Pelatihan Teknik Celup Ikat Untuk Siswa Siswi SMA N 8 Bandung
Ekonomi kreatif memiliki potensi yang besar untuk terus dikembangkan sebagai ujung tombak perekonomian nasional. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Prof. Dr. Rahadi Ramelan, M.Sc. pada simposium “Kebangkitan Pewarna Alam pada Wastra Indonesia” pada tanggal 12 Mei 2018, bahwa tumpuan ekonomi Indonesia dalam 25 tahun ke depan adalah sektor Industri Kreatif. tahun 2025 Indonesia ditargetkan menjadi salah satu pusat mode dunia dengan menggerakkan kekuatan lokal. Industri kreatif potensial karena tidak membutuhkan investasi yang besar namun berdampak signifikan bagi perekonomonian nasional. Creativepreneur dalam hal ini berperan penting sebagai penggerak aktivitas ekonomi kreatif tersebut. Menurut Ketua Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, Creativepreneur merupakan orang-orang yang terlibat dalam ekonomi kreatif dengan gagasan apapun yang punya nilai dan bisa mensejahterakan baik yang menciptakannya maupun yang menggunakannya. Creativepreneur juga dapat menjadi salah satu solusi permasalahan sosial di masyarakat dalam tersedianya lapangan pekerjaan.
Mengingat pentingnya peran Creativepreneur, berbagai upaya pembinaan terhadap generasi muda perlu dilakukan untuk memupuk dan menumbuhkan jiwa creativepreneurship. Prodi Kriya Tekstil dan Mode Telkom University pun berupaya untuk berkontribusi dalam hal tersebut. Salah satunya dengan mengirim perwakilan tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa untuk memberikan pelatihan teknik desain tekstil kepada berbagai komunitas. Pada tanggal 8 Maret 2019, kegiatan pelatihan dilaksanakan di kampus SMAN 8 Bandung dengan masyarakat sasar siswa-siswi sekolah tersebut. Materi pelatihan yang diberikan adalah teknik celup ikat, yang merupakan salah satu warisan budaya Nusantara. Pada pelaksaanya akan dilakukan berbagai penyesuain dalam hal alat dan bahan yang sederhana serta terjangkau, agar lebih mudah dilakukan. Teknik tersebut dapat dijadikan modal sebagai pengetahuan teknik dalam mendesain berbagai produk fashion maupun produk tekstil. Kegiatan pembekalan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan memupuk jiwa creativepreneurship pada generasi muda, karena Industri kreatif pun merupakan sektor yang identik dengan generasi tersebut.