hasil cetak yang dimana lembaran tersebut dikemudian hari dapat dimanfaatkan untuk diaplikasikan menjadi sebuh produk fungsional. Selain itu kelekatan antara anak-anak dan mahasiswa membangun rasa simpati dan empati untuk memahami sesama. Mahasiswa yang berperan dalam kegiatan ini adalah mahasiswa dari himpunan mahasiswa Kriya, SERAT, terdiri dari tim mahasiswa yang menjadi tutor belajar teknik cetak. Mahasiswa yang berperan sudah mendapatkan keilmuan tekstil cetak tersebut dibangku kuliah, sehingga mereka dapat menerapkan keilmuan mereka dengan baik. Melalui pelatihan ini anak-anak diharapkan mendapatkan ilmu berkarya sederhana yang dapat dipraktekkan dikehidupan sehari-hari, sehingga dapat bermanfaat dalam meningkatkan kreativitas anak-anak Rumah Pelangi.

DETAIL
Dec
20

Dosen dan Mahasiswa dari Prodi Kriya di Universitas Telkom Melakukan Kegiatan Pengabdian Masyarakat kepada Para Penenun Tradisional di Tuban

Sangat menarik ketika kita berkunjung ke Tuban, Jawa Timur dan menyempatkan diri untuk mampir ke sentra kain tradisional yang terdapat di Kecamatan Kerek. Perlu menempuh perjalanan sekitar 1 jam menggunakan mobil dengan sepanjang perjalanan melihat pemandangan sawah tada hujan, kebun jagung, dan kebun kacang sambil sesekali melihat para petani melintas sambil besepeda membawa sayuran dan rerumputan. Tuban sendiri diketahui telah sejak lama memiliki tradisi membuat kain tradisional yang dikenal dengan sebutan tenun gedog.  Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak sekitar abad ke-10 sebagaimana disebutkan dalam prasasti Biluluk II di Jawa.  Hingga saat ini tradisi membuat kain tenun gedog tersebut pun masih dilakukan oleh sebagian masyarakat perajin di Tuban tanpa banyak mengalami perubahan bentuk. Desain kain yang diciptakan oleh para pengrajin tenun gedog di Tuban saat ini masih mempertahankan karakteristik tradisionalnya yang memiliki kesan sangat kuat menyerupai kain primitif. Pada perkembangannya tradisi membuat kain tradisional tersebut pun kini turut dituntut untuk memberikan kebaruan dan inovasi baik pada bentuk maupun nilai. Menyikapi hal tersebut, upaya-upaya pengembangan kain tenun gedog pun telah dilakukan oleh dosen dari Prodi Kriya, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Fajar Ciptandi pada tahun 2018 dengan membuat 5 buah desain struktur tenun gedog yang baru.  Akan tetapi inovasi tersebut masih berhenti pada sketsa / gambar rancangan desain kain tenun gedog dan beberapa buah sampel kain yang dikerjakan pada skala labolatorium saja.  Masyarakat perajin tenun gedog sendiri sebagai ujung tombak dari pelaksana tradisi tersebut belum secara aktif terlibat dalam mewujudkan inovasi tersebut. Melihat belum tepat sasarannya inovasi pada kain tenun gedog tersebut, maka tim dari prodi Kriya, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom yang terdiri dari dosen dan mahasiswa pun berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan keterampilan para pengrajin di Kerek tersebut agar mampu mewujudkan inovasi kain tenun gedog tersebut pada skala terpakai. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terealisasi pada tanggal 19 dan 20 Oktober 2018 dengan tempat pelaksanaan workshop peningkatan keterampilan menenun gedog dengan para pengrajin dilaksanakan di workshop batik gedog Lestari Art, Dusun Kedungrejo, Kecamatan kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan eksperimentatif melalui berbagai percobaan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat perajin tenun gedog tradisional di Tuban.  Cara ini dilakukan dengan memberikan penugasan eksperimen kepada perajin tenun gedog dengan cara dikomunikasikan kepada masyarakat pengrajin hingga dapat menerima gagasan dan teknologi tersebut ke dalam tradisi mereka dengan mengelompokkan berdasarkan level keterampilannya, yaitu : inovator (mahir) dan pengadopsi awal (pengikut); serta dikelompokan pula berdasarkan level usianya, yaitu : usia muda antara 18 sampai 30 tahun, usia paruh baya antara 35 sampai 45 tahun, dan usia di atas 50 tahun.  Masing-masing kelompok level usia tersebut akan diberikan perlakuan yang sama agar menerapkan konsep desain yang telah diberikan dengan bertumpu kepada keterampilan, pengetahuan dan motivasi yang mereka miliki. Melalui kegiatan eksperimen tersebut telah menghasilkan beberapa sampel prototipe yang dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat pengrajin tenun gedog di Tuban memiliki kemampuan adaptasi yang baik dalam merespon inovasi yang diberikan dari luar.  Adapun beberapa contoh prototipe berupa kain hasil pengembangan keterampilan menenun, sebagai berikut: Solusi kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dijalankan dalam bentuk pendampingan desain kepada masyarakat perajin tenun gedog tradisional di Tuban ini telah mampu mentransfer pengetahuan berupa inovasi desain kain tenun gedog yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya kepada masyarakat penenun gedog tradisional di Tuban.  Dengan demikian wujud inovasi pada kain tenun gedog tersebut bukan lagi hanya berupa konsep dan wacana saja, melainkan telah sampai pada tingkat aplikasi langsung oleh masyarakat perajin di Tuban.  Secara tidak langsung apa yang dilakukan tersebut dapat mendorong peningkatan permintaan kain tenun gedog, sehingga mampu menghidupkan kembali aktifitas menenun di Tuban.

DETAIL

Pengabdian Masyarakat Pelatihan Inovasi Desain untuk Siswa & Guru SMKN 14 Bandung, Dosen dan Mahasiswa KTM

[:id]Bandung, FIK Universitas Telkom – Pelatihan Inovasi Desain untuk Siswa & Guru SMKN 14 Bandung yang di selengggaran oleh dosen dan mahasiswa kriya tekstil dan mode dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang di selenggarankan pada hari senin, 18 Mei 2015 dimulai jam 08:00 – 12:00 yang bertempat di Workshop Kriya Tekstil, SMKN 14 Bandung Jl. Cijawura Hilir No. 341 Bandung dan peserta kegiatan terdiri dari : Peserta kegiatan terdiri dari: Tim dosen Prodi KTM yang terdiri dari Arini Arumsari, Aldi Hendrawan, Rika Nugraha dan Aquamila Bulan Prizilla (sebagai pemateri) Tim mahasiswa Prodi KTM yang terdiri dari: Inaz Nabila, Aghnat Baizura Hapidh, Tiara Larissa, Kariza Raidha, Nicky Carolin Angria,Lussy Silvane Pangerapan Guru DPK Kriya Teksitl SMKN 14 Bandung sejumlah 5 orang (sebagai peserta) Siswa DPK Kriya Teksitl SMKN 14 Bandung sejumlah  (sebagai peserta) Materi yang disampaikan pada pelatihan ini adalah pengolahan tekstil dengan teknik ‘Marbling’. Berikut foto kegiatan. [:en]Bandung, FIK Universitas Telkom – Pelatihan Inovasi Desain untuk Siswa & Guru SMKN 14 Bandung yang di selengggaran oleh dosen dan mahasiswa kriya tekstil dan mode dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang di selenggarankan pada hari senin, 18 Mei 2015 dimulai jam 08:00 – 12:00 yang bertempat di Workshop Kriya Tekstil, SMKN 14 Bandung Jl. Cijawura Hilir No. 341 Bandung dan peserta kegiatan terdiri dari : Peserta kegiatan terdiri dari: Tim dosen Prodi KTM yang terdiri dari Arini Arumsari, Aldi Hendrawan, Rika Nugraha dan Aquamila Bulan Prizilla (sebagai pemateri) Tim mahasiswa Prodi KTM yang terdiri dari: Inaz Nabila, Aghnat Baizura Hapidh, Tiara Larissa, Kariza Raidha, Nicky Carolin Angria,Lussy Silvane Pangerapan Guru DPK Kriya Teksitl SMKN 14 Bandung sejumlah 5 orang (sebagai peserta) Siswa DPK Kriya Teksitl SMKN 14 Bandung sejumlah  (sebagai peserta) Materi yang disampaikan pada pelatihan ini adalah pengolahan tekstil dengan teknik ‘Marbling’. Berikut foto kegiatan. [:]

DETAIL