Pengenalan Trend Hijab Instant Sebagai Peluang Untuk Membangun Usaha Kecil Mandiri
Berkembangnya tren modest wear di Indonesia membuat busana muslim menjadi komoditas yang potensial untuk menguasai pasar lokal dan internasional. Indonesia ditargetkan menjadi kiblat fashion muslim dunia pada tahun 2025 (Bekraf, 2018). Pemerintah terus berupaya memberikan dukungan terhadap para pelaku industri kreatif di tanah air sebagai langkah nyata membangun ekonomi masyarakat. Desa Ciaro (Kec. Nagreg, Kab. Bandung) yang berbatasan langsung dengan Kab. Garut merupakan desa binaan pemerintah, menyadari potensi kaum perempuan desa tersebut khususnya yang berusia produktif dalam pengembangan usaha hijab instant. Peluang ini dapat dikembangkan terutama bagi para lulusan sekolah kejuruan jurusan tata busana yang cukup banyak terdapat di desa tersebut. Bekerjasama dengan SMKN 6 Garut, yang terletak tidak jauh dari Desa Ciaro, juga sekaligus Sebagai sekolah kejuruan tata busana yang terdekat dalam area Desa Ciaro, tim dosen Kriya Tekstil dan Mode akan mengadakan penyuluhan dan pelatihan mengenai pengenalan tren hijab instant sebagai peluang membangun usaha kecil mandiri. Gambar 1. Pembukaan dan Pengenalan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Berdasarkan pertimbangan potensi yang dimiliki dan kendala yang dihadapi oleh siswa-siswi SMKN 6 dan para lulusannya, maka diputuskan untuk mengadakan sharing knowledge dan pelatihan pembuatan produk sederhana yang siap jual berdasarkan kemampuan para siswa-siswi. Adapun sharing knowledge yang diberikan meliputi materi mengenai “Tren Hijab Indonesia 2018” dan “Kiat – kiat membangun Usaha Kecil Mandiri oleh Anak Muda”, yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan praktek pembuatan hijab instant dan aksesorisnya. Gambar 2. Praktek pembuatan hijab instant Gambar 3. Pembuatan aksesoris hijab menggunakan teknik tekstil rekarakit Siswa-siswi dan alumni pun dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat kooperatif dan menyambut dengan antusias. Selain dibantu oleh para guru dalam penyelenggaraan, para siswa dan alumni pun aktif membantu teknis kegiatan selama sharing knowledge dan pelatihan berlangsung. Walaupun terbagi ke dalam beberapa sesi selama beberapa minggu, para siswa dan alumni tetap hadir semua, hanya 3 siswa yang sempat tidak hadir saat pelatihan dikarenakan sakit. Selain aktif dalam membantu teknis pelaksanaan kegiatan, para siswa pun dapat mengikuti pelatihan dengan baik. Bersedia mengikuti aturan yang telah disepakati seperti bekerja dalam kelompok serta aktif mengembangkan teknik-teknik yang diajarkan. Inisiatif para siswa dan alumni pun dinilai sangat baik. Sehingga produk akhir yang dihasilkan dapat dikembangkan secara maksimal. Dan termotivasi untuk mencoba dikembangkan sebagai usaha sampingan dan usaha mandiri setelah lulus. Adapun manfaatnya adalah agar para siswa-siswi dan alumni SMKN 6 Garut khususnya, dan umumnya masyarakat Desa Ciaro selaku masayarakat sasar mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang perkembangan tren hijab instant serta perkembangan aksesoris pelengkap hijab yang dibuat dengan teknik makrame, juga praktek pengerjaannya menjadi suatu produk kreatif yang layak untuk dipasarkan. Selain itu juga mendapatkan wawasan mengenai dasar-dasar kewirausahaan sederhana yang aplikatif. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SMKN 6 Garut utamanya kepada siswa-siswi kelas XI & XII. Video Dokumentasi :