Bachelor of Craft Textile and Fashion Telkom University

textile

Nov
25

Berkreasi Menghasilkan Produk Kriya dan Menciptakan Peluang Usaha Kecil Mandiri Berbasis Komunitas

Kondisi masyarakat yang minim kesadaran akan pentingnya pendidikan, kurang terserapnya informasi yang baik tentang pengasuhan anak, serta kemampuan ekonomi yang rendah, menjadi faktor yang menyebabkan hampir 30-40% masyarakat sekitar Kecamatan Batujajar tidak mendorong anaknya untuk menempuh pendidikan hingga ke sekolah lanjutan. Sehingga tidak jarang ditemukan siswa yang selepas SMP atau SMA memutuskan untuk bekerja. Namun, dengan kurangnya keterampilan dan pengalaman yang dimiliki menjadikan mereka bekerja hanya bisa bekerja dengan kemampuan seadanya. Hal yang memprihatinkan tersebut menjadi salah satu latar belakang perlunya pembekalan pengetahuan dan keterampilan tambahan sebagai modal para siswa untuk terjun ke masyarakat. Masyarakat sasar pada kegiatan ini adalah siswa-siswi anak asuh yang menjadi binaan Batujajar Community Care. Sebagai realisasi nyata, Batujajar Community Care turut berpartisipasi membangun karakter bangsa melalui berbagai kegiatan kreatif yang dikhususkan untuk anak dan remaja. Abdimas yang dilaksanakan oleh tim Universitas Telkom bekerjasama dengan mitra Batujajar Community Care ini merupakan tindak lanjut kegiatan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya di bulan April 2020. Diharapkan dengan diberikannya pengetahuan mengenai bagaimana mempersiapkan produk kreatif layak jual dan wawasan dasar ilmu mengenai kewirausahaan, masyarakat sasar dapat mengembangkan potensi creativepreneur dengan menggagas ide bisnis usaha kecil mandiri berdasarkan produk kreatif yang dihasilkan komunitas.Target luaran dari kegiatan ini adalah publikasi populer di website / blog, serta target luaran tambahan berupa prototipe drawstring bag yang telah dievaluasi serta rancangan konsep ide bisnis berbasis komunitas disertai dokumentasi lengkap berupa foto dan video.
By sigitrmdhn | Community Service . Event
DETAIL
Dec
20

Dosen dan Mahasiswa dari Prodi Kriya di Universitas Telkom Melakukan Kegiatan Pengabdian Masyarakat kepada Para Penenun Tradisional di Tuban

Sangat menarik ketika kita berkunjung ke Tuban, Jawa Timur dan menyempatkan diri untuk mampir ke sentra kain tradisional yang terdapat di Kecamatan Kerek. Perlu menempuh perjalanan sekitar 1 jam menggunakan mobil dengan sepanjang perjalanan melihat pemandangan sawah tada hujan, kebun jagung, dan kebun kacang sambil sesekali melihat para petani melintas sambil besepeda membawa sayuran dan rerumputan. Tuban sendiri diketahui telah sejak lama memiliki tradisi membuat kain tradisional yang dikenal dengan sebutan tenun gedog.  Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak sekitar abad ke-10 sebagaimana disebutkan dalam prasasti Biluluk II di Jawa.  Hingga saat ini tradisi membuat kain tenun gedog tersebut pun masih dilakukan oleh sebagian masyarakat perajin di Tuban tanpa banyak mengalami perubahan bentuk. Desain kain yang diciptakan oleh para pengrajin tenun gedog di Tuban saat ini masih mempertahankan karakteristik tradisionalnya yang memiliki kesan sangat kuat menyerupai kain primitif. Pada perkembangannya tradisi membuat kain tradisional tersebut pun kini turut dituntut untuk memberikan kebaruan dan inovasi baik pada bentuk maupun nilai. Menyikapi hal tersebut, upaya-upaya pengembangan kain tenun gedog pun telah dilakukan oleh dosen dari Prodi Kriya, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom Fajar Ciptandi pada tahun 2018 dengan membuat 5 buah desain struktur tenun gedog yang baru.  Akan tetapi inovasi tersebut masih berhenti pada sketsa / gambar rancangan desain kain tenun gedog dan beberapa buah sampel kain yang dikerjakan pada skala labolatorium saja.  Masyarakat perajin tenun gedog sendiri sebagai ujung tombak dari pelaksana tradisi tersebut belum secara aktif terlibat dalam mewujudkan inovasi tersebut. Melihat belum tepat sasarannya inovasi pada kain tenun gedog tersebut, maka tim dari prodi Kriya, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom yang terdiri dari dosen dan mahasiswa pun berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan keterampilan para pengrajin di Kerek tersebut agar mampu mewujudkan inovasi kain tenun gedog tersebut pada skala terpakai. Kegiatan pengabdian masyarakat ini terealisasi pada tanggal 19 dan 20 Oktober 2018 dengan tempat pelaksanaan workshop peningkatan keterampilan menenun gedog dengan para pengrajin dilaksanakan di workshop batik gedog Lestari Art, Dusun Kedungrejo, Kecamatan kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan eksperimentatif melalui berbagai percobaan untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat perajin tenun gedog tradisional di Tuban.  Cara ini dilakukan dengan memberikan penugasan eksperimen kepada perajin tenun gedog dengan cara dikomunikasikan kepada masyarakat pengrajin hingga dapat menerima gagasan dan teknologi tersebut ke dalam tradisi mereka dengan mengelompokkan berdasarkan level keterampilannya, yaitu : inovator (mahir) dan pengadopsi awal (pengikut); serta dikelompokan pula berdasarkan level usianya, yaitu : usia muda antara 18 sampai 30 tahun, usia paruh baya antara 35 sampai 45 tahun, dan usia di atas 50 tahun.  Masing-masing kelompok level usia tersebut akan diberikan perlakuan yang sama agar menerapkan konsep desain yang telah diberikan dengan bertumpu kepada keterampilan, pengetahuan dan motivasi yang mereka miliki. Melalui kegiatan eksperimen tersebut telah menghasilkan beberapa sampel prototipe yang dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat pengrajin tenun gedog di Tuban memiliki kemampuan adaptasi yang baik dalam merespon inovasi yang diberikan dari luar.  Adapun beberapa contoh prototipe berupa kain hasil pengembangan keterampilan menenun, sebagai berikut: Solusi kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dijalankan dalam bentuk pendampingan desain kepada masyarakat perajin tenun gedog tradisional di Tuban ini telah mampu mentransfer pengetahuan berupa inovasi desain kain tenun gedog yang telah dihasilkan oleh peneliti sebelumnya kepada masyarakat penenun gedog tradisional di Tuban.  Dengan demikian wujud inovasi pada kain tenun gedog tersebut bukan lagi hanya berupa konsep dan wacana saja, melainkan telah sampai pada tingkat aplikasi langsung oleh masyarakat perajin di Tuban.  Secara tidak langsung apa yang dilakukan tersebut dapat mendorong peningkatan permintaan kain tenun gedog, sehingga mampu menghidupkan kembali aktifitas menenun di Tuban.

DETAIL