Mix and Match Outfit Berdasarkan Bentuk Tubuh : Tips Agar Selalu Tampil Stunning
Setiap orang punya Bentuk Tubuh yang berbeda, dan cara kita memadukan outfit bisa jadi cara terbaik mengekspresikan diri! Nggak perlu bingung soal tren yang terus berubah, karena kuncinya ada pada bagaimana kamu memahami bentuk tubuhmu sendiri. Dengan Mix and Match yang pas, kamu bisa tampil keren tanpa mengorbankan kenyamanan. Menyenangkan banget kalau outfit yang kamu pakai bukan hanya mengikuti mode, tapi juga menonjolkan kelebihan dan bikin kamu lebih percaya diri. Jadi, daripada pusing tiap kali memilih baju, yuk pelajari tips mix and match sesuai bentuk tubuhmu biar selalu tampil stylish dan effortless di setiap kesempatan! Macam-Macam Bentuk Tubuh Bentuk tubuh jam pasir punya ciri bahu dan pinggul yang seimbang, dengan pinggang yang lebih ramping. Kalau kamu punya tubuh seperti ini, selamat! Hampir semua jenis pakaian bakal terlihat keren di badanmu. Intinya, fokuskan pada menonjolkan pinggang. Tips Mix and Match: Bentuk tubuh pear biasanya ditandai dengan pinggul yang lebih lebar daripada bahu. Kuncinya, kamu perlu menyeimbangkan proporsi antara bagian atas dan bawah tubuh. Tips Mix and Match: Tips Mix and Match: Tips Mix and Match: Tips Mix and Match: Menyesuaikan Outfit dengan Bentuk TubuhKunci mix and match outfit sesuai bentuk tubuh adalah mengenal lekuk tubuhmu dan memilih pakaian yang menonjolkan kelebihanmu. Jangan takut bereksperimen dengan gaya, warna, dan potongan yang berbeda sampai menemukan yang paling bikin kamu percaya diri. Pakaian yang tepat bikin kamu tampil stunning setiap saat! Yang paling penting, ingat kalau fashion itu tentang kenyamanan dan rasa percaya diri. Jadi, meskipun ada panduan berdasarkan bentuk tubuh, yang utama adalah kamu merasa nyaman dengan apa yang kamu pakai. Setiap lekuk tubuh itu unik dan cantik dengan caranya sendiri. So, be confident and always dress to impress!
Pelatihan Batik Pewarna Alam dengan Mitra Griya Harapan Difable Jabar.
Pengabdian masyarakat ini mengangkat tema pelatihan batik dengan pewarna alam yang diselenggarakan bersama mitra Griya Harapan Difable. Pelatihan ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) nomor 12 tentang Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab, dengan fokus utama pada pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Selain itu, pelatihan ini juga sejalan dengan SDG nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan memberikan keterampilan kepada difabel untuk terlibat dalam industri kreatif yang ramah lingkungan dan memiliki potensi ekonomi yang kuat. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan batik dengan pewarna alam kepada difabel yang tergabung dalam Pusat Layanan Sosial Griya Harapan Difable, di bawah bimbingan Dinas Sosial Jawa Barat. Fokus utama dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan dalam teknik batik, khususnya dalam penggunaan pewarna alam sebagai bahan utama, dengan tujuan menciptakan diferensiasi nilai jual tambahan dari produk batik yang sebelumnya dihasilkan. Pelatihan pewarna alam ini dilakukan dengan mengutamakan penggunaan pewarna alami seperti tingi, tegeran, dan jelawe, yang dikenal ramah lingkungan dan aman digunakan. Dalam proses pewarnaan, digunakan zat mordan seperti tanjung, tawas, dan kapur. Zat-zat ini berfungsi untuk meningkatkan daya tahan dan intensitas warna pada kain, memastikan hasil pewarnaan yang lebih cerah dan tahan lama. Adapun material yang digunakan dalam pelatihan ini adalah kain katun dan rayon. Kain katun dipilih karena serat alaminya yang mampu menyerap pewarna dengan baik, sementara kain rayon dipilih karena teksturnya yang halus dan kemampuannya menyerap warna secara merata. Kombinasi pewarna alami dan zat mordan ini diharapkan dapat menghasilkan produk batik yang tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki nilai tambah dari sisi lingkungan dan ekonomi. Pelatihan pewarna alam ini dilaksanakan dalam tiga pertemuan yang komprehensif. Pertemuan pertama melibatkan perkenalan, demonstrasi, dan praktikum dengan pendampingan. Pada pertemuan ini, terdapat empat agenda utama yaitu: pertama, sesi perkenalan antara peserta dan instruktur; kedua, pemaparan materi serta distribusi modul praktikum yang berisi panduan teknik pewarnaan alami; ketiga, demonstrasi langsung mengenai praktik pewarnaan alam yang dilakukan oleh instruktur; dan keempat, sesi praktikum pewarnaan alam di mana peserta mencoba sendiri dengan pendampingan instruktur. Pertemuan kedua berfokus pada praktikum mandiri, di mana peserta membuat batik pewarna alam secara mandiri berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya. Pertemuan ketiga ditujukan untuk presentasi dan diskusi hasil akhir batik pewarna alam yang telah dibuat oleh peserta. Dalam sesi ini, peserta mempresentasikan karya mereka, mendiskusikan tantangan yang dihadapi, serta menerima umpan balik dan saran untuk perbaikan dari instruktur dan sesama peserta. Pelatihan yang terstruktur ini bertujuan untuk memastikan peserta tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkan keterampilan pewarnaan alam secara praktis. Selama pelatihan pewarna alam ini, respon peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dan partisipasi yang aktif, meskipun mereka memiliki keterbatasan fisik seperti tunarungu dan tunadaksa. Peserta secara konsisten menunjukkan keinginan yang kuat untuk belajar, terbukti dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan selama sesi perkenalan, demonstrasi, dan praktikum. Selain itu, mereka dengan gigih mencoba setiap tahapan proses pewarnaan alam, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi semangat dan kemampuan mereka untuk mengikuti pelatihan ini. Pendampingan yang diberikan oleh instruktur dan kehadiran translator juga membantu meningkatkan pemahaman dan keterlibatan peserta. Semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh para peserta ini sangat menginspirasi dan menegaskan pentingnya inklusivitas dalam setiap program pelatihan. Selama pelatihan pewarna alam ini, terdapat beberapa kekurangan yang perlu dicatat, terutama dalam pemberian modul materi. Modul yang disediakan belum sepenuhnya dipahami oleh peserta karena penggunaan bahasa yang belum disesuaikan dengan pemilihan kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Meskipun demikian, respon dari peserta dan pimpinan sangat positif. Peserta menunjukkan antusiasme dan keterlibatan yang tinggi dalam setiap sesi, sementara pimpinan mengapresiasi inisiatif dan dampak positif dari pelatihan ini. Masukan ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki pelatihan di masa mendatang, dengan fokus pada penyediaan materi yang lebih mudah dipahami, sehingga dapat lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta. https://youtu.be/4bpWuG_eZso?si=lyWRPhSmFyB6mVWa Terimakasih kepada: Ibu Andnia Rahayu, HS, NMaH, selaku Kepala UPTD Pusyansos Griya Harapan Difable Tim Dosen Pengabdian Masyarakat; Ketua: Ahda Yunia Sekar Fardhani (NIP: 23930024) Anggota : Fajar Ciptandi (Nip: 14860096) Gina Shobiro Takao (Nip: 22940037) Aldi Hendrawan (Nip: 14850044) Faradillah Nursari (NIP: 15880043) Tim Mahasiswa Pengabdian Masyarakat: Anna Tantia Maharani (Nim: 1605213029) Andi Nurul Mukhlishah (Nim: 1605210129) Shofia Ahla Habieba (Nim: 1605213090) Aulia Putri Triani (Nim: 1605194053)
Pengembangan Kemampuan Literasi dan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui WorkshopMultisensory Storytelling dan Pembuatan Prakraya Kriya Sederhana Menggunakan Metode Play-based Learning di Perpustakaan Anak
Salah satu aspek penting pada masa golden age adalah berkembangnya kemampuan literasi. Kemampuan literasi dapat melibatkan empat aspek sekaligus yaitu aspek psikologis, sensori, perseptual, dan keterampilan. Salah satu proses pemahaman literasi adalah melalui metode membaca yang merupakan interaksi bersifat komunikatif antara pembaca dan penulis melalui karya tulis yang berisi gagasan, perasaan, dan pengalaman. Literasi berperan penting sebagai penopang kemajuan penghidupan dan kebudayaan umat manusia. Selain berkembangnya kemampuan literasi, kemampuan motorik halus pun sedang berkembang pesat pada masa usia ini. Kemampuan motorik halus merupakan pendukung utama bagi kesiapan perkembangan tingkat literasi yang lebih lanjut yaitu kegiatan menulis. Pentingnya perkembangan kedua kemampuan tersebut sangat disadari oleh TK pra-sejahtera Islam Cendekia Gemilang dalam mengembangkan metode belajar bagi siswa-siswinya. TK pra-sejahtera Islam Cendekia Gemilang aktif mengadakan berbagai macam kegiatan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan motorik halus anak. Tim pengabdian masyarakat Telkom University melakukan kegiatan workshop multisensory storytelling untuk fokus dalam melatih kemampuan literasi sekaligus motorik halus anak. Multisensory storytelling biasanya akan menggunakan rangsangan sensorik (alat peraga cerita) untuk melibatkan indera dan mendukung kata-kata yang diucapkan, serta membangun kepercayaan dan memperkaya pengalaman setiap individu. Multisensory storytelling akan melibatkan kemampuan dalam partisipasi membaca bersama dengan menambahkan permainan stimulus kemampuan motorik halus melalui metode play-based learning (bermain sambil belajar). Permainan untuk menstimulus kemmapuan motorik halus ini akan diarahkan untuk membuat prakarya dengan tema yang baru, sebagai variasi dari kegiatan serupa yang telah dilakukan di sekolah selama ini. Prakarya akan menerapkan teknik-teknik kriya sederhana yang banyak menggunakan keterampilan tangan, sehingga diharapkan dapat menstimulus kemampuan motorik halus anak. Selain fokus pada pengembangan variasi kegiatan, untuk meningkatkan suasana belajar, maka kegiatan akan dilaksanakan di luar sekolah yaitu tepatnya di Pustakalana. Pustakalana adalah perpustakaan anak di kota Bandung yang aktif meggagas beragam program untuk anak. Hasil dari workshop ini adalah berupa pengalaman serta pembelajaran bagi siswa-siswi mengenai kegiatan di perpustakaan, serta melatih kemampuan motorik halus dengan kegiatan games dan berdongeng sambil membuat kerajinan sederhana berupa anyaman yang melibatkan cerita dongen yang dibawakan oleh tim Pustakalana. Harapannya, melalui pendampingan workshop multisensory storytelling ini diharapkan para siswa-siswi dapat memiliki pengalaman yang menarik dalam mengasah kemampuan literasi dan kemampuan motorik halus, serta para staff dan guru pengajar pun akan mendapat insight baru untuk membantu pengembangan kegiatan belajar mengajar di TK pra-sejahtera Islam Cendekia Gemilang. Terima Kasih Kepada : TK Insan Cendekian Gemilang dan Yayasan Berkah Madani Gemilang Aulia Rachmatya Astri Afrilia Pustakalana Children’s Library Citrarini Ceria Claudine Patricia Anggita Rizqi T. Vania Amanda P Tim Pelaksana : Ketua: Widia Nur Utami B. (NIP: 14880077) Anggota: Rima Febriani (NIP: 20880014) & Tiara Larissa (NIP: 23950014) Anggota Mahasiswa: Reina Ramadhani (NIM : 1605201068) Juniar Angelin B. R. (NIM : 1605200025) Agnes Herlyn Eka Putri (NIM : 1605202021)
8 Jenis Kain untuk Bahan Pakaian Sehari-hari di Indonesia
Pada kesempatan ini, kami akan membahas mengenai bermacam-macam jenis kain yang sering digunakan sebagai bahan pakaian sehari-hari di Indonesia. Katun – Kebutuhan Utama dalam Busana Kasual Katun adalah salah satu jenis kain yang paling populer dan sering digunakan sebagai bahan dasar pakaian sehari-hari karena sifatnya yang ringan, nyaman, serta mudah menyerap keringat sehingga cocok dipakai dalam cuaca tropis seperti Indonesia. Sutra – Elegansi dengan Sentuhan Alami Sutra dikenal karena kehalusannya dan kemampuannya menyerap kelembapan dengan baik sehingga memberikan rasa dingin saat dipakai pada cuaca panas. Terbuat dari serat alami ulat sutra, cocok untuk aparel kasual/malam hari. Linen – Kenyamanan Stylish dalam Cuaca Tropis Linen adalah salah satu jenis kain yang terbuat dari serat alami tanaman rami. Kain linen memiliki sifat yang ringan, tahan lama, serta mudah menyerap keringat. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang tepat untuk dipakai dalam cuaca tropis yang panas dan lembab di Indonesia. Selain itu, linen juga memberikan kesan kasual namun tetap stylish. Rayon – Alternatif Ekonomis dengan Efek Mewah Rayon adalah salah satu jenis kain sintetis yang terbuat dari serat selulosa alami seperti kayu atau kapas. Kain rayon memiliki tekstur lembut dan nyaman saat dipakai serta mampu menyerap kelembapan dengan baik sehingga cocok digunakan dalam kondisi panas dan lembab di Indonesia. Harganya pun lebih ekonomis dibandingkan dengan bahan-bahan pakaian lainnya. Denim – Keberanian dan Ketangguhan dalam Gaya Kasual Denim adalah jenis kain kuat yang biasa digunakan untuk pembuatan jeans atau celana denim. Kain denim terkenal karena keberaniannya dan ketangguhannya sehingga cocok untuk gaya kasual sehari-hari di Indonesia. Selain itu, denim juga memiliki daya tahan tinggi sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. Wol – Hangat dan Trendi saat Musim Dingin Tiba Wol merupakan jenis kain alami yang dihasilkan dari bulu binatang seperti domba atau angsa. Karena sifatnya yang hangat dan insulasi termal tinggi, wol sangat cocok dipakai saat musim dingin tiba atau pada daerah dengan iklim dingin seperti pegunungan di Indonesia. Spandex – Fleksibilitas bagi Aktivitas Bergerak Bebas Spandex merupakan bahan sintetik elastis yang sering digunakan sebagai campuran pada berbagai jenis pakaian sehari-hari. Satin – Kilauan Glamor untuk Acara Formal atau Malam Hari Satin adalah bahan berkilau dengan permukaan licin halus yakni sejenis sutra buatan manusia. Untuk mendapatkan tampilan busana terbaik sesuai kebutuhan Anda, penting bagi Anda memahami karakteristik masing-masing jenis kain. Dalam memilih jenis kain untuk pakaian sehari-hari Anda, perhatikan juga faktor lain seperti kepraktisan perawatan dan daya tahan kain tersebut. Setiap jenis kain memiliki karakteristik uniknya sendiri sesuai dengan penggunaannya.
Apa Itu Tekstil: Pengertian, Sejarah, dan Jenisnya
Tekstil adalah segala bahan yang dibuat dari serat alami atau sintetis yang diolah menjadi produk tekstil. Produk tekstil meliputi berbagai macam barang, mulai dari pakaian hingga perlengkapan rumah tangga seperti selimut dan handuk. Apa Itu Tekstil? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tekstil adalah bahan yang terbuat dari serat atau benang yang dihasilkan dari berbagai tumbuhan maupun hewan. Penggunaan tekstil sudah ada sejak zaman prasejarah dan menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian bahan tekstil beserta sejarah dan jenis-jenisnya. Sejarah Tekstil Tekstil telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Pada awalnya, manusia menggunakan daun-daunan atau kulit binatang sebagai pakaian mereka. Namun, dengan berkembangnya peradaban, manusia mulai mengolah serat tumbuhan seperti kapas dan rami menjadi benang untuk membuat kain. Seiring berjalannya waktu, teknik-teknik produksi tekstil semakin berkembang di berbagai belahan dunia. Di Mesir Kuno misalnya, para perajin menggunakan alat tenun untuk menghasilkan kain katun yang lembut dan halus. Sementara itu di Tiongkok kuno, sutra menjadi bahan utama dalam pembuatan pakaian bergaya mewah bagi kalangan elit. Jenis-Jenis Bahan Tekstil Ada banyak jenis bahan tekstil yang digunakan dalam industri fashion maupun kerajinan tangan saat ini. Berikut ini beberapa contoh jenis-jenis bahan tekstil yang populer: Penggunaan Tekstil dalam Kerajinan Selain untuk kebutuhan pakaian, bahan tekstil juga banyak digunakan dalam kerajinan tangan. Misalnya, batik merupakan kerajinan tekstil tradisional Indonesia yang menggunakan teknik pewarnaan pada kain dengan lilin sebagai penghalang agar warna tertentu tidak meresap ke kain. Selain itu, rajutan juga merupakan salah satu bentuk seni kerajinan tekstil yang melibatkan teknik merajut benang menjadi kain atau pakaian dengan menggunakan jarum rajut. Kerajinan tekstil dapat mencakup berbagai produk seperti tas, sepatu, gorden, hiasan dinding, dan masih banyak lagi. Dari sejarah hingga perkembangan zaman modern saat ini, penggunaan bahan tekstil telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Beragam jenis tekstil telah memberikan manfaat besar bagi berbagai bidang seperti fashion, industri, netral. Guna memenuhi permintaan pasar global saat ini pun semakin berkembang karena adanya inovasi dari para produsen serta desainer.
Apa Itu Seni Makrame: Definisi dan Teknik Pembuatannya
Makrame adalah seni anyaman simpul berbahan yang menakjubkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian makrame, teknik pembuatannya, serta ragam karya seni yang dihasilkan. Apa itu Makrame? Makrame adalah seni anyaman simpul berbahan, di mana simpul-simpul beraneka ragam dibuat dan diatur sedemikian rupa untuk membentuk pola atau motif tertentu. Seni ini telah ada sejak zaman kuno dan masih populer hingga saat ini. Teknik Pembuatan Makrame Teknik pembuatan makrame melibatkan penggunaan simpul-simpul tertentu untuk membuat pola yang diinginkan. Beberapa teknik dasar dalam makrame antara lain simpul tunggal, simpul ganda, simpul lilit, dan simpul terompet. Simpul Tunggal Simpul tunggal adalah teknik dasar dalam makrame di mana simpul dibuat dengan melintasi ujung tali ke atas, ke bawah, dan melalui lubang yang terbentuk. Teknik ini sering digunakan untuk membuat berbagai motif dan pola dalam makrame. Simpul Ganda Simpul ganda melibatkan penggunaan dua tali untuk membentuk simpul yang lebih tebal dan padat. Teknik ini sering digunakan untuk menciptakan tekstur yang lebih kompleks dalam karya makrame. Simpul Lilit Simpul lilit adalah teknik di mana tali dililitkan secara berulang-ulang untuk membentuk pola yang khas. Teknik ini sering digunakan dalam membuat hiasan dinding dan aksesori fashion. Simpul Terompet Simpul terompet adalah teknik di mana tali dilipat dan dililitkan untuk membentuk bentuk seperti terompet. Teknik ini sering digunakan dalam pembuatan gantungan pot dan hiasan tali. Bahan dan Alat untuk Membuat Makrame Untuk membuat makrame, Anda membutuhkan berbagai macam bahan dan alat. Bahan utama yang sering digunakan adalah tali atau benang berbahan seperti kapas, nilon, atau rami. Alat-alat yang dibutuhkan antara lain gunting, jarum jahit, dan papan proyek. Ragam Karya Seni Anyaman Simpul Seni makrame menghasilkan berbagai macam karya anyaman simpul yang memukau. Mulai dari hiasan dinding, gantungan pot, hingga aksesori fashion seperti gelang dan kalung, makrame dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk kreatif. Motif dan Jenis Makrame Motif dalam makrame bervariasi tergantung pada kreativitas dan preferensi pembuatnya. Beberapa motif populer termasuk motif geometris, bunga, daun, dan hewan. Selain itu, ada berbagai jenis makrame seperti makrame wall hanging, makrame plant hanger, dan lain-lain, masing-masing dengan karakteristik dan teknik pembuatan yang berbeda.
Workshop Rework Produk Totebag dengan Teknik Patchwork Menggunakan Bahan Sisa berupa Kain Perca
Musat Space merupakan nama kedai kopi yang mengklaim sustainable coffe shop dan communal space di Bandung menjadi ciri khas tersendiri apabila interior disana merupakan hasil upcyling. Sudah berdiri sejak tahun 2018, Musat memiliki bangunan yang minimalis dan nyaman ini terletak di Jalan Cilaki No.45, Cihapit, Bandung. Tidak hanya menyediakan kopi, di dalam Musat Space terdapat roasted bar, cap roti buaya, dan tous beauty bar. Musat mulai mempekerjakan pegawai yang seidentifikasi dengan nilai dan budaya perusahaannya sehingga menciptakan pelayanan yang ramah dan kebersihannya terjaga. Musat Space memiliki beberapa program dengan tujuan menyelamatkan bumi. Di tahun yang sama dengan terbentuk nya Musat, mereka mulai memproduksi bamboo straw dan produk sustainable lainnya. Selain itu juga, Musat menggunakan plastik daur ulang dalam pembuatan kursi dan menggunakannya sebagai interior di dalam Musat Space. Sampai saat ini Musat memiliki banyak kesempatan untuk berkolaborasi dengan organisasi dan brand maupun para pelaku seni lainnya, dimana pada program ini mereka membuat kegiatan Sharing Knowledge yang mengusung tema sustainable di bidang apapun. https://youtu.be/uBtSSrKBdv0?si=DPks7ocsygQT0RiE Dalam kesempatan ini penulis ditawarkan untuk dapat mengisi kegiatan sharing knowledge dengan memberikan pengetahuan melalui workshop rework menggunakan Teknik Patchwork untuk para pengunjung Musat Space yang dating. Tempat ini sejauh pengamatan tim banyak didatangi tidak hanya remaja namun juga keluarga. Dari pihak Musat Space menginginkan untuk dapat bekerjasama melakukan pengolahan produk pakai tekstil yang unik dan jarang dilakukan. Karena Musat Space sendiri mengklaim bahwa mereka adalah sustainable coffe shop dan communal space di Bandung sehingga sangat mendukung bila adanya program workshop tema rework yang dilakukan di Musat Space. Sehingga kegiatan yang dibuat yaitu Workshop Rework Produk Totebag dengan Teknik Patchwork Menggunakan Kain Perca. Kain Perca sisa produksi ini digunakan sebagai bahan alternatif patchwork yang mudah didapatkan salah satunya dari bahan sisa produksi atau kain bekas pakaian. Kain perca tersebut dilihat masih dapat dioptimalkan sebagai media untuk membuat produk baru. Dalam kegiatan ini digunakan pendekatan teknik patchwork yaitu teknik menggabungkan kain perca yang memiliki motif dan warna yang berbeda menjadi bentuk baru. Namun kali ini teknik tersebut akan dipadukan dengan teknik sulam dan diaplikasikan secara baru dengan material produk pakai tekstil seperti tas totebag. Prinsip patchwork tetap menggunakan kain perca sisa produksi ataupun pakaian bekas. Dengan mengkombinasikan teknik patchwork dan sulam maka akan tercipta sebuah komposisi indah, abstrak dan unik. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini mendukung program SDGs yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Kegiatan ini mendukung Sustainable Deevelopment Goals yang sedang dicanangkan oleh pemerintah dalam aspek Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Dimana penulis melakukan pengabdian masyarakat berupa sharing knowledge melalui workshop Rework Produk Totebag dengan Teknik Patchwork Menggunakan Kain Perca di sebuah kedai kopi yang secara tidak langsung membangun peran serta (engagement) para pengunjung kedai kopi untuk dapat mengoptimalkan sampah menjadi sebuah inovasi. ___ Tim Dosen: Aldi Hendrawan, S.Ds., M.Ds. (NIP : 14850044) Ahda Yunia Sekar F, S.Sn., M.Sn (NIP : 20930017) Gina Shobira Takao, S.Sn., M.Ds. (NIP : 22940037) ___
PENGEMBANGAN PEMASARAN STARTUP PENDIDIKAN BINAR CALISTUNG MELALUI PELATIHAN BISNIS MODEL CANVAS DAN PERENCANAAN PEMBUATAN KONTEN KREATIF
Pada tahun 2022, Tim Abdimas Kolaborasi Internal yang terdiri dari dari Fakultas Industri Kreatif dan Fakultas Rekayasa Industri melakukan kegiatan penyempurnaan rancangan craft kit serta menganalisa peluang pengembangan pemasaran digital untuk StartUp pendidikan Binar Calistung dan sudah memiliki dampak yang cukup signifikan dalam proses berjalannya bisnis StartUp pendidikan Binar Calistung saat itu. Melalui hal tersebut StartUp pendidikan Binar Calistung membutuhkan dukungan akademisi dalam rangka mencapai roadmap bisnisnya tetap berjalan. Secara umum solusi dan tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini terbagi ke dalam tiga tahap pelatihan yang berfokus pada pengembangan pemasaran melalui pemetaan bisnis model canvas dan branding, yaitu: (1) Tahap 1: Analisa kebutuhan pengembangan (2) Tahap 2: Pelatihan Bisnis Model Canvas dan Pendampingan Penyusunan Konten Kreatif (3) Tahap 3 : Melakukan uji coba dan evaluasi. Luaran yang diharapkan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah adanya optimalisasi pemasaran digital dan branding melalui perencanaan bisnis yang lebih baik. Tahap 1: Analisa Kebutuhan Pengembangan Sebelumnya tim pengabdian kepada masyarakat sudah melakukan analisa awal terkait opsi kebutuhan berdasarkan hasil evaluasi dari program abdimas tahun 2022 lalu. Berdasarkan evaluasi tersebut, mitra dinilai sudah cukup baik dalam menyajikan variasi konten media sosial. Konten pada media sosial sudah menampilkan konten dengan porsi yang baik sesuai branding StartUp pendidikan Binar Calistung yaitu sebagai StartUp di bidang pendidikan. Konten dalam media sosial pun sudah diusahakan untuk ditampilkan dalam desain layout yang seragam sehingga memperkuat branding StartUp pendidikan Binar Calistung. Dibandingkan dengan penyajian konten pada tahun 2022, konten yang ditampilkan pada tahun 2023 sudah jauh lebih baik. Hanya saja penyusuan konten yang ditampilkan pada media sosial tersebut belum memiliki pola yang jelas dan monoton atau kurang menarik, sehingga engagement dengan pelanggan yang diharapkan belum tercapai secara optimal. Platform media sosial yang digunakan difokuskan pada platform Instagram sebagai platform media sosial utama dari StartUp pendidikan Binar Calistung. Tahap 2: Pelatihan Bisnis Model Canvas dan Pendampingan Penyusunan Konten Kreatif Tahap selanjutnya adalah penyampaian materi pelatihan mengenai Business Model Canvas dan materi rencana pemasaran dengan membuat content planning pada media sosial mitra. Business Model Canvas terdiri dari Sembilan building blocks yang diolah menjadi sebuah format yang berhubungan satu sama lain. Sebagian ide dimulai dengan masalah mitra yang teridentifikasi dari hasil analisa sebelumnya, kemudian mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan memetakan kembali bisnis model yang dijalankan oleh StartUp pendidikan Binar Calistung. Pemaparan materi Business Model Canvas mengkategorikan 4 bagian pokok utama (Value Proposition, Konsumen, Infrastruktur, Profit Driver). Tahap 3: Uji Coba dan Evaluasi Tahapan terakhir adalah uji coba dan evaluasi content planning pada media sosial StartUp pendidikan Binar Calistung secara langsung selama 1 bulan untuk kemudian dievaluasi lebih lanjut sebagai acuan continues improvement bentuk pemasaran selanjutnya. Berdasarkan data insight dari platform Instagram StartUp Binar Calistung, dapat dilihat bahwa adanya peningkatan dalam jumlah engagement rate sebanyak 33.1%, menjangkau akun sebanyak 9.589 atau mengalami kenaikan sebanyak 34.7% dari sebelumnya dengan jumlah total pengikut saat ini 34.4 ribu followers. Hal ini dapat dikatakan bahwa praktek pemasaran yang dilakukan oleh StartUp pendidikan Binar Calistung sudah membuahkan hasil ataupun kemajuan. Terima kasih kepada: Binar Calistung ( Budiman & Nani Nurhasanah ) – Tim Pelaksana: Ketua: Rima Febriani S.I.Kom, M.A.B (NIP : 20880014) Anggota: Widia Nur Utami B. S.Ds., M.Ds (NIP : 14880077) Dr. Fajar Ciptandi, S.Ds., M.Ds (NIP : 14860096 ) Anggota Mahasiswa: Agnes Herlyn Eka Putri (NIM : 1605202021) ——
Pengembangan Keterampilan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui Workshop Play-Based Learning Dan Perancangan Produk Kriya Kreatif Untuk Mendukung Rencana Pengembangan Unit Usaha Sekolah
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Pendidikan anak usia dini yang dimulai dari usia 0-6 tahun, merupakan fase Pendidikan yang paling penting sebagai dasar untuk pendikan-pendikan selanjutnya. Salah satu aspek penting dalam Pendidikan usia dini adalah berkembangnya kemampuan motorik halus secara optimal. Kemampuan motorik halus adalah perkembangan gerak yang meliputi otot kecil dengan koordinasi mata-tangan, yang umumnya terjadi lebih lamban dari perkembangan motorik kasar. Pentingnya melatih kemampuan motorik halus sangat disadari oleh TK Islam Cendekia Gemilang. Oleh karena itu, TK Islam Cendekia Gemilang aktif menyiapkan beragam kegiatan untuk melatih kemampuan motorik halus agar berkembang optimal, salah satunya dengan kegiatan menggambar. Namun sayangnya, kegiatan menggambar yang menjadi favorit para siswa/I lambat laun menjadi kegiatan yang monoton. Para staff guru pengajar membutuhkan varian kegiatan baru untuk mendorong semangat para siswa/I dalam menggambar. Melalui pendampingan ini, tim pengabdian masyarakat Telkom University akan melakukan pendampingan kegiatan dengan menerapkan metode play-based leraning atau bermain sambil belajar, yang fokus pada hakekatnya seorang anak yang senang untuk bermain. Kegiatan ini akan menerapkan lima area permainan yaitu Creative play, Dramatic play, Exploratory play, Manipulative play, dan Sensory play sehingga kegiatan menggambar dapat menjadi lebih menarik dan memberikan variasi kegiatan untuk stimulus kemampuan motorik halus yang baru. Hasil dari pendampingan ini berupa gambar yang kemudian akan diaplikasikan melalui teknik tekstil menggunakan kertas transfer (transfer paper) di atas permukaan produk. Produk yang akan dikembangkan adalah kaos seragam perpisahan siswa/i. Dengan mengaplikasikan gambar masing-masing pada produk yang akan digunakan untuk acara istimewa, diharapkan para siswa/I memiliki rasa kepemilikan yang tinggi sehingga dapat menjaga produknya dengan baik. Gambar anak yang khas dapat menjadi pemanis produk dan memberikan nilai estetika pada produk tersebut. Selain itu, kemudahan dan keterampilan mengaplikasikan kertas transfer (transfer paper) diharapkan dapat dikuasi oleh para staff guru pengajar guna membantu rencana pengembangan unit usaha sekolah. Para staff guru pengajar belum memiliki ide terkait pengembangan produk kreatif untuk dipasarkan pada unit usaha sekolah. Harapannya, melalui pendampingan ini, para staff guru pengajar dapat melanjutkan pengembangan terkait teknik dan produk kreatif tersebut. Terima Kasih Kepada : TK Insan Cendekian Gemilang dan Yayasan Berkah Madani Gemilang Aulia Rachmatya Astri Afrilia Tim Pelaksana : Ketua: Widia Nur Utami B. (NIP : 14880077) Anggota: Rima Febriani (NIP : 20880014) & Faradillah Nursari (NIP : 158800431) Anggota Mahasiswa: Reina Ramadhani (NIM : 1605201068) Juniar Angelin B. R. (NIM : 1605200025) Agnes Herlyn Eka Putri (NIM : 1605202021)
Kuliah Kerja Nyata Tematik Budaya Telkom University bersama Keraton Sumedang Larang
Sharing Knowledge “Workshop Veggie Stamp Bersama Kopi Toko Djawa”
Maraknya kedai kopi di Bandung membuat persaingan dagang semakin ketat. Tidak sedikit beberapa kedai kopi memiliki ciri khas baik dari racikan kopi yang unik sampai bangunan arsitekstur dan interior yang didesain sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana tertentu. Tak terkecuali kedai kopi ini yang sudah terkenal di Bandung yaitu Kopi Toko Djawa. Menggunakan bangunan kuno yang dahulunya adalah toko buku Djawa dan terletak di jalan Braga yang sarat akan bangunan-bangunan kuno menjadi ciri khas tersendiri apabila menikmati kopi disana. Tidak hanya mengandalkan penjualan kopi dan suasana, Kopi Toko Djawa juga memiliki sebuah program yang diberi judul “Sarapan Bareng” dimana pada program ini mereka membuat kegiatan Sharing Knowledge yang mengusung tema kreatifitas di bidang apapun. Dalam kegiatan ini mereka mengundang para crafter, designer, fotografer, penulis dan lain sebagainya untuk dapat berbagai ilmu dengan para pengunjung. Pengabdian masyarakat dalam bentuk Sharing Knowledge; Lokakarya Pengolahan Surface Design Textile dengan Teknik Stamp Menggunakan Bahan Sisa Sayuran” bersama masyarakat sasar Pengunjung Kopi Toko Djawa-Critical 11 Bandung, ini diwijudkan berdasarkan obervasi dan penyesuaian program. Pemilihan teknik juga didapat dari hasil observasi yaitu teknik stamp yang merupakan pendekatan teknik Printmaking dengan beberapa modivikasi yaitu pada material kain dan material alternatife berbahan sisa sayuran. Lokakarya akan dilakukan secara onsite dan pengunjung dapat belajar menegnai teknik stamp ini. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa pegawai Kopi Toko Djawa dan beberapa pengunjung yang tretarik. Pada kegiatan ini pengunjung tidak dipungut biaya untuk mencoba teknik stamp. Kegiatan dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pagi yang dilaksanakan pada pukul 10:00 – 12:00 WIB dan sesi sore yang dilaksanakan pada pukul 13:00-15:00 WIB. Potensi keberlanjutan program ini akan dibuat dengan cara wawancara dan pengisian kuisioner feedback yang diberikan pada peserta lokakarya dan koordinator program. Kuisioner meliputi: kebermanfaatan wawasan dan ilmu pengetahuan yang diberikan, proses kegiatan, kejelasan penyampaian materi serta proses praktik pelatihan. Evaluasi ini menjadi pertimbangan kegiatan berikut dimasa yang akan datang sehingga lebih bermanfaat bagi Kopi Toko Djawa.
Workshop Natural Dyeing bersama Komunitas Bikin Lingkaran
Pengabdian Masyarakat – Strategi Pembentukan Inovasi Bisnis Model untuk UMKM ‘CRAZYLITTLEPARTYCLUB’
Pengabdian Masyarakat Kolaborasi Internal dengan mitra Startup Pendidikan “Familia Kreativa”
Pengumuman Peraih Beasiswa Siswa Mitra 2022
Pada tahun 2022 ini program seleksi Beasiswa Siswa Mitra kembali dilaksanakan secara full online, dari mulai pendaftaran, seleksi sampai dengan tahap pengumuman peraih beasiswa. Program Beasiswa Siswa Mitra 2022 merupakan kali ke-7 agenda tahunan Program Studi Kriya FIK Telkom University ini dilaksanakan. Program ini digagas secara mandiri oleh dosen-dosen di Prodi Kriya dengan tujuan memberikan motivasi kepada mahasiswa tingkat akhir agar dapat berkarya secara optimal dengan memberikan bantuan dana yang dapat digunakan untuk keperluan riset dan produksi karya Tugas Akhir. Dengan format panggilan terbuka bagi seluruh mahasiswa tingkat akhir tahun 2022, diperoleh 8 orang pendaftar yang kemudian memasuki tahapan pertama seleksi administrasi. Setelah melewati tahap seleksi administrasi berupa rekam prestasi akademik dan portfolio, kedelapan orang peserta memasuki tahap selanjutnya yaitu wawancara dengan Prodi Kriya yang diwakili oleh Ibu Morinta Rosandini, Ibu Widia Nur Utami dan Pak M. Sigit Ramadhan. Pada tahap wawancara tersebut tim dosen berkenalan lebih dalam terkait kondisi pribadi dan keluarga, serta melayangkan beberapa pertanyaan seputar sikap, visi dan komitmen, potensi akademik, serta empati dan aktivitas para peserta. Hingga akhirnya setelah melalui proses pembahasan akhir, tahun ini diperoleh dua nama yang memenuhi kriteria yang telah dirumuskan oleh tim dosen Prodi Kriya. Selamat kami ucapkan kepada Qelmille Dewi Amanah Balqis dan Tri Yuri Sakinah Aprilita yang menjadi peraih Beasiswa Siswa Mitra tahun 2022 berupa dana pengembangan Tugas Akhir masing-masing sejumlah Rp. 3.500.000,-. Qelmille atau yang sering disapa Iqel ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang memiliki prestasi akademik dengan IPK 3.9 hingga semester 8 ini. Iqel yang cukup aktif di kegiatan kemahasiswaan seperti HIMAMIRA dan Senior Residents, pada tahun kemarin juga telah mendapatkan sertifikasi profesi Fashion Designer dan Fashion Stylist dari BNSP dengan penyelenggara LSP Mode Indonesia. Saat ini Iqel sedang menjalankan Tugas Akhir dengan fokus pemanfaatan limbah sisa produksi anyaman pandan Rajapolah Tasikmalaya. Sedangkan Yuri yang merupakan anak ketiga dari empat bersaudara asal Palembang ini sudah mencetak prestasi sejak duduk di bangku sekolah dan pernah mewakili Indonesia untuk menjadi delegasi pada acara Asian Youth International Model United Nations 2017 Kuala Lumpur untuk menampilkan budaya Palembang. Pada tahun kemarin Yuri dipercaya untuk menjadi desainer Batik Siger dalam fashion show ISEF 2021. Saat ini Yuri sedang menjalankan Tugas Akhir dengan fokus mengembangkan budaya Palembang yang diaplikasikan pada busana anak modern. Iqel dan Yuri akan berkesempatan untuk melakukan pengembangan diri dan melatih softskill-nya melalui program magang di Prodi selama kurang lebih enam bulan. Semoga di tahun-tahun berikutnya Program Beasiswa Siswa Mitra ini dapat memberikan manfaat yang lebih banyak untuk mahasiswa Program Studi Kriya Telkom University. – MGR